They hurt you and act like you hurt them.
Aku jahat? Hanya karena aku sering bersikap judes dan bar-bar, lantas kalian akan membuat presepsi bahwa diriku ini jahat? Lalu, orang yang kalian bela itu baik karena dia memiliki mulut semanis permen—barangkali manis juga dalam hal berbagi aib orang lain.
Dia baik—baik dalam hal memutarbalikkan fakta yang ada dan membuat dirinya terlihat seperti korban yang tak berdosa. Dan aku akan terlihat seperti monster yang memiliki hobi menyiksa yang lemah—barangkali jika aku memiliki kesempatan, aku akan benar-benar menyiksanya.
Kamu sedang ingin bermain panggung sandiwara? Ahh, sayangnya topengmu sudah terjatuh—padahal aku ingin menunjukkan kepadamu arti dari panggung sandiwara dalam duniaku. Sayang sekali ya? Aku tidak sempat untuk bermain walau sekejap karena topengmu sudah terlepas sebelum aku memulai permainan yang sebenarnya. Lain kali, berusahalah untuk tidak menunjukkan kebodohanmu secara nyata—hanya mengingatkan, barangkali kamu juga tidak menyadari bahwa kebodohanmu terlihat dengan jelas.