[9]

146 16 10
                                    

"lagi dimana?"

Terdengar erangan seperti sedang mencari alasan yang baik. "Rb"

"Boong, gue di Rb ya" jawabnya kembali menelusuri Ruang Boxer.

"Orang Rb aku 'Rumah Bakwan' dih" balas Bang chan tertawa.

"Mana ada"

"Ini ada"

"Beneran, lagi dimana?" Tanya Yeji kembali dengan raut muka kesal.

"Di luar, lagi nongkrong sama temen temen, lupa minggu depan aku berangakt?" Terdengar helaan nafas. "Dih sedih mas?"

"Ga"

"Ya, gue sekarang mau latihan dulu"

Yeji langsung mematikan telpon tanpa menunggu jawaban bang chan, pacar kurang ajar emang.

"Pada kemana nih?" Tanya Yeji setelah berganti memakai paklat.

Hari ini eskul Boxer jadwalnya latihan, tapi keadaan lapangan masih begitu sepi.

"Katanya anak kelas 10 semua izin" Kata yedam. Yeji melirik kepada yedam kaget. "Lah? Kok semua? Pada ngapain?"

"Les Bahasa jepang"

"Semua nih? Ipa ips? Yakali" ucap Yeji masih tidak percaya.

"Mungkin yang lain males" jawab Zaki acuh. "Masih anak baru? udah berani bolos, semua lagi. terus Kurata 3 nya pada kemana? Pada mau naek sabuk ngga sih? Heran. Maunya naek sabuk latihanya jarang" gurutu Yeji kesal.

Semenjak Yeji diangkat menjadi ketua, yang ikutan latihan ngga sebanyak tahun kemarin.

"Mungkin karna ketuanya lo jadi pada mikir kali" Yeji melirik ke arah Jisung binggung. Apa lagi ni bocah kentang, bukan anggota tapi ada mulu.

"Kan lo nya juga jarang latihan, tapi jadi ketua." jawabnya santai diikuti dengan gelak tawa.

Yeji tersenyum sinis. "Oh? Dikira gue jadi ketua nyogok si bang chan apa?"

"Infoin di grup, mau kurata 1, 2 dan 3 yang ada dirumah dan ngga ngapa ngapain, suruh kesini sekarang latihan. Kata Yeji! Kalau ngga ada dalam waktu 30menit, liat aja besok" Ucap Yeji meninggi. Bukannya menuruti perintah Yeji, yang ada orang orang malah menatapnya. " Buru dong bang Win!" Lanjutnya kesal.





































"Kenapa?"

Diam membisu, tidak ada yang berani untuk berbicara ataupun memberi alasan yang logis. Padahal orang orang biasanya dekat dengan dia, tapi disini situasi nya berbeda. Terdengar hawa hawa dingin yang siap meledak.

"Bisu lo semua?" Tanya Yeji Kembali dengan air muka kesal.

Yeji berdecak tak percaya, menantap ke arah langit dan membuang nafas kasar.

"Gue mau lepas jabatan aja dah"ucap Yeji akhirnya.

Jisung yang awalnya diam langsung menatap Yeji. "Ji.."

"Pada ngga sejutu kan gue jadi ketua?"

"Ngga gitu" akhirnya Soobin berbicara.

"Ngga gitu gimana? Jelas jelas, kalian semenjak gue jadi ketua. Semua males malesan, palingan sepuluh orang yang latihan. Malu sama senior, dikira gue ngga becus lah, ngga tegas lah, dikira enak dinyinyir terus sama senior?" Yeji menatap lurus para anggotanya. "Jangan pada nunduk, angkat!" Seketika semua mengangkat kepala secara bersama an.

"Yaudalah, Angkat aja yangyang jadi ketua" Ucapnya final, meninggalkan ruang latihan.

Dibalas tatapan binggung dari yangyang. "Lah? Kok gue?"

Keadaan ruang latihan menjadi tak kondusif saat keluarnya Yeji dari ruangan.

"Engga gini aja, sekarang kalian latihan aja. Yeji biar urusan gue, buntu emang otak dia. Ngambil keputusan cepet bener" gerutu Jisung menyusul Yeji keluar.

Diluar Jisung melihat Yeji sedang melamun, jisung menghampiri Yeji dan dirangkulnya yeji. "Nih"
Jisung menyerahkan Coklat koin kepada Yeji.

Yeji langsung membawa dan memakannya.

Untuk beberapa saat Yeji masih diam seperti enggan untuk berbicara."Udah ah, masa ngambekan" Ucap jisung mencoba mengajak Yeji ngobrol.

"Ke Joglo yu, kita jogging" bujuk jisung.

Tidak mendapatkan respon dari Yeji, Jisung menarik Yeji, memaksanya untuk berdiri. "Gue ngga suka ya, kalau ditolak" katanya penuh penekanan.

Akhirnya Yeji mau ngga mau mengikuti jisung tanpa suara menahan agar bibirnya tidak tersenyum atas sikap jisung kepadanya. Pliss gue ngga bisa ngambek.



























Sesampainya di lapangan joglo, Yeji langsung berlari setelah pemanasan senbentar, tanpa menunggu jisung yang masih pemanasan.

"Aelah gue ditinggal"

Jisung menyusul Yeji yang ketinggalan jauh. Mau ngajak balap apa si Yeji?

"Kalem napa ji, santai"

Jangan salah Jisung kan anak Mapala, masa lari segini aja engga bisa? Biasanyakan lari sambil naek gunung. Eheheh

Setelah beberapa keliling mereka akhirnya istirahat dikedai lapangan tersebut. Yeji masih diam. Hwang Yeji kalau ngambek bisu ya?

Ah annyeong!~~

Yeji melirik Jisung lalu mengangkat panggilan telepon di ponselnya.

"Dimana lo?"

Yeji diam tak menjawab pertanyaan tersebut.

"Yeji!" Bentak bang chan.

"Apa!?"

"Dimana?" Suara bang chan lebih rendah dari pada sebelumnya.

"Ngga bisa ngomong?"

"Diluar"

"Balik ke tempat latihan" setelah berbicara bang chan langsung mematikan telpon tanpa menunggu jawaban dari Yeji.

Yeji membuang nafas kasar. Mendesis pelan sebelum meminta jisung mengantarkan ke tempat latihan.






hi keep healthy teman teman!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketua | Hwang YEJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang