The eyes tell more than words could ever say.
Tatapan itu—tatapan yang menyiratkan sebuah kekosongan. Bagaimana orang-orang tidak bisa melihat kekosongan di matanya? Bola mata yang indah? Ya, aku akui itu, bola mata yang seindah galaksi seolah-olah mengajakmu untuk tenggelam dan hanyut dalam tatapannya. Semakin dalam kamu menyelam, maka kamu akan menemukan kekosongan dibalik indahnya galaksi tersebut. Bukankah senyuman dan yang biasa dia perlihatkan itu terasa hambar dan palsu? Dia bahkan terlihat lebih menyedihkan saat dia tertawa dengan binar mata yang sudah padam. Aku tidak merasakan apapun selain kekosongan mendalam saat melihat senyumannya. Dia berhasil mengelabui orang lain dengan baik, aku tidak tau sampai kapan senyuman dan tawa palsu tersebut akan bertahan. Aku hanya berharap dia dapat menemukan cahayanya kembali.