Wedding

52.4K 1.2K 6
                                    

Sudah 10 hari semenjak acara pertunangan Kia dengan Gavin yang artinya hanya tinggal 4 hari lagi saja untuk menunggu pernikahan mereka. Pagi ini Kia berencana pergi dengan sahabat sahabatnya untuk memberitahukan hubungannya dengan Gavin, ia tidak berencana untuk menyembunyikannya lebih lama lagi. Lama kelamaan mereka juga akan tahu bagaimana hubungannya dengan Gavin.

Sesampainya di caffe tempat mereka janjian, Kia melihat sahabat sahabatnya sudah pada datang. Ia menghampiri mereka dengan jantung yang berdetak kencang karena khawatir jika mereka menganggap ia sudah menyembunyikan sesuatu dari mereka dan menganggapnya tidak percaya pada mereka.

Kia berusaha tetap tersenyum kepada mereka yang sudah menyadari kehadirannya. Mereka berbincang bincang sembari meminum minuman yang telah mereka pesan. Sampai dimana Kia akan memberi tahukan semuanya pada mereka.

"Gue mau ngomong sesuatu sama kalian, dan ini serius." Ucap Kia dengan tampang seriusnya. Mereka menatap Kia dengan serius.

"Ngomong apa, jangan bikin deg degan gini deh Ki." Ucap Naya.

"Sebenarnya gue__.." Ucap Kia terhenti karena belum sepenuhnya batinnya kuat untuk membicarakan semuanya.

"Apa?." Tanya Vita tambah penasaran.

"Tapi kalian jangan terkejut ya, dan jangan teriak juga." Ucap Kia memperingati.

"Iya." ucap mereka bebarengan.

"Sebenarnya 4 hari lagi gue mau nikah." Ucak Kia cepat.

"APA?." Ucap mereka terkejut. Padahal Kia sudah memperingati mereka biar tidak terkejut, tapi buktinya ya gini.

"Gue bilangkan jangan terkejut apalagi teriak." Ucap Kia sedikit kesal.

"Sama siapa?." Tanya Elin tanpa mempedulikan perkataan Kia.

"Sama..___ .. Pak Gavin." Ucap Kia pelan, Tapi masih bisa di dengar Teman temannya.

"APA?, Lo serius Ki?." Ucap mereka bebarengan lagi.

"Kenapa bisa?." Tanya Vita penasaran.

"Gue di jodohin sama bonyok gue 10 hari yang lalu, awalnya gue juga terkejut kalo calon gue itu pak Gavin dan awalnya gue juga mau nolak, tapi pak Gavin nerima perjodohan itu, ya dengan terpaksanya gue juga terima." Jelas Kia.

"Lo bilang terpaksa? sama pak Gavin yang tampannya kebangetan lo bilang lo terpaksa?." Tanya Elin tak percaya dengan temannya yang satu ini.

"Iya, sampe sekarangpun gue masih belum bisa nerima sepenuhnya sih, tapi gue coba dulu aja." Jawab Kia yang membuat teman temannya terperangah tak percaya.

"Gini ya Ki, Pernikahan itu bukan hanya coba coba yang dimana kalo lo nyaman lo terusin dan kalo lo gak nyaman lo tinggalin gitu aja. Pernikahan lebih serius dari apa yang lo pikirin Ki. Jadi lo bukan hanya mencoba aja, tapi lo harus terima dan membuka hati lo buat pak Gavin." Ucap Naya Panjang kebar.

"Iya, Gue tau kok Nay." Jawab Kia dengan senyum tipisnya.

Setelah acara pernyataan Kia, Mereka pergi ke Mall untuk belanja sepuas puasnya, karena Setelah menikah nanti Kia belum tentu bisa seperi sekarang ini dengan sahabatnya.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat sampai akhirnya tiba dimana saatnya pernikahan Gavin dan Kia. Yang datang di pernikahan ini hanya orang tertentu saja. Seperti sahabat Kia teman Gavin, dan beberapa orang penting lainnya.

Kia terlihat begitu cantik memakai gaun pengantinnya. Ia terlihat gugup saat melihat Gavin yang sudah menunggunya. Gavin melihat Kia dengan tatapan kagumnya, Matanya tak pernah luput dari wanita yang sebentar lagi akan menjadi istri sah nya.

My Lecturer My Husband [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang