6 - 👑

26.1K 2.4K 47
                                    

Jungkook memasuki ruangan Lisa saat matahari sudah digantikan dengan bulan. Ia lantas mendekati Lisa dan memasukkan sebuah obat kedalam mulut gadis itu.

Tidak lama kemudian, gadis itu membuka matanya. "Sudah berapa lama aku pingsan?" Tanyanya.

"Seharian." Ujar Jungkook.

"Gila! Racun yang kuminum itu benar-benar menyakitkan! Dadaku sangat sesak waktu itu. Tapi, wanita bodoh itu tidak menyadari aku meminum obat penawar sebelumnya. Kerajaan Jung ternyata luar biasa dalam pembuat racun penawar seperti ini ya!" Kata Lisa.

"Trik seperti ini sangat sering digunakan disana. Adikku spesialis pembuat racun seperti ini. Dia yang pertama kali membuat trik seperti ini juga." Ucap Jungkook.

Lisa menepuk tangannya pelan, "Adikmu benar-benar luar biasa."

"Daripada itu, kau menyimpan gelasnya?" Tanya Jungkook. 

"Dia membanting gelas itu hingga pecah. Tapi, aku menyimpan pecahannya waktu itu. Dimana pakaianku?" Lisa menyisir sekeliling ruangannya dan ia mendapati pakaiannya di ujung ruangan. Ia lantas turun dari kasur dan mengambil pecahan gelas yang ia letakkan di pinggang pakaiannya. "Masih ada!"

Jungkook mengambil pecahan itu lantas menyimpannya. "Kalau begitu aku keluar." 

"Eh, tunggu! Aku disini sendirian dan ini sudah malam. Aku tidak bisa tidur saat malam. Ini salahmu memberiku penawarnya saat malam." Ujar Lisa. 

"Lalu kau akan bangun besoknya? Kau akan mati jika tidak minum obat penawar keduanya malam ini, kau mau mati?"

Lisa menggeleng dengan cepat. "Ani, maksudku, temani aku bicara sampai aku tertidur, eoh?"

"Cepatlah." 

Dengan segera, Lisa berlari ke kasurnya dan menunggu Jungkook duduk di salah satu kursi. Jungkook hanya bisa menggeleng dengan sikap kekanak-kanakan Lisa ini. Tidak bisa tidur? Seharusnya Lisa tidak meminta untuk ditemani. Bagaimanapun juga Jungkook seorang pria dan Lisa seorang gadis. Tapi, ia cukup iba dengan Lisa. Maka ia mengiyakan permintaan gadis itu.

"Eum, pangeran Jung, apa aku nantinya akan dibenci di Kerajaan Jung? Ani, maksudku, aku tahu sendiri kalau appaku merencanakan hal yang tidak baik kepada kalian. Wajar jika kalian membenciku, bukan?" Tanya Lisa.

"Putri Lisa, mungkin yang kau katakan seperti itu benar. Tapi, hanya ada beberapa orang yang mungkin akan membencimu walaupun nantinya akan mendengarkan pernyataan benar darimu. Kau tidak perlu khawatir akan diperlakukan seperti Permaisuri Seo memperlakukanmu. Mereka akan memperlakukanmu dengan baik. Eommaku sangat baik, aku yakin ia akan menerimamu sepenuhnya." Kata Jungkook.

Jujur, gadis itu tidak menyangka Jungkook akan membalas pertanyaannya sepanjang ini. Ia hanya perlu jawaban iya atau tidak. Tapi, jawaban Jungkook membuatnya benar-benar lega. Ia sudah lelah juga harus diperlakukan seperti disini. 

"Bagaimana denganmu? Kau bilang hubungan kita nantinya hanya sekedar status." 

"Minggu depan kau akan ikut aku kembali ke Kerajaan Jung. Tapi, pernikahan kita baru dilaksanakan bulan depan. Masalah status, kita bisa menjalankan rencana kita sebelum pernikahan, maka. Maka kita tidak akan terikat status. Tapi, pastikan kau menjalani peranku sebagai tunanganku disana. Aku hanya akan memberitahukan rencana kita pada eomma dan appaku. Putra Mahkota jika perlu. Selebihnya tidak perlu tahu." Ujar Jungkook.

"Kau benar-benar luar biasa dalam membuat rencana. Tangan kanan appaku, Ksatria Min juga sama pintarnya sepertimu dalam membuat rencana." Lisa mengeluarkan kedua jempolnya dan menunjukkannya ke Jungkook.

Princess Lalisa! {Lizkook} ✔ E-BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang