18 [ LAST ]

1.5K 116 5
                                    

Huaaa 😭😭 maaf selama ini aku gak update"😭😭
Kalian masih setia baca ini kan??
Aku harap iya...
Hey kalian! Makasih buat kalian semua yg udah ngikutin cerita ini dari awal...
Walaupun ada reader yg gk ngasih vote atau comment, aku rapopo. Positive thinking mungkin dia lupa. Udah dulu ya bacotnya nanti aku lanjutkan di bawah😂

.

.

.

Happy Reading 😊😊

Jungkook menggenggam erat tangan yeoja yang sedang duduk disampingnya setelah menandatangani sebuah dokumen yang sangat penting. Jungkook tersenyum lembut kearah yeoja itu dan dibalas dengan senyuman yang manis dari yeojanya itu.

"Selamat kalian telah sah menjadi suami-istri"

Jungkook dan Yerim saling pandang kemudian mereka berpelukan. Tak terasa sebulir air mata jatuh dari pelupuk mata Yerim. Ia terharu. Ini adalah hari yang paling indah yang pernah ia lewati.

Jungkook mendekap Yerim begitu erat membuat yeoja itu merasa terlindungi. Setelah beberapa Minggu untuk pemulihan kesehatan Jungkook, mereka memutuskan untuk menikah setelah mereka berpikir secara matang. Mereka tak melaksanakan pesta besar-besaran. Bukannya tak mampu, status Jungkook yang sudah terkenal sebagai anak tiri Yerim membuat ia segan menyatakan hubungan mereka pada umum. Orang-orang pasti akan berpikir negatif pada mereka. Mereka pun merencanakan untuk menikah secara sipil. Cukup Tuhan, Jungkook, Yerim dan pihak sipil yang mengetahui.

...

4 bulan kemudian...

Yerim berjalan tertatih menuju dapur. Perutnya yang sudah membesar membuatnya agak kesusahan untuk melakukan pekerjaan rumah. Jungkook sudah berulang kali memperingati Yerim untuk istirahat. Namun, yeoja itu sangat keras kepala dan tetap bersikeras untuk melakukan semua pekerjaan rumah. Para maid di mansion mereka pun juga kewalahan melarang Yerim untuk memegang pekerjaan rumah.

"Yerimie", panggil Jungkook. Yerim menoleh dan tersenyum manis pada namja yang sekarang statusnya telah menjadi suaminya.

"Ne?", Jawab Yerim.

"Mau kemana, huh?", Tanya Jungkook.

"Mau memasak sarapan. Oppa tunggu di meja makan, ne?", Ucap Yerim lalu memulai pekerjaan nya. Ia memakai celemek nya dan mengambil semua bahan-bahan yang diperlukan.

"Yerimie, please kamu sedang hamil. Perut kamu sudah besar dan istirahatlah. Aku takut kamu kecapean dan nanti sakit-sakitan", ucap Jungkook lembut. Yerim berhenti sejenak dan menunduk.

"Yerimie, biar maid saja yang masak, ne?", Ucap Jungkook lagi.

"Hiks...oppa gak mau makan masakan ku ya? Oppa terus-terusan bilang begitu", Yerim menangis membuat Jungkook panik. Ia langsung memeluk yeojanya itu dengan erat.

"Bukan begitu, sayang. Kamu perlu istirahat juga. Aku khawatir sama kamu. Sebentar lagi kamu juga akan melahirkan", ucap Jungkook dengan lembut seraya mengelus kepala Yerim.

"Biarkan aku memasak sarapan, ne?", Ucap Yerim yang sudah mulai tenang. Akhirnya Jungkook harus mengalah.

"Ya sudah... hati-hati, ne?", Ucap Jungkook lalu mengecup kening istrinya itu. Yerim tersenyum senang lalu kembali melanjutkan kegiatan nya yang sempat tertunda.

...

"Daah!!", Ucap Yerim seraya melambaikan tangannya pada mobil suaminya yang kian menjauh dari mansion itu. Yerim tersenyum tipis lalu menatap perut besarnya.

Love With Revenge | COMPLETEDWhere stories live. Discover now