chapter 8

19 13 0
                                    


Chapter 8

Pagi ini Cilla bangun pukul 5 pagi seperti biasanya, setelah membereskan tempat tidurnya Cilla langsung mandi pagi dan bersiap siap untuk pergi kesekolah. Setelah selesai mandi dan memakai seragam lengkap, Cilla menyempatkan diri untuk menyapukan make up tipis diwajahnya. Setelah selesai bersiap siap Cilla langsung turun ke lantai satu untuk sarapan bersama keluarganya. Setelah sampai di ruang makan Cilla terkejut karena melihat kedua orangtuanya sudah berada dimeja makan bersama dengan Alex, karena sepengetahuan Cilla, kedua orangtuanya akan pulang dari luar kota 2 hari lagi. Bukannya Cilla merasa tidak senang dengan kedatangan orangtuanya yang dipercepat 2 hari, dia hanya sedikit terkejut dengan kedatangan mereka yang tiba tiba. Cilla yang melihat kedatangan kedua orangtuanya langsung berlari kearah kedua orangtuanya yang sedang duduk berdampingan dan langsung memeluknya erat dari belakang sambil menangis. Hal ini membuat kedua orangtuanya terkejut karena kedatangan Cilla yang tiba tiba dan mengejutkan. Kedua orangtuanya yaitu Martha dan Edward pun tersenyum melihat putri mereka yang bersikap seakan mereka tidak bertemu selama bertahun tahun. "eh..... Cilla kok nangis lihat papa sama mama udah pulang??? Cilla gak suka ya kalau mama sama papa pulang lebih cepat???" tanya Martha kepada Cilla dengan tatapan menggoda Cilla. "ihhhhhh......... mama kok gitu sih ngomongnya??? Cilla kan kangen sama mama" ucap Cilla sambil melepaskan pelukannya dari kedua orangtuanya sambil langsung menghapus air matanya. " ohhhhh..... jadi putri kecil papa ini kangen ya sama papa dan mama??? Tanya edward sambil melemparkan senyuman menggoda dan Cilla pun mengangguk dengan cepat. Tidak bisa dipungkiri bahwa Cilla akan berubah menjadi wanita yang manja jika bertemu dengan orang orang kesayangannya. "kalau Cilla udah ketemu papa dan mama, Cilla gak akan sedih lagi kan??? Tanya Edward kepada Cilla dan Cilla kangsung mengangguk dengan cepat. "nah, jadi karena Cilla gak sedih lagi, hapus dong air matanya, nanti anak papa gak cantik lagi dong" ucap Edward sambil menghapus air mata Cilla yang masih tertinggal. Alex yang melihat hal itu hanya tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya melihhat sikap adiknya yang akan berubah seperti anak kecil jika bertemu dengan kedua orangtuanya. "sekarang sarapan dulu ya Cilla, supaya habis sarapan kita bisa langsung pergi kesekolah kamu" ucap Alex sambil menarik kursi disampingnya dan mempersilahkan Cilla untuk duduk disampingnya dan Cilla pun hanya mengangguk dan menuruti perkataan Alex. Waktu sarapan dihabiskan keluarga Cilla dengan berbincang bincang sambil bercanda ria bersama keluarganya dan setelah selesai sarapan, Cilla dan Alex langsung berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk pergi ketempat mereka menuntut ilmu masing masing. Diperjalanan menuju kesekolah Cilla, Alex dan Cilla hanya berbincang bincang ringan dan Alex lah yang membuka topik pembicaraan. "Cill?" panggil Alex kepada Cilla. "mmmmmmm" ucap Cilla menanggapi panggilan kakaknya. " kok jawabnya Cuma mmmmm doang, Cilla marah ya sama kakak?? Emang kakak salah apa???" tanya Alex kepada Cilla. " enggak kok kak, Cilla Cuma lagi gak mood aja untuk ngomong" ucap Cilla menanggapi perkataan kakaknya. " oh oke kalau gitu, eh btw, kakak dengar dengar dari Retta kalau kamu itu disekolah tetap gak mau bersosialisasi sama teman kamu yang lain ya??? Kenapa Cill?? Kamu ada masalah apa sih sama teman teman kamu yang lain??? Emang kamu gak bosen temenannya sama ranz dan retta mulu???" tanya Alex kepada adiknya karena ia tidak mau adiknya dicap orang lain sebagai orang yang misterius dan anti sosial, dan ia ingin adiknya memiliki banyak teman yang bisa diajak berkompromi dengan yang lain. "Cilla gak suka aja berinteraksi dengan mereka kak, Cilla udah nyaman dengan keadaan Cilla yang sekarang lagian dengan berteman dengan Retta dan Ranz aja udah cukup bagi Cilla kak" ucap Cilla kepada Alex dan alex hanya menanggapinya dengan gelengan kepalanya. Selang beberapa menit, Alex memikiran satu hal yang akan membuat adiknya kesaldan ia pun tersenyum jahil dan mengatakan "kalau Cilla hanya mau berteman dengan Ranz dan Retta, jadi Ciilla nganggap Andrian itu apa???". "Ihhhh......... kakak kok jadi bahas Andrian sih, Cilla sama Andrian kan gak ada apa apa, Cilla bersikap baik kepada Andrian itu hanya sebatas tanda terima kasih Cilla kepada Andrian karena udah tolongin Cilla beberapa hari yang lalu, itu aja kok gak ada yang lain. Entah kenapa jika Alex membicarakan tentang Andrian didepan Cilla, Cilla akan langsung bad mood. Dan dalam sekejap wajah Cilla berubah tanda ia sedang marah kepada Alex dan Alex yang melihat hal itu pun langsung membujuk Cilla agar tidak marah lagi karena Alex selalu akan merasa tidak nyaman jika Cilla sedang marah kepadanya. "Ih... masa gitu aja Cilla marah??? Kak Alex kan hanya bercanda, jangan marah ya sama kakak ya Cill, kakak minta maaf ya adik kakak yang paling cantik" bujuk Alex kepada Cilla adiknya tetapi tampaknya Cilla tidak mendengarkan kakaknya ia malah asik dengan handphonenya dan akhirnya Alex menghela nafas dan memikirkan cara lain untuk membujuk Cilla, dan setelah beberapa menit Alex pun mendapatkan cara untuk membujuk Cilla yang ngambek karena perkataannya tadi. Alex pun berkata kepada Cilla "ya udahdeh sebagai permintaan maaf kakak, nanti kalau Cilla pulang sekolah kakak langsung jemput kamu, terus kita langsung pergi ke kafe ice cream kesukaan kamu, terus kita pergi ke suatu tempat yang indah yang akan kakak tunjukkan kepada Cilla. Gimana???? Cilla mau ngak?????". Setelah mendengarkan perkataan Alex, wajah Cilla langsung berubah dari wajah yang cemberut menjadi tersenyum berseri seri sambil berkata " Cilla mau kak". "tapi Cilla harus maafin kakak ya" ucap Alex kepada Cilla dan Cilla hanya mengangguk sambil tersenyum kearah Alex. Setelah beberapa menit berkendara, akhirnya Cilla dan Alex sampai disekolah Cilla dan Cilla pun pamit pergi kepada Alex. Setelah Cilla turun dari mobil, Alex pun melanjutkan perjalanannya menuju kampus.

***

Setelah sampai digerbang sekolah, Cilla langsung pergi menuju kelasnya yang berada dilantai dua. Ia pun melewati koridor demi koridor dan tidak perlu banyak waktu, akhirnya Cilla beberapa waktu, Cilla sampai dikelasnya dan ia langsung disapa oleh sahabatnya Retta " pagi Cilla, makin cantik aja lo" ucap Retta dengan nada yang tampak menggoda " apaan sih lo, aneh banget deh " ucap Cilla dengan tatapan yang sedang melihat orang aneh. Karena Retta tak pernah bertingkah seaneh ini. Cilla pun meletakkan tasnya dibangkunya yang berada disebelah Retta sambil bertanya kepada Retta " lo kenapa sih Rett, kok tiba tiba senyum senyum terus, gak kesambet setan kan lo". " ihhh..... Cilla kok ngomongnya gitu sih, ganggu orang lagi bahagia aja, masak cewek cantik gini dibilang kesambet sih" protes Retta kepada Cilla. "yahh... jadi lo kenapa sampai bahagia amat, emang lo udah jadian ama Ranz????" tanya Cilla kepada Retta. " belum sih, tapi kemaren gue itu udah jalan sama Ranz, udah chattingan ama Ranz, dan bagian yang paling baiknya adalah Ranz yang ngajak gue jalan. "HHHHAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH.............. SERIUS LO, RANZ NGAJAKIN LO JALAN KEMAREN!!!!!!!" Cilla berteriak saking terkejutnya yang membuat pandangan siswa yang berada satu kelas dengannya langsung tertuju padanya dan dengan sigap Retta langsung menutup mulut Cilla sehingga membuat Cilla susah untuk bernafas dan langsung menjitak kepala Retta karena menutup mulutnya secara tiba tiba. " apaan sih lo kok main nutup nutup mulut gue tiba tiba". " heh.... Cilla seharusnya gue yang harusnya marah sama lo karena lo udah buat satu kelas tau kalau gue sama Ranz jalan kemaren, gimana sih lo, tuh otak kalau terlalu pinter ternyata ngomongnya ceplas ceplos ya" protes Retta kepada Cilla. "ehhh... iya ya maaf deh maaf gue kan gak sengaja Ret" ucap Cilla. " tapi lo harus jelasin semuanya nanti ya" ucap Cilla kepada Retta. "ia ia nanti lo datang aja kerumah gue nanti gue jelasin semuanya sama lo". Setelah percakapan itu, beberapa menit kemudia bell pertanda mulainya proses belajar mengajar pun dimulai.


Be MineWhere stories live. Discover now