26 - 👑

16.7K 1.7K 75
                                    

Kira-kira Princess Lalisa habis di chapter berapa hayooo~~~


Eunha mendorong pelan gelas yang telah ia isi dengan salah satu teh terbaiknya ke depan Lisa.  Gadis itu lantas tersenyum lebar, "Teh ini diambil dari daun teh terbaik yang dimiliki Kerajaan Jung. Setiap tetes yang dimilikinya berharga. Jadi, semoga eonnie bisa menghabiskannya tanpa sisa."

Tentu saja Lisa tidak bodoh. Ia masih bisa berpikir apa yang dicampurkan Eunha dalam teh itu ataupun teh itu memiliki kandungan apa.

"Terima kasih, Putri Eunha." Lisa mengambil teh di depannya itu. Ia membau teh itu sebentar lalu meneguknya sampai habis.

Setelah berbagai macam pemikiran di kepalanya, tentu saja Eunha tidak akan menyampurkan racun ke dalam minuman itu, bukan?

Bagaimanapun juga jika ia teracuni disini, maka Eunha yang akan menjadi tersangka utamanya. Maka, Lisa bisa meneguk teh itu sampai tidak tersisa dengan percaya diri.

"Enak, bukan?" Tanya Eunha.

"Ya. Tidak diragukan lagi Putri Eunha memang pintar dalam memilih teh." Kata Lisa.

"Tentu saja." Eunha lantas mengambil gelas Lisa dan menaruhnya di nampan kayu. "Tapi, teh ini terlalu langka. Jadi, satu gelas saja menurutku sudah cukup. Tidak apa bukan, eonnie?"

"Tidak masalah. Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku, Putri Eunha?"

"Apa alasanmu kemari?" Tanya Eunha.

Lisa mengernyit, "Bukankah Pangeran Jung sudah menjelaskan? Kami saling mencintai. Saya harap Putri Eunha bisa memahami."

"Tidak. Oppaku bukan orang sembarang. Ia adalah Pangeran kedua Kerajaan Jung. Terhebat setelah Hoseok oppa. Dia tidak akan menikahi seorang Putri yang hanya anak seorang selir. Kau pasti menggunakan sesuatu supaya kau bisa kemari. Katakan. Kau mata-mata Kerajaan Kim, bukan?" Eunha menatap tajam Lisa di depannya.

Tapi, Lisa hanya menghela napasnya. Gadis itu menatap menelisik ke mata Eunha, "Apa aku terlihat seperti seorang mata-mata? Jika aku seorang mata-mata, apa yang kulaporkan kepada Kerajaanku?"

"Tentu saja pergerakan Kerajaan Jung. Setelahnya kalian akan menyerang Kerajaan Jung. Tidak sulit, bukan? Mereka mengirim Putri seorang selir yang tidak dikenal banyak orang dan tidak lebih berharga dari seorang Putri yang anak kandung Permaisuri." Ujar Eunha.

Lisa tersenyum, "Lalu jika memang itu yang Kerajaan Kim rencanakan, apa pergerakan yang akan kau lakukan? Putri Eunha..., kau tidak bisa membunuhku. Bagaimanapun, Pangeran Jung tidak akan membiarkanku terbunuh olehmu."

"Untuk apa aku membunuhku? Setidaknya kau terusir dari sini saja sudah cukup. Kau membuatku muak."

"Dan bagaimana caranya?"

"Kau akan mengerti nanti."

Eunha berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju Lisa. Gadis itu menarik lengan Lisa dengan kasar dan menatap paras cantik Lisa.

"Cantik. Tapi..., memuakkan."

Plak!

Tamparan yang lumayan keras itu didapatkan oleh Lisa. Gadis itu terkejut tentunya dengan apa yang dilakukan Eunha.

"Putri Eunha...," Desis Lisa.

"Ini adalah peringatan pertamaku. Jauhi, Pangeran Jung jika kau ingin selamat. Dan juga, segeralah pergi dari sini. Di depan sudah ada yang menunggumu." Eunha melepaskan tangannya yang tadi memegang lengan Lisa.

Ia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Lisa yang masih merasakan sakit di pipi kanannya.

Entah terlalu keras atau bagaimana, rasa sakit itu menjalar sampai ke kepala Lisa. Gadis itu merasa pusing berat.

Princess Lalisa! {Lizkook} ✔ E-BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang