11th Night: The Ending

554 70 124
                                    

"HAMMIILLLL??"

Hyunbin berusaha menahan diri untuk menutup gendang telinganya. Dia tahu tindakan itu akan membuat kedua maung di depannya akan bertambah marah.

Dengan pandangan takut dipandangnya bergantian putri kandung dan putri tirinya, yang kini berdiri di depannya dengan gestur serupa.

Berdiri tegak, dengan kedua tangan di pinggang. Mata melotot dan wajah yang terlihat sangat garang. Mengingat tak ada hubungan darah, sangat mengherankan mereka berdua dalam hal ini bisa begitu mirip.

Hyunbin meneguk ludahnya gugup sebelum menjawab ragu. "Iii... iiii ...yaaa."

"BAGAIMANA PAPI BISA TIDAK TAHU KALAU MAMI HAMIL?"

Lihat! Bahkan mereka berdua mengucapkan kalimat yang sama pada waktu yang bersamaan.

Walau gentar, Hyunbin mencoba membela diri. "Yah, mana aku tahu. Mami tidak menunjukkan gejala kalau lagi hamil. Bahkan baru beberapa hari ini dia ingin mangga.

Mana kutahu dia sudah hamil dua bulan?

Apalagi sejak hamil, dia bukannya jadi manja, tapi malah jadi galak macam itu."

"PAPI MAU COBA MENYALAHKAN MAMI?"

Tubuh Hyunbin tambah mengkerut ketakutan. Seandainya bisa dia ingin menghilang saja tertelan bumi.

"Bu ... bukan begitu." suaranya terdengar sangat lemah. Pasrah tak berdaya. Dalam hati dia menyesali fakta kenapa dia bisa berakhir di keluarga seperti ini?

Bisa dimaklumi jika Minki menurun sifat itu dari ibunya.

Tapi bukannya Seongwoo putrinya yang penurut? Kenapa dia sekarang segalak ini?

Masih tak paham Hyunbin.

Lebih penting lagi, bagaimana dia membuat mereka paham?

Seperti dikatakannya sebelumnya. Mana dia tahu kalau sikap tak masuk akal Minhyun selama ini diakibatkan oleh perubahan hormon karena kehamilannya?

Kalau Minhyun tidak merasa kurang sehat dan meminta untuk diperiksa oleh dokter kemarin, dia pun tidak akan tahu kalau istrinya tercinta itu tengah hamil.

Masa salahnya jika karena merasa tertekan dia melakukan hal yang berujung kesalahan ini? Hyunbin kan tidak bermaksud hal menjadi rumit begini?

Untunglah Hyunbin masih tak punya nyali untuk mengungkapkan pendapatnya, membuatnya selamat dari serangan jurus maut ular berkepala dua yang sedang murka.

Saat dilihatnya kedua anak gadisnya menyerah dan membiarkannya sendirian, Hyunbin menarik nafas lega.

Kelihatannya semua berjalan dengan lancar.

Minhyun, setelah tahu dirinya hamil, menjadi lebih lunak. Tapi bukan hanya karena itu Hyunbin merasa lega. Sudah beberapa hari ini istrinya yang cantik dan galak tidak menyebut-nyebut si sopir lagi.

Sedang untuk kedua putrinya?

Hyunbin menarik nafas lagi lalu mendang bergantian ke arah kedua gadis cantik yang sedang menikmati sarapan di hadapannya.

Baru satu hari berlalu.

Masih terlalu awal untuk memutuskan.

Tapi rasanya, dia sudah tidak melihat beban itu menggelayuti wajah mereka.

Dalam hati Hyunbin berdoa dan berharap.


🌌🌌🌌

Setelah sarapan, Minki menyampirkan tas di bahu dan berjalan ke pintu keluar. Sesampainya di depan pintu besar itu, tangannya sempat ragu.

Mulai hari ini tak akan ada lagi yang mengantar jemputnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A MIDSUMMER NIGHT'S DREAM [END] | OngNiel - JRen - Minhyunbin (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang