"Sayyyaaaang?
Mau diambilkan apa? Kopi? Teh?
Pancakenya lagi ya?
Aku suapin?
Sini buka mulutnya.
Aaaaa!!"
Hyunbin memandang sebal.
Sangat amat sebal.
Karena kata-kata mesra barusan tidak ditujukan padanya.
Di depan matanya istrinya tengah menyuapin sang sopir, yang entah bagaimana dan sejak kapan duduk di meja makan mereka.
Terlalu dekat. Posisi duduk kedua insan tersebut terlalu dekat. Hyunbin hanya bisa mengirimkan pandangan yang menusuk dengan signal-signal membunuh melihat tubuh istrinya yang nyaris menempel sempurna ke pria yang duduk di sebelahnya itu.
Tangannya yang sebelah memegang bahu sang sopir, sedang tangan satunya menggengam sendok berisi potongan pancake dengan sirup maple kesukaan Hyunbin, yang kini sudah berada di depan mulut pria itu.
Pria itu Kim Jaehwan, bukan Ong Hyunbin.
Jaehwan tak berkutik membuka mulutnya sambil melemparkan tatapan putus asa ke arah atasannya.
Dia pun tidak paham apa yang tengah terjadi. Pagi-pagi sekali dia sudah ditarik dari tempatnya di garasi dan dibawa ke ruang makan. Apa daya Jaehwan, dia hanya bisa pasrah dan menuruti sang Nyonya Besar yang tidak bisa dilawan.
Jaehwan hanya bisa tertawa gugup.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!"
Baru sekarang Hyunbin bisa memahami kenapa sekarang istrinya itu sangat membenci suara tawa sopir ini.
Kenapa baru sekarang?
Kenapa penyesalan selalu datang terlambat?
Kenapa oh kenapa?
Hyunbin mendengus sebal.
Ingin rasanya dia menyumpal lubang telinganya dengan sesuatu.
Dalam hati dia bertekad akan memperbaiki masalah ini secepatnya.
Hyunbin melirik ingin meminta bantuan ke arah putrinya.
Baru dia menyadari bagaimana anak kesayangannya, Seongwoo, yang juga tidak sedang makan, tapi justru saling beradu pandang dengan Minki di seberang meja.
Biasanya mereka walau tidak akrab, tapi cukup akur.
Hyunbin cukup heran dengan ketegangan yang terlihat jelas itu.
Suasana meja makan pagi ini bagaikan di ladang ranjau, siap meledak setiap saat jika ada orang yang salah melangkah.
Kehilangan selera makannya, Hyunbin meninggalkan ruang makan tanpa menyentuh apapun.
Langkah kakinya keluar diiringi tawa yang memekakan telinga.
"HAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHHAAHAHAHAHAHA!!"
🌃🌃🌃
Hyunbin memutuskan langsung berangkat bekerja saja. Dia tidak sabar untuk segera menemui Park Woojin, asistennya itu. Urusannya sempat tertunda karena kemarin Woojin tidak masuk bekerja tanpa izin.
Sambil menunggu mobilnya, Rolls Royce Phantom keluaran terbaru kesayanganya yang sedang disiapkan, Hyunbin berjalan ke teras.
Di sana dia menjumpai pemandangan yang biasa dilihatnya setiap pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MIDSUMMER NIGHT'S DREAM [END] | OngNiel - JRen - Minhyunbin (GS)
FanfictionProfesor Yoon Jisung baru saja menemukan penemuan yang luar biasa. Sebuah alat yang bisa membuat orang jatuh cinta seketika. Bagaimana jadinya jika alat ini berakhir di tangan seorang pemuda yang ceroboh, pelupa dan sok tahu? GS Komedi