Tae mondar mandir di depan ruang operasi sambil menunggu mae dan pho Tee yang sedang berada di bandara akan berangkat menemui Tee dan orangtuanya yang selama perjalanan tadi Tae mengabari mereka. Tae tidak lupa mengabari P'Oh dan P'Jean, setelah itu Tae tidak fokus dengan ponselnya hanya mengkhawatirkan keadaan Tee dan bayi nya. Beberapa kali suster keluar masuk tapi tidak ada satupun yang bisa di tanya, mereka tampak sibuk.
Sudah 2 jam Top di dalam tapi tidak ada tanda - tanda operasi ini akan selesai dalam waktu dekat. 3 jam kemudian pho dan mae datang ia mendekati Tae dan mae menarik baju Tae sambil menangis dan berkata,
"Apa yang terjadi kenapa Tee bisa kecelakaan?"
"Tae hanya meninggalkan Tee sebentar, sepertinya topi Tee terbang keluar dan Tee mengejarnya lalu dia ketabrak mae, Tae sudah mencoba mengejarnya tapi.... Hiks...... Hikss....maafin Tae mae....hiks"
Tae menahan tangis nya sejak tadi, sekarang akhirnya dia menangis juga, mae memeluk Tae menenangkan Tae, mae berkata.
"Sudah tidak apa, Tae sudah ada buat Tee saja sudah bagus gpp na kita tunggu saja na"
Mereka bolak balik gantian berjaga di ruang operasi. 10 jam mereka menunggu akhirnya terdengar suara bayi menangis mae, pho dan Tae saling tatap lalu mae berkata,
"Anakmu sudah lahir na Tae"
Tae tersenyum tapi air matanya tidak berhenti turun, suster keluar sambil membawa bayi itu, suster berkata.
"Tn. Tae selamat anak anda laki- laki dia anak yang manis dan kuat na, dia lahir prematur kami akan membawanya ke ruangan bayi untuk di bersihkan dan di masukan ke inkubator bila tn. Tae mau menengoknya ke sana saja"
Tae menganggukan kepalanya sebelum suster pergi Tae bertanya pada suster,
"Sus, bagaimana dengan Tee?"
"Dokter sedang berjuang di dalam, percaya saja dengan dr. Top na"
Kata suster dengan tersenyum lalu ia meninggalkan Tae menuju ruang bayi. Mereka kembali menunggu, 2 jam kemudian Mae,pho, Kirin serta p'Jean dan P'Oh datang mereka mendekati Tae dan bertanya macam- macam, Kirin memutuskan melihat ponakanya di ruang bayi. Sementara mereka masih menunggu di depan ruang operasi.
14 jam mereka menunggu Top keluar, Tae orang pertama yang bangun dari duduknya dan mendekati Top dan berkata,
"P'Top bagaimana Tee?"
Top menghela nafasnya dia tersenyum ragu lalu berkata,
"Untuk saat ini.... Aku hanya bisa bilang operasi lancar baby keluar dengan selamat, tapi musti menunggu Tee sadar, kalau sampai besok siang dia tidak sadar berarti Tee akan mengalami koma Tae
Top menarik nafasnya lalu kembali berkata,
Karena benturan di kepala cukup keras, jadi kita hanya bisa menunggu"
"Ada efek sampingnya P'Top?"
"Kebutaan atau lumpuh, ah!! Tee pernah memintaku untuk mengangkat rahim nya kalau dia sudah melahirkan. Tapi masalahnya...."
"Apa P'Top?"
"Tee gak punya rahim, baby lahir di luar rahim, aku pikir Tee memiliki rahim tapi aku salah. Jadi aku tidak melakukan pengangkatan apapun baby lahir dari keajaiban"
Kata Top, Tae menganggukan kepalanya Top pun berkata,
"Tee akan dipindahkan ke kamar rawat atau kau ingin memindahkan dia ke kota? Karena perlengkapan disini kurang banyak, tapi sebelum Tee melahirkan aku sudah menyetok segala macam untuk berjaga - jaga kalo diperlukan dan ternyata saat ini butuh"
Tae terdiam lalu berkata,
"Pindahkan saja dulu p, nanti di bicarakan dengan yang lain na"
Top mengangguk lalu ia menepuk pundak Tae dan berkata,
"Yang kuat Tae, saat Tee bangun nanti jangan ragu lagi. Apapun yang Tee lakukan kau harus yakin na. Nanti p akan ke ruang rawat Tee untuk bertanya pada mae dan pho Tee"
Tae tersenyum dan berkata,
"Makasih na P'Top"
Setelahnya Top berlalu dari sana meninggalkan Tae di depan ruang operasi, sedangkan yang lainya sudah berada di ruang rawat Tee sejak Top mengatakan Tee akan mengalami kebutaan atau kelumpuhan.
Tae menghela nafas ia membalikan badan ia berjalan menuju ruang rawat Tee
••••••••
Hoy..... Ada yang nunggu kah? Btw.... Author gak sekejam itu kok yah hehehe. Anaknya kalau di kasih nama Ru bosen gak sih?
