03

134 20 2
                                    

Happy reading gaisee🌙

Sasa hanya bisa pasrah berdoa untuk keselamatannya, dan sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak padanya karena Andreas hanya melewatinya begitu saja.

"Huh, selamat." ucap Sasa sambil mengelus dadanya.

"Eh, Dreas maafin Sasa yaaa?!" Sasa berteriak kencang saat meminta maaf karena Dreas sudah berjalan jauh.

Sasa langsung kembali berjalan menuju kelasnya sambil bersenandung kecil menggumamkan lagu yang menjadi kesukaannya akhir akhir ini.

Sasa mengendap mengintip lewat jendela kelasnya takut takut sudah ada guru yang mengajar dan sekali lagi keburuntungan sedang berpihak padanya, tak ada guru di dalam kelas.

Sasa langsung membuka pintu kelas dan membuat seisi kelas hening menatap Sasa yang ikutan terbengong bengong menatap teman sekelasnya yang juga menatap dirinya.

"Ada apa?" tanya Sasa setengah kaget.

"Lu ya Sa bikin kita kita kaget aja, kirain ada guru." ucap salah satu siswa di kelas itu.

"Hihi maapin Sasa ya temen temen, Sasa juga kaget hihi." ucap Sasa meminta maaf.

Kelasn yang ditempati Sasa kembali ramai, ada yang nyanyi nyanyi, ada yang gosip, ada yang baca buku, bahkan yang tidur pun ada.

Sasa pun duduk di kursinya, Sasa duduk bersama Bastian karena Sasa kurang dekat dengan teman sekelasnya yang perempuan, sebenarnya Sasa punya teman perempuan namun mereka tak sekelas, jadinya mereka akan bertemu saat istirahat atau pulang sekolah saja.

Sasa ini kesayangan teman sekelasnya, selain pintar dia pun ramah kepada siapa pun, tak pernah membeda bedakan, dia selalu menolong orang yang membutuhkan bantuannya, tapi Sasa sendiri jarang sekali meminta bantuan kepada orang lain.

"Bas." ucap Sasa.

"Hmmm." gumam Bastian.

"Ih Bass." ucap Sasa dengan suara khas nya yang seperti anak kecil.

"Apa Sa?" ucap Bastian tanpa menoleh ke arah Sasa.

"Ih Babas nyebelinnn banget sii, Sasa mau ajak ngomong malah liatan hp mulu sebel." ucap Sasa merajuk.

Begitu lah Sasa kalo sudah dekat Bastian sifat dan sikap kekanakannya akan muncul, Sasa hanya akan menunjukan sikap dan sifat aslinya hanya kepada orang-orang terdekatnya saja yang Sasa percayai.

"Gue lagi maen Sa diem ah jangan ganggu." ucap Bastian ketus.

Namun itu adalah kesalahan untuk Bastian karena sudah berbicara ketus pada Sasa.

"E-eh Saa." ucap Bastian Sambil menoleh ke arah Sasa.

Sudah Bastian duga hal ini akan terjadi, kini Sasa sedang menatap Bastian dengan mata yang berkaca-kaca dan menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

Mungkin kelihatan lebay hanya di ketusin Sasa sampe mau nangis, tapi itu lah Sasa hatinya sangat lembut dia juga sangat cengeng, baperan.

"S-s-sorry Saa." ucap Bastian sambil menggaruk kepalanya yang padahal tidak gatal sama sekali.

"Huaaa Bastian jahat sama Sasa huaaa." teriak Sasa sambil menangis yang mengundang semua mata orang di kelas.

SASA [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang