02

160 24 3
                                    

🌙Happy Reading.

"Ngapain lo kesini?"

Dreas tak menjawab ucapan Sasa dia hanya diam tak melakukan apapun dan Dreas melakukan itu hampir setengah jam, maksudnya apaan coba cuma diem mainin hp ga jelas banget ya kan.

"Mending lo pergi aja sana."

Dreas mengangkat kepalanya melihat ke arah Sasa dan lutut Sasa secara bergantian lalu mulai beranjak pergi dari UKS meninggalkan Sasa dengan wajah cengo nya.

Menyebalkan itu satu kata yang sangat pas untuk Dreas saat ini.

Sasa tak henti-hentinya menggerutu, karena bosan dan kesal Sasa lupa bahwa kakinya tengah sakit, dia malah turun dari ranjang UKS hendak pergi ke kantin.

Saat akan melangkah kakinya terasa sakit dan Sasa akan terjatuh untung saja ada Bastian yang langsung memeganginya sehingga Sasa tak jadi jatuh.

"Makannya jangan bandel kan tadi gue bilang bakalan balik lagi." ucap Bastian sambil menjitak kepala Sasa.

"Aww ish, apaan sih sakit tau." keluh Sasa.

"Hehe ya maaf." ucap Bastian sambil mengusap kepala Sasa.

"Lo mau kemana Sa?"

"Eum? Pen kantin laper."

"Nih gue bawain nasi goreng sama jus alpuket."

"Widih the best deh lo makasi yaaa."

"Iyaa."

🌙🌚

Sasa langsung menghempaskan dirinya di kasur king size miliknya dan memainkan handphone nya menscrool aplikasi instagram nya dan ternyata tak ada yang menarik, lalu dia membuka whatsapp tetap tak ada yang membuat nya tertarik, Sasa tengah gabut sekarang dan akhirnya Sasa tertidur saking gabutnya.

"Hoamm, jam berapa sih?"

"Wait, jam 9? Anjir belum ganti baju lagi ah yaelah mager lagi inii."

Akhirnya Sasa pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian nya setelah itu Sasa makan malam ditemani kesendiriannya dan kesepian yang ada di rumah itu.

Saat melewati kulkas, Sasa melihat ada sticky notes yang tertempel di sana dan Sasa membacanya rupanya Bi Ayu sedang pulang kampung karena ada masalah di desa tempat dimana Bi Ayu dilahirkan itu dan Bi Ayu akan kembali lagi jika masalahnya sudah selesai.

Ok no problem ditinggal itu sudah biasa bagi Sasa, dia tidak terlalu perduli akan hal itu, dan untungnya Sasa pandai memasak jadi dia tak akan kerepotan jika ingin makan.

🌙🌚

Sasa merutuki dirinya sendiri yang lupa memasang alarm, akhirnya Sasa tak mandi dan langsung menganti pakaiannya dengan seragam sekolah dan menggunakan parfum agar bau badannya tidak terlalu tercium. Sasa berangkat sekolah dengan sangat tergesa-gesa sampai tak sempat untuk sarapan, dia berlarian dari komplek rumahnya untuk ke sekolah namun pada saat di tengah perjalanan Sasa merasa cape dan bingung kenapa dirinya lari bukan menaiki angkot saja.

"Dasar otak udang, lupa ish kalo ada angkot." gerutunya pada diri sendiri.

"Yaelah gada angkot."

"Ah bodoamat lari aja dulu, siapa tau nemu angkot dijalan terus nanti kalo telat biar supir angkotnya aja yang dimarahin karena ga muncul-muncul." Sasa terus saja berbicara sampai tak sadar sudah ada seseorang diatas motor yang mengikutinya.

"Eh bentar deh kayak ada yang ngikutin, nengok jangan yaa ah tapi Sasa takut nih gimana dong."

"Nengok aja kali gue gak bakal gigit." ucap Bastian santai sambil tersenyum kepada Sasa.

"Babas? Ah senangnya Sasa ketemu Babas yang ganteng ini, Babas Sasa nebeng yaaa, ya ya ya?"

"Ayo princess."

Mereka pun berangkat ke sekolah dengan Bastian yang mengendarai motornya seperti orang kesurupan yang ngajak mati kalo kata Sasa.

"Bas, gimana kalo kita di hukum?" ucap Sasa.

"Yaudah, dihukum aja." ucap Bastian santuy.

"Udah ah tenang aja"

Saat sampai di sekolah, benar saja mereka di hukum untuk berdiri menghormat kepada bendera, mereka berdua hanya pasrah saja dengan hukumannya.

"Bas, kepala Sasa pusing lemes banget."

"Lu gak sarapan Sa?"

Sasa menggeleng sebagai jawaban.

"Yaudah kalo lu udah gak kuat, duduk aja atau ke kelas sana."

"Gak mau Bas, Sasa kuat kok."

"Serius ya? Awas aja kalo ping-- SASA?!"

Bastian langsung membopong tubuh Sasa yang lemas itu ke UKS, beruntungnya lorong sepi jadi tak masalah Bastian berlarian.

"Eh lo bantuin gue anjing, ini si Sasa periksa goblok bukan bengong!" ucap Bastian ngegas.

"Eh iya iya." ucap petugas UKS yang sedang berjaga.

Bastian pun pergi meninggalkan UKS dan menuju kantin untuk membelikan Sasa makanan.

Setelah mendapatkan makanan, Bastian langsung bergegas ke UKS.

"Sa, makan dulu cepet!" ucap Bastian.

Sasa pun memakannya, karena Sasa sangat lapar.

"Makasih ya Babas, sayang Babas deh." ucap Sasa.

"Bacot lu, lain kali telpon gue jangan kayak tadi lagi." ucap Bastian.

"Iya, maaf ya Bas ayo ke kelas." ajak Sasa.

"Ayo." ucap Bastian sambil mengulurkan tangannya untuk digapai Sasa.

"Makasii ya Bas." ucap Sasa sambil tersenyum manis, semanis gula aren.ga

"Jijik dah gue liat lu senyum begitu, najis pengen muntah." ucap Bastian sambil seolah-olah mau muntah.

"BABAS JAHAT HUAA-!" teriak Sasa sambil berlari ke arah kelasnya.

"Jangan lari Sa, entar lu jatoh goblok."

"Gak jatoh gak jatoh wlee." ucap Sasa, sambil berjalan mundur

Lalu tanpa sengaja Sasa menabrak seseorang.

"Aduh, maaf Sasa gak sengaja." ucap Sasa

Lalu pada saat berbalik, ternyata yang dia tabrak adalah Andreas.

"Aduh abis dah nyawa Sasa." ucap Sasa dalam hati sambil memejamkan matanya.

"Mampus." ucap Bastian tanpa suara.

"Sa, selamat bersenang senang, gue duluan ya awokawoka." ucap Bastian ngakak sambil berlari kearah kelasnya.

🌙🌚

Halo!!

Jangan lupa vote&comment!!

Thx yang udah mampir❤

SASA [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang