07

49 3 0
                                    

Happy reading🌙

"Mathew, ayo main-!" ajak Sasa pada Mathew dengan semangat.

"Ayo, princess." jawab Mathew sambil mengikuti Sasa dari belakang.

Kita deskripsikan Mathew sebentar ya.

Mathew Anggara, memiliki tubuh tinggi dengan bahu yang tegap, wajahnya yang sangat tampan banyak di sukai oleh gadis di negeri itu. Mata tajamnya selalu waspada, bibir pink yang tak terlalu tebal menambah keindahan ciptaan Tuhan yang satu ini.

Mathew dan Sasa memulai permainan yang dibuat oleh Sasa sendiri, yaitu melempar sebuah permen ke arah bulu bulu domba yang terbuat dari kapas. Jika berhasil pemenangnya akan bebas mendapatkan es krim dan permen.

Tidak mudah sebenarnya, karena domba tersebut senantiasa bergerak kesana kemari jadi dibutuhkan ketelitian juga ketepatan. Sasa yang akan pertama kali mencoba.

"Mathew hitung yaa." ucap Sasa yang sudah siap dengan permen di tangannya.

"As you wish princess." jawab Mathew tak kalah manis dengan permen yang sedang di genggam Sasa.

Mathew pun memulai hitungannya lalu pada hitungan ke-3 Sasa mulai melempar permen tersebut namun tak mengenai domba itu. Mathew dengan jahilnya membuat domba itu terbang tanpa Sasa sadari.

"Yah kok gak kena sih(?)" keluh Sasa, karena Sasa tak pernah memenangkan permainan ini.

Mathew hanya terkekeh melihat Sasa yang mengeluh karena ulah jahilnya. Ternyata Sasa menyadari kekehan Mathew. Sasa langsung memicingkan matanya ke arah Mathew dan menatapnya penuh selidik. Mathew yang di tertangkap basah seperti itu hanya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

Sedetik kemudia Mathew telah menghilang entah kemana.

"MATHEW!!!!" Sasa berteriak kesal. Seenaknya saja si Mathew ini.

"Ternyata Sasa gak pernah menang gara-gara Mathew. Jahat banget Mathew huaaa." Sasa menangis diatas rumput yang terbuat dari gulali tersebut.

Sasa tak berhenti menangis. Mathew hanya terkekeh melihat Sasa yang menangis dari kejauhan. Menyebalkan sekali Mathew ini.

Sasa pun berjalan sendiri menyusuri jalanan, entah akan pergi kemana Sasa, dia hanya mengikuti langkah kakinya. Sasa baru sadar jika dia berjalan tak tentu arah sedari tadi. Ternyata Sasa sudah memasuki hutan es krim.

Sasa sangat senang tersesat disini, karena dia bisa memakan banyak es krim sesukanya disini. Saat Sasa sedang memakan beberapa es krim yang dia dapat dari pohon di atasnya, hujan mengguyurnya secara tiba-tiba.

Tetapi di tempat lainnya tidak hujan, hanya tempat Sasa duduk lah yang hujan. Lalu tiba-tiba pohon yang tadi di jadikan sandaran oleh Sasa memiliki mulut, mata, dan hidung yang lengkap. Sangat membuat Sasa terkejut bukan main.

"Apa yang kamu lakukan di hutan ini, nona?" tanya pohon tersebut kepada sasa yang masih kaget dan ketakutan.

Pohon itu tertawa ketika melihat raut ketakutan yang tergambar jelas di wajah Sasa.

"Hahaha tenang saja nona, aku tidak berbahaya." ucap pohon tersebut menenangkan Sasa. Sasa tak bisa berlari dan tak mampu untuk berteriak.

Seolah-olah pijakannya sudah diberi magnet agar Sasa tak bisa kemana-mana. Sasa masih diam membisu tak mengeluarkan sepatah kata pun yang membuat pohon tersebut kebingungan dengan tingkah Sasa.

"Perkenalkan, nama ku Roiver aku pohon es krim yang tadi nona jadikan sandaran." ucap Roiver memperkenalkan diri.

"A-aku S-ssasa." ucap Sasa terbata-bata karena takut.

"Nama yang manis, pas sekali dengan nona. Nona ini kenapa bisa ada disini?" tanya Roiver penasaran pada Sasa yang masih tak bergeming di tempatnya.

Saat Sasa hendak menyebutkan dimana dia berasal tiba-tiba tubuh Sasa di tarik sekuat tenaga oleh seseorang. Seseorang itu berhasil menyelamatkan Sasa yang hampir saja membeku ditempat. Iya Roiver bukan pohon yang baik. Dia berbohong pada Sasa dan memanfaatkan ketakutan Sasa.

Hampir saja Sasa akan berubah menjadi es krim untung saja Mathew dengan cepat mengetahui keberadaan Sasa.

Sasa pun tersentak oleh tarikan Mathew yang begitu kuat. Mathew langsung membawa Sasa pergi kembali ke rumah yang ditempatinya beberapa lama ini.

🌙

Halo!!

Jangan lupa vote dan comment.

Thx yang udah baca❤

Stay safe all.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SASA [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang