V

58 24 0
                                    

Tengah malam tepat Teressa sampai di rumah, ia memarkirkan motornya di bagasi dan mengetuk pintu rumah. Tak lama pintu rumah terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya dengan mata yang masih mengantuk.

Jujur Teressa tidak tega membangunkan Bi Ima, tapi mau gimana lagi? Dia lupa membawa kunci rumahnya.

"Gimana tadi non? Menang?" tanya Bi Ima.

"Kayak biasa bi, Ressa menang berkat doa bibi" jawab Teressa.

"Alhamdulillah kalo gitu non, sekarang non tidur udah malem"

"Iya bi, selamat malam Bi" Teressa pergi meninggalkan Bi Ima dan pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

Ia membuka pintu kamarnya dan berjalan ke kasur kingsize nya lalu tidur. Hari ini ia sangat lelah sekali untung saja besok libur jadi besok ia bisa tidur dan bermalas-malasan di kasur.

🍁🍁🍁

Alarm ponsel milik Teressa berbunyi, ia meraih ponselnya yang ada di nakas dan mematikannya. Ia pun tidur kembali dan melanjutkan mimpi indahnya yang sempat tertunda.

Suara pintu terbuka menampakkan seorang lelaki. Dia adalah Nefan. Kebiasaan disaat liburan pasti dia akan ke rumah Teressa untuk mengajaknya keluar rumah karena Nefan tahu kalau dirinya tidak mengajak gadis itu keluar, bisa-bisanya dia tidur seharian.

Dia menghampiri Teressa yang tertidur dengan selimut yang menutupi dirinya, ia duduk di samping Teressa sambil mengelus rambutnya dengan lembut. Sedikit terganggu, Teressa langsung membuka matanya.

"Sa, bangun jogging kuy" ajaknya masih mengelus rambut Teressa dengan lembut.

"Males Fan" tolak Teressa sambil menutup tubuhnya dengan selimut kembali.

"Jadi cewek jangan pemalas, ayo bangun" sambil membuka selimutnya dan menggoyangkan badannya supaya dirinya bangun.

"Ish Nefan ih" kesal Teressa.

Teressa mengucek matanya dan beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ia keluar dari kamar mandi setelah mencuci mukanya dan melihat Nefan yang tengah duduk di ujung kasur.

"Nah gini kan jadi cantik" pujinya.

"Helleh"

"Ya udah ayok keburu kesiangan" ucapnya.

"Kita mau kemana?" tanya Teressa.

"Taman Sa" mulut Teressa hanya membentuk huruf "O"

Mereka keluar dari rumah dan menuju ke taman untung lari pagi.

"Sa" panggil Nefan.

"Hm?"

"Gimana kalo kita lomba lari? Siapa yang sampai di taman duluan ntar di gendong"

"Ok gue setuju"

"Siap?" Teressa mengangguk mengiyakan.

"1.....2.......3...."

Teressa lari terlebih dahulu disusul dengan Nefan yang ada di belakangnya, baru setengah jalan nafas Teressa sudah ngos-ngosan ia pun berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya. Disampingnya ada Nefan yang juga kelelahan akibat lari.

"Capek ya?" tanya Nefan.

"Iya, tapi gue belum kalah" ucap Teressa kemudian lari dan meninggalkan Nefan.

"Woi Sa!" teriak Nefan.

Teressa tidak menggubris teriakannya, ia masih berlari menuju taman dan Akhirnya Teressa yang memenangkan lomba lari ini. Ia kemudian duduk di salah satu bangku taman dan melihat Nefan yang menghampiri dirinya.

TERESSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang