19

3K 365 28
                                    


Aduh !

Zetty mengetap bibirnya kuat . Pedih . Pedih !

Diselak lengan bajunya perlahan , lalu kelihatan lebam dan kesan lecur yang semakin teruk dan banyak berbandig sebelum ini .

Ia seperti sedang merebak .

Dia terduduk di lantai tanah . Semakin pedih tatkala kesan tu terkena air hujan yang sedang merintik turun . Air matanya turut mengalir tanpa sedar.

Naim sudah tidak mampu menahan perasaannya . Dia tidak mahu Zetty berselindung lagi . Dengan berhemah , dia menarik Zetty ke tempat yang lebih redup dan terlindung .

" Apa semua ni Zetty ? " soal Naim risau .

Zetty tidak menjawab . Dia tersedu menahan tangis . Suaranya seakan tersekat pada kerongkong .

Naim menarik nafas dalam . Risaunya semakin menebal .

" Zetty ... Please ... Kalau awak terus macam ni , macam mana saya nak tolong awak ? " ujar Naim sayu . Dia mendekati Zetty perlahan . Dibuka jaketnya lalu disarung pada badan wanita itu .

" Kita berehat . Sampai awak okay , " beritahu Naim kemudian dia bersandar lelah pada pokok disitu .

Zetty pantas mencegah .

" Kita takde masa untuk berehat , " ujar Zetty dalam nafas yang tersekat . Dia terus bangun untuk berjalan namun segera dihalang oleh Naim .

" Jangan degil sangat boleh tak ?" pangkah Naim turut berdiri menghadapnya . Wajahnya serius .

Zetty tersentap . Terkejut dengan respon Naim .

" Boleh tak .. Boleh tak untuk sekali ni je.. awak fikir pasal diri awak ? " soal Naim , perlahan . Nadanya seolah merayu . Merayu agar Zetty dengar kata-katanya untuk sekali ini saja .

" Takde apa yang saya kena fikirkan , " dingin Zetty . Dia melangkah pergi , namun sekali lagi ... langkahnya dihalang .

Naim merangkul lengannya . Menghentikan langkah Zetty seratus persis .

  " Saya tahu ... " Naim memandangnya tepat ke dalam anak mata . Ada sesuatu yang dia mahu katakan .

" janji yang awak buat pada malam tempoh hari ... adalah untuk selamatkan saya dari sumpahan Nuang kan ?

Awak korbankan diri awak untuk saya , Sebabtu... saya tak pernah cedera . Saya tak pernah sakit macam apa yang kawan kita rasa . Sebabtu jugak , awak terseksa macam ni kan Zetty ? " tanya Naim , setelah dia lama membuat spekulasi ini .

Zetty terkejut . Tidak menyangka Naim dapat mengagak tentang perkara ini .

Lama dia diam . " Semua ni untuk kebaikan kita," jawab Zetty perlahan.

Naim mengeluh kecil .

" Kebaikan apa kalau awak terseksa macam ni ? Kebaikan apa Zetty ? " Naim tidak paham .

Mengapa ? Mengapa wanita ini sentiasa berkorban untuk dirinya ? Tidak penatkah dia ?

Zetty melepaskan pegangan Naim . Dia membuah senyum kecil .

Mengapa bertanya soalan yang dia sudah tahu jawapannya ?

Sesaat itu , jeritan seseorang mengejutkan mereka .

" AHHHHHHH... TOLONGG !!!! "

Suara itu ..

Suara Maryam !

########


" Haiqal ! Haiqal ! "

PENJAGA 2 ✔Where stories live. Discover now