2 : Moodboster

19 1 0
                                    

Berada di dekatmu saja sudah membuatku bahagia.

-Byun Ji Hani-

Author POV

Hari ini mungkin akan menjadi hari yang paling menyenangkan dalam hidup Ji Hani.

"Kak! Ayo buruan berangkat!" ucap Ji Hani dengan penuh semangat.

"Iya-iya ada apa sih emangnya?" tanya Baekhyun penasaran.

"Aku mau ngasih ini ke dia!" Ji Hani menunjukkan sebuah kotak yang berhias pita hitam entah berisi apa.

"Oh, pantesan kamu semangat banget. Kamu nggak ngajak dia ke rumah?" Ji Hani pun tersenyum penuh arti pada kakaknya tercinta.

"Mungkin dia kesini kok abis aku pulang sekolah. Soalnya sekalian mau minta penjelasan tentang pelajaran matematika yang belum aku bisa."

"Ok, tapi dek-"

"Kenapa kak?"

"Kakak nanti pulangnya kebetulan agak sore. Kamu nanti di rumah ada yang nemenin kok"

"Loh? Gapapa deh. Aku bisa di rumah sendiri kok." cengir Ji Hani.

Baekhyun menggeleng tidak setuju dengan ucapan adiknya. Baekhyun adalah tipe kakak yang super protective. Jadi, wajar jika ia khawatir pada adiknya.

"Gak usah nanti kakak bilang temen kakak suruh jagain kamu di rumah."

Ji Hani yang tadinya tersenyum lebar mendadak lesu karena ucapan kakaknya.

"Ta-"

"Nggak ada penolakan!" ucap Baekhyun tegas dan tidak dapat dibantah oleh Ji Hani.

"Baiklah. Ayo berangkat kak! Keburu telat nih. Udah jam berapa coba?"

"Halah masih pagi juga." Baekhyun pun melirik jam tangannya langsung melotot.

"Ayo dek. Udah jam 06.45!!!"

"Ya gausah melotot juga. Mata kakak kayak maksa amat." Ucap Ji Hani karena melihat kakaknya melotot. Tidak apa-apa jika matanya lebar, lah ini udah sipit melotot pula. Ji Hani hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak peduli.

Kringg...

"Ji Hani!!" Ji Hani yang sedang buru-buru menghentikan langkahnya. Hatinya berdegup kencang. Perlahan tapi pasti, ia menoleh ke asal suara.

"Kamu kenapa buru-buru? Hari ini para guru sedang rapat jadi masuknya jam delapan." ucap seseorang bertubuh tinggi, berambut hitam pekat, berkulit putih mulus, jangan lupakan suara berat yang membuat kaum hawa berteriak histeris.

"O-oh ya? Aku tidak tau tentang hal itu, kak Sehun."

Oh Sehun. Pria yang memanggil Byun Ji Hani sejak tadi. Ia adalah seniornya. Ji Hani kelas 11 sedangkan Sehun kelas 12. Sehun merupakan ketua eskul basket yang memiliki banyak penggemar. Tak hanya para kaum hawa di sekolahnya saja, tetapi banyak dari luar sekolahnya karena kepopulerannya. Namun sangat disayangkan, Sehun merupakan pria es. Ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Banyak wanita rela menghabiskan banyak uang hanya untuk membelikan hadiah kecil untuk Sehun. Sehun selalu mengacuhkan semuanya. Hadiah yang ia dapatkan selalu ia berikan pada satu wanita yang ada di depannya. Tanpa sepengetahuan para fansnya.

"Ji Hani..." panggil Sehun pada gadis yang tengah menundukkan kepalanya.

"Y-ya?"

"Mau pulang denganku nanti?" Ji Hani adalah satu-satunya wanita yang tidak pernah Sehun abaikan. Ji Hani adalah satu-satunya gadis yang membuat Sehun menjadi pria yang hangat meskipun hanya saat bersama Ji Hani saja.

"Boleh kok. Oh ya kak aku mau ngasih ini untuk kakak dan juga apa kakak mau ngajarin aku matematika?" Ji Hani menyodorkan sebuah kotak kepada Sehun dengan senyum manis dan lebar. Tentu saja, Sehun menerimanya dengan semangat.

"Tentu saja aku akan main ke rumahmu sekalian. Dan... apa ini?" tanya Sehun yang membuat para gadis memekik karena kedekatan Sehun dengan Ji Hani yang sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolahnya. Bahkan ada yang sempat mengabadikan momen ini.

"Udah buka aja, semoga suka ya. Kak Sehun aku ke kelas dulu ya." Sehun pun mengangguk lalu mengacak-acak rambut Ji Hani dengan gemas.

"Kakak! Rambutku berantakan nanti!" gerutu Ji Hani kesal. Sehun hanya tersenyum tipis. Senyum yang hanya ia berikan pada Ji Hani.

"Kyaaa!! Kak Sehun senyum!" pekik seorang murid hendak mengabadikan momen tersebut tetapi ia urungkan karena tatapan dingin Sehun.

Sehun pun mendekati wajah Ji Hani lalu membisikkan sesuatu pada gadis tersebut.

"Belajar yang rajin ya, nanti waktu istirahat aku tunggu kamu di depan kelasmu." Ji Hani pun mengangguk singkat. Ia sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti ini. Tapi, detak jantungnya terus berdebar ketika berada di dekat pria es tersebut.

"Ya sudah aku duluan ya." ucap Ji Hani berhasil mengedalikan kegugupannya. Sehun mengangguk singkat sebagai balasan. Ji hani pun bergegas ke kelasnya.

"Good morning, everyone!" ucap Ji hani ketika memasuki kelasnya.

"Good morning Ji Hani!!" jawab serentak oleh seluruh teman sekelasnya. Ji hani tersenyum lalu duduk di bangkunya.

"Hey, Hani! Apa kabar?" ucap seorang gadis dengan senyum cerahnya.

"Sangat baik. Krystal." jawab ji hani sambil tersenyum. Krystal Jung adalah sahabat Ji Hani sejak SMP. Jangan lupakan sesuatu, gadis tersebut sudah memiliki kekasih, Kim Jong In. Ketua ekskul Dance yang memiliki paras tampan, manis, tinggi meskipun memiliki warna kulit yang tidak seputih Kak sehun maupun Kak Baekhyun. Lah kok bahas Baekhyun dan Sehun? -author.

"Ngomong-ngomong, dimana yang lain?" tanya Ji Hani penasaran pada Krystal.

"Kau ini! Seperti tidak mengenal mereka saja. Mereka pasti sedang sibuk cari camilan." Ji Hani hanya terkekeh pelan.

"Selamat pagi, semuanya. Selamat pagi my honey sweety baby." pekik gadis dengan riang diikuti gadis yang berjalan dengan cuek. Percayalah meskipun memiliki wajah yang super cuek, teman sekelasnya tau jika dia memiliki pribadi yang sangat hangat.

"Pagi momogi!" jawab serentak oleh teman sekelasnya dengan nada jahil yang berhasil membuat gadis tersebut terkekeh.

Momo, adalah gadis yang menyapa teman sekelasnya dengan riang.

"Pagi Momo, pagi Jennie."

Jennie, adalah gadis yang memiliki wajah jutek. Memiliki paras yang cantik, sexy yang membuat para kaum adam mendekatinya. Namun, Jennie menolak mentah-mentah pernyataan cinta mereka.

Bukan cinta tapi nafsu. Itulah yang sering diucapkan oleh Jennie saat menolak kaum adam. Alhasil, kaum adam banyak yang kecewa namun tidak pernah memiliki rasa dendam. Lagipula dendam hanya karena ditolak oleh seorang gadis? Cupu!

"Pagi, Jen." sapa Ji Hani dengan senyum hangat seperti biasanya.

"Pagi, Hani." jawab Jennie dengan senyum tipis lalu duduk dibelakangnya.

"Bagaimana perkembangan antara dirimu dengan kak Sehun? Kapan kalian akan jadian? Huh aku sudah tidak sabar. Kalian benar-benar couple terpanas di sekolah ini!" ujar Momo panjang lebar membuat Krystal dan Jennie terkekeh.

"Apa kak Sehun tidak peka? Kenapa kak Sehun tidak segera mengencani dirimu?" sahut Krystal dengan serius.

"Entahlah. Aku sudah bersyukur bisa dekat dengan kak Sehun. Itu saja sudah cukup bagiku." ucap Ji Hani dengan senyuman tipis. Ia sebenarnya merasa sesak mendengar perkataan temannya.
Apakah kak Sehun benar-benar tidak peka?





TBC...

Neighbour | Park Chanyeol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang