Suatu pagi Jonghyun terbangun dengan perasaan yang aneh.
Seakan ada sesuatu yang hilang dari ingatannya.
Bukan berarti dia tiba-tiba menjadi amnesia.
Dia masih bisa mengingat dengan baik namanya.
Dia masih bisa menyebutkan tanggal lahirnya.
Dia jelas masih mengenali semua orang, mulai dari foto kedua orang tuanya di meja kerja, sampai dengan sekuriti gedung apartemen yang membukakan pintu untuknya.
Dia masih ingat makanan apa yang dimakannya semalam.
Bahkan dia bisa menyebutkan sampai ke dua desimal terakhir, keuntungan penjualan yang dibuat tim-nya tahun lalu.
Tapi ada yang mengganjal.
Bagai lubang tak kasat mata di beberapa bagian memorinya.
Selain itu ada dorongan janggal.
Dia ingin bertemu seseorang.
Dia ingin berjumpa dengan seseorang.
Tapi anehnya, dia tak bisa mengingat apa-apa tentang orang itu.
Jonghyun hanya mengikuti nalurinya pagi itu. Berpakain terbaik dan menyisir rapi rambutnya. Tidak lupa berhenti sejenak di toko bunga untuk membeli seikat bunga yang terbaik, dan mengendarai mobil mewahnya ke rumah keluarga Ong.
Minki.
Choi Minki.
Nama itu mengalir begitu saja dari bibirnya.
Ada rasa puas ketika akhirnya bertemu gadis itu.
Ada rasa tak ingin berpisah.
Segala yang dilakukan dan dikatakannya tampak sempurna di matanya.
Sayang ada Daniel yang merecokinya.
Jonghyun tidak bisa mengingat apapun. Hanya sekilas kenangan bahwa pria bongsor ini selalu saja mengganggunya. Dan Jonghyun yakin dia tidak menyukai pria bermarga Kang ini.
...
Dua hari Minki mengabaikan mereka berdua.
Lalu pada hari ketiga, tanpa diduga gadis itu meraih tangan Jonghyun dan membawanya menjauh.
Tentu saja hati Jonghyun berbunga-bunga.
Bahagia.
Bagaikan di awang-awang.
Pujaan hatinya memilihnya dibandingkan beruang kutub kurang belaian itu.
Dia menuruti kemanapun Minki akan menyuruh.
Dia akan mengikuti apapun kemauan Minki.
Bahkan dia mulai berani melemparkan rayuan, tersenyum bahagia ketika berhasil membuat gadis itu merona.
Jonghyun akan menatapnya dengan pandangan memuja.
Surga.
Rasanya bagaikan melihat keindahan surgawi.
Lalu tiba-tiba gadis itu bertanya.
"Apakah hanya kecantikan yang membuatmu jatuh cinta?"
"Eh? Apa?" Jonghyun tergugup, tidak menyangka akan mendapat pertanyaan yang begitu tiba-tiba.
Minki tidak mengulang pertanyaannya. Dia malah memberikan pertanyaan lain yang jauh lebih berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MIDSUMMER NIGHT'S DREAM [END] | OngNiel - JRen - Minhyunbin (GS)
FanfictionProfesor Yoon Jisung baru saja menemukan penemuan yang luar biasa. Sebuah alat yang bisa membuat orang jatuh cinta seketika. Bagaimana jadinya jika alat ini berakhir di tangan seorang pemuda yang ceroboh, pelupa dan sok tahu? GS Komedi