10 : Kekecewaan

15 1 0
                                    

"Sebaiknya kita segera membeli bukumu." Chanyeol mengalihkan pemikiran Ji Hani tentang kejadian di cafe tadi. Ji Hani mengangguk lalu menaiki motor menuju toko buku.

Sesampainya di sana, Ji Hani memekik senang karena buku yang selama ini ia cari masih ada. Chanyeol tersenyum bahagia melihat Ji Hani senang. Diam-diam ia memotret Ji Hani yang asik memilih buku-buku.

Chanyeol memposting foto tersebut di instagram pribadinya yang menimbulkan komentar heboh dari teman kuliahnya, tak sedikit kakak tingkatnya juga ikut berkomentar mengenai penampilan Ji Hani yang sangat cantik.

"Kak, ngapain liatin hp mulu? Sambil senyum pula, ngeri ah." Ji Hani bergidik ngeri lalu menuju kasir hendak membayar namun dihentikan oleh Chanyeol.

"Biar aku saja yang membayarnya." Ji Hani hendak memprotes ia urungkan karena tatapan tajam Chanyeol yang membuat nyalinya menciut.

"Bagaimana? kamu senang?" Ji Hani mengangguk semangat di balik punggung Chanyeol. Di dalam perjalanan menuju rumah Baekhyun, Chanyeol tidak berhenti tersenyum lega sekaligus senang karena Ji Hani tidak menolak kehadirannya. Di dalam lubuk hatinya, ia merasa sedih karena Ji Hani masih belum mengingat siapa dirinya yang sebenarnya.

"Terima kasih sudah mentraktirku sekaligus membelikanku buku-buku ini. Lain kali aku akan membalas kebaikanmu, Kak Chanyeol." Chanyeol mengangguk ketika Ji Hani tersenyum lebar padanya.

Balas lah kebaikanku dengan mengingat diriku, Jihan.

Setelah melihat Ji Hani memasuki rumahnya, ia mengancungkan jempolnya pada Baekhyun yang berada di pintu depan rumahnya.

Chanyeol memasuki rumahnya. Ia bingung mengapa rumahnya sepi. Ia pun bertanya kepada salah satu pembantu di rumahnya. Ia mengangguk ketika pembantunya mengatakan bahwa ibu dan ayahnya sedang pergi keluar kota untuk satu minggu. Sedangkan kakaknya--Yoora, masih bekerja dan baru akan pulang ketika pukul sembilan malam.

Chanyeol merebahkan tubuhnya di kasur king size nya sambil berpikir mengapa Sehun tega melakukan hal menjijikkan itu di depan orang lain apalagi di depan kekasihnya sendiri. Chanyeol mencurigai motif rencana Sehun kali ini.

"Sebaiknya aku mengunjungi kamar Ji Hani." gumam Chanyeol sendirian sambil melirik jam dinding.

Masih belum terlalu malam.

Chanyeol mengirim pesan kepada Baekhyun agar tidak memasuki kamar adiknya karena ia ingin menghabiskan waktu berdua saja. Seketika senyum cerahnya terbit ketika Baekhyun memberinya lampu hijau.

Seperti biasanya, Baekhyun mengancam jika Chanyeol melakukan hal diluar batas maka Baekhyun tidak akan segan menjauhkan adiknya dari Chanyeol. Tentu saja Chanyeol mengiyakan ancaman tersebut karena seburuk apapun sifat Chanyeol, ia tidak akan melakukan hal diluar batas kepada orang yang ia sayangi.

Hap

Tok tok tok

Chanyeol baru saja melompat dari balkonnya menuju balkon Ji Hani lalu mengetuk pintu kamar gadis tersebut. Lalu terbukalah pintu tersebut menampilkan seorang gadis berpiyama pink dengan rambut dikuncir ke atas yang menambahkan kesan imut.

"Buat kamu. Maaf nggak bilang ke kamu kalau mau ke sini hehe" Chanyeol memberikan coklat kesukaan Ji Hani sambil menyengir tanpa dosa.

"Terima kasih, kak." Ji Hani langsung membuka bungkus coklat tersebut dan memakannya dengan lahap. Chanyeol mengelus puncak kepala Ji Hani gemas karena sangat cantik dan imut malam ini.

"Nggak disuruh masuk nih?" Ujar Chanyeol menatap Ji Hani yang asik makan coklat di bangku balkon. Gadis itu mengerjapkan matanya lucu lalu mempersilahkan masuk dengan mulut yang penuh coklat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Neighbour | Park Chanyeol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang