Minki menatap bergantian ke arah papan penanda berhias lampu warna-warni di depannya, lalu ke arah kertas di tangannya.
Dia melakukan gerakan yang sama sekali lagi, kali ini menutupnya dengan desahan panjang.
Kalau boleh memilih sendiri, taman bermain adalah tempat terakhir dalam daftarnya untuk dijadikan tempat berkencan.
Apa menariknya tempat seperti ini, batinnya. Hanya untuk anak kecil atau orang dewasa yang kekanak-kanakan.
Tapi sekali lagi, ini bukan kemauannya. Dia hanya mengikuti petunjuk dari Seongwoo.
Minki membuang nafasnya keras. Semoga setelah semua kerepotan yang dijalaninya ini, paling tidak salah satu dari mereka akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
"Ada masalah?" Jonghyun yang tiba-tiba melongokkan kepala di sampingnya membuat Minki terlonjak terkejut.
Diletakkan tangan ke atas dada untuk mengurangi debarannya sambil menggeleng. "Tidak. Tidak apa-apa."
"Kalau begitu ayo kita masuk." Pria itu nampak bersemangat, meraih tangan Minki dalam genggamannya dan menarik gadis itu masuk ke dalam taman bermain.
Minki membiarkan dirinya ditarik. Jemarinya pasif tak bergerak.
Dia tahu semua ini palsu.
Dia hanya mengikuti permainan.
Percuma berharap.
🌌🌌🌌
"Mereka bergandengan masuk ke taman bermain itu!" Daniel berteriak histeris dengan teropong di depan wajahnya.
Pria itu sedang berada di balik pohon, tak jauh dari pintu masuk taman bermain, sekali lagi mengikuti kencan Minki dan Jonghyun.
"Bagaimana ini?" dia menoleh ke arah Seongwoo yang duduk di atas kap mobil yang terparkir di sebelahnya, sibuk memakan sebungkus kwaci.
"Nyam .. Jangan .... Nyam ... khawatir!" Seongwoo mencoba berbicara di tengah kunyahannya. "Kita ikuti saja mereka ke dalam."
"Tapi taman bermain itu sangat ramai. Bagaimana cara kita mengikuti mereka?" pria itu terlihat panik.
Sedangkan Seongwoo tersenyum penuh percaya diri. "Jangan khawatir." Katanya menenangkan.
Dia mengeluarkan secarik kertas dari dalam tasnya. "Kebetulan aku semalam mengintip agenda Minki dan melihat wahana apa saja yang hendak dinaikinya hari ini."
Tentu saja Seongwoo berbohong. Dialah yang membuat daftar itu dan memberikannya ke saudari tirinya, yang walau awalnya melayangkan serangkaian protes akhirnya mau menurut.
Daniel yang tidak tahu sudah diakali oleh gadis cerdik itu melompat kegirangan.
"Luar biasa!" Seru Daniel sambil melompat-lompat.
"Seongwoo... kamu memang yang terbaik." Sambil mengucapkan pujian itu Daniel memeluk Seongwoo erat-erat.
Yang dipeluk tentu saja terkejut. Kwaci di tangannya jatuh berserakan di tanah.
Walau terkejut otak Seongwoo masih bisa menyadari. Dia tahu Daniel tidak ingat tentangnya. Dia tahu yang dilakukan sekarang bukan atas dasar asmara.
Walau demikian dia tak bisa menghentikan hatinya yang terasa hangat.
Dan dia tersenyum.
Tak lama pelukan itu terjadi. Daniel yang tampaknya sadar, melepaskannya dengan canggung, lalu menundukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MIDSUMMER NIGHT'S DREAM [END] | OngNiel - JRen - Minhyunbin (GS)
FanfictionProfesor Yoon Jisung baru saja menemukan penemuan yang luar biasa. Sebuah alat yang bisa membuat orang jatuh cinta seketika. Bagaimana jadinya jika alat ini berakhir di tangan seorang pemuda yang ceroboh, pelupa dan sok tahu? GS Komedi