05

81 14 0
                                    

Happy reading readers🌙

Setelah menjenguk Angel di rumah sakit, Sasa dan Bastian memutuskan untuk pulang karena mereka telah lelah lebih tepatnya Bastian yang kelelahan menghadapi tingkah Sasa. Butuh waktu banyak untuk membujuk Sasa pulang jika bukan karena es krim dia tak akan mau pulang sangat merepotkan.

Sekarang Sasa tengah menjinjing 2 keresek putih besar ditangannya, apalagi isi nya jika bukan es krim, Bastian sungguhan membelikan Sasa es krim sebanyak 20 buah, tapi kan uang Bastian banyak jadi tak masalah jika hanya membelikan Sasa es krim tidak akan membuatnya bangkrut pikir Sasa.

Bastian walaupun baru kelas 11 dia sudah memiliki sebuah cafe, yang dia dirikan dengan uang jajan yang selalu ia sisihkan dari sejak dia SD, dan sampai sekarang cafe nya begitu banyak orang yang datang tak pernah sepi, hanya kadang jika weekday cafe tersebut tidak terlalu ramai namun tetap penghasilannya besar.

Uang dari hasil usaha nya selalu ia tabungkan untuk keadaan-keadaan darurat atau untuk tabungannya di masa depan dan sebagian uangnya ada yang Bastian sisihkan untuk membeli perlengkapan dan bahan-bahan di cafe tentunya.

Bastian dan Sasa tak berhenti tertawa karena lawakan Bastian, sudah di bilang bukan Bastian hanya akan cuek kepada orang lain jika kepada teman atau sahabatnya itu sangat mustahil.

"Sa, dengerin ya kan di mobil truk itu ada 5 kambing, terus 2 kambing nya loncat, sisa berapa kambing dan sebutin alesan lu jawab itu?" Bastian mengeluarkan tebak-tebakan nya seperti biasa.

"Eumm." Sasa nampak berpikir kerasa sambil menyandarkan dagunya di bahu Bastian.

"Ayo Sa, tebakk-!" Bastian mendesak Sasa untuk segera menjawabnya.

"Sisa 3 dong, karena yang 2 nya loncat." ucap Sasa dengan semangat dan yakin bahwa jawabannya benar.

"Ngga, salah." ucap Bastian.

"Ih kok bisa salah siih?" tanya Sasa pada Bastian.

"Mau tau gak jawabannya apa?" tanya Bastian pada Sasa.

"Mmm bentar Sasa belum nyerah." ucap Sasa kembali berpikir.

"Jawabannya 5 kan?" tebak Sasa.

"Eumm kurang tepat, alasan nya apa Sa?" ucap Bastian sambil melirik wajah Sasa yang terlihat dari kaca spion motornya.

"Aahh Sasa nyerah deh pusing tau." ucap Sasa sambil memejamkan matanya menikmati angin yang menerpa wajah cantiknya.

"Jawabannya 5 ka-." ucapan Bastian terpotong oleh Sasa.

"Iih tuh kan bener tadi Sasa udah jawab 5 Bastiannn." ucap Sasa kesal sambil mencubit lengan atas Bastian.

"Dengerin dulu alesannya Sasa." ucap Bastian.

Sasa kembali menyandarkan kepalanya pada bahu Bastian dan juga memeluk Bastian, sudah biasa mereka seperti ini.

"Jawabannya tetep 5 karena 2 kambingnya lagi loncat di tempat ahahaha." ucap Bastian yang diakhiri tawa menggelegar khas nya ketika telah mengalahkan Sasa.

"Iih Bastian nyebelin banget." ucap Sasa kesal sambil memukul bahu Bastian.

"Diem ntar jatoh." peringat Bastian pada Sasa.

SASA [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang