SA 3

1.4K 123 26
                                    

Tae mengenggam tangan Tee yang masih tak sadarkan diri, setelah mereka sampai tadi subuh. Mereka menunggu Tee sebentar, Top masuk dan mengatakan pihak rumah sakit akan tutup mulut soal Tee. Dan Top memperkenalkan Dr. Yim sebagai dokter yang akan menangani Tee. Dan Top tetap dokter utama Tee. Tae meminta mae dan pho pulang ke apartemen Tee untuk istirahat. Tae yang akan menunggui Tee, dan akan di kabari bila Tee sadar nanti.

Tae menghela nafas ia menatap Tee yang masih belum sadar juga mengenggam lebih erat.

Tae Pv

Waktu berjalan lambat disini menunggu adalah hal terberat saat ini. Aku teringat kembali bulan- bulan yang lalu saat pertama kalianya aku mengetahui Tee hamil.

Saat itu aku tidak bisa berpikir dan mengatakan apa- apa. Perasaanku sendiri pada Tee hanya sebatas P dan nong saja tidak ada perasaan lebih dari itu. Berpikir tentang karir, masa depanku apa yang akan terjadi nantinya kalau memiliki anak. Apakah aku siap? Apakah aku sanggup?

Aku tidak tau harus bagaimana saat Tee berkata soal aborsi. Saat itu aku hanya menurutinya mungkin itu yang terbaik untuk kami semua, tanpa melakukan survei tentang bahaya aborsi, efek samping dan bagaimana janin itu setelahnya. Hingga aku sendiri di sana melihat sendiri apa yang terjadi. Aku memang bukan orang yang baik tapi aku juga masih punya hati. Melihat sebuah kehidupan yang baru akan tumbuh tidak punya salah harus musnah karena sebuah keegoisan entah rasanya menyakitkan. Berbicara dengan seseorang entah siapa tapi aku bersyukur bertemu denganya pikiranku terbuka dan aku berani membatalkan aborsi Tee.

Aku tau hari - hari setelahnya akan menjadi lebih berat buat Tee, mungkin aku salah dan egois, aku yang menutup diriku dan menyakiti Tee. Mae benar P'Jean juga benar, menikah itu karena cinta bukan paksaan ataupun rasa bersalah. Selama 7 bulan kurang, aku selalu memikirkanya apa yang aku inginkan? Apa yang harus aku lakukan? Akankah Tee menjadi seorang single father? Sepertinya aku sangat tidak bertanggung jawab sekali.

Soal perasaanku pada Tee, awalnya memang p dan nong.... Saat Tee memutuskan menetap di Wang Nam Khiao aku mulai berpikir dan merasakan ada yang kurang. Walaupun hanya beberapa hari aku menemani Tee di apartemenya mungkin itu cukup mempengaruhi perasaanku juga. Melihat Tee dekat dengan P'Top aku tidak suka, aku cemburu

Aku mencintainya dan aku ingin menikahi dirinya ingin hidup bersamanya, demi Tee dan Baby aku rela melakukan apapun. Aku tak peduli apa para fans nantinya akan meninggalkan kami atau tidak aku mau membuat baby sedih seperti tidak memiliki orang tua yang lengkap. Aku ingin memberi kasih sayang yang lengkap pada baby. Dewa saat Tee sadar nanti aku akan melakukan charity aku janji akan betbuat baik dan menjaganya tidak lupa bilang pada Tee kalau aku mencintainya serius mencintainya.

Sepertinya aku mesti bersabar sekali lagi menunggu dirimu Tee, sebuah penantian tak berujung. Tee kembalilah.

Tae Pv

Tanpa terasa saat menunggui Tee, Tae tertidur sangkin kelelahanya. Top masuk sambil membawa baby dalam inkubator yang sedang menangis, Top berkata pelan pada baby,
"Jangan nangis na daddy lelah menjaga papa na baby sama P'Top saja na"

Seketika baby diam seperti mengerti apa yang Top katakan, Top menaruh baby di samping ranjang Tee. Tak lama baby tertidur, Top tersenyum ia ke luar menuju balkon dan berdiri di sana.

~~~____~~~

KimCopBass masuk ke dalam kamar mereka terkejut melihat pemandangan manis di depan mereka Top menaruh tanganya di bibir agar mereka tidak berisik. Kim mendekati P'Top dan berkata,
"Apa sudah lama P'Top?"

"Sejak 2 jam yang lalu, baby aku bawa kesini siapa tau tenang karena sejak di beri ASI ribut terus, taunya malah anteng"

Kata Top santai, Kim menganggukan kepalanya, Copter tersenyum dia memfoto TaeTee dan Baby dan berkata,
"Mereka manis sekali"

"Jangan kau publish di IG Copt"

"Iya P, Copt tau"

"Aku ingin mengendong baby"

"Nanti saja Bass, kasian baby tidurnya nyenyak"

"P'Tae belum memberi namakah?"

Top menggeleng, Bass menganggukan kepalanya paham. Top berkata,
"Apa Oh sudah sampai?"

"Sudah p, P'Oh sedang rapat dengan pemegang saham dan untuk sementara Sbfive akan absen sampai keadaan yang tidak diketahui. Bass sudah bilang ingin hiatus tapi sepertinya P'Oh tidak setuju selain P'Tae kita bertiga akan melakukan aktifitas solo"

Top menganggukan kepalanya, tak berapa lama Tae bangun dan terkejut. Tae berkata,
"Apa kalian sudah lama?"

"Tidak terlalu kok p"

Kata Kim, Tae mengangguk lalu ia melihat baby yang ada di sebelah Tee, Tae berkata,
"Kenapa Baby ada di sini P?"

"Tadi rewel setelah di beri ASI mangkanya P bawa kemari, eh... Baby langsung tenang"

Tae menganggukan kepalanya ia bangun dari duduknya merengangkan badan sebentar lalu berjalan mendekati baby tersenyum melihat baby tertidur dengan damai. Bass berkata,
"P'Tae kenapa belum memberi nama?"

"Menunggu Tee sadar Bass"

Kata Tae, Bass terdiam tidak berkomentar, Top berkata.
"Apa kau sudah memiliki bayangan untuk namanya?"

Tae menganggukan kepalanya dan berkata,
"Sudah tapi aku tidak yakin Tee akan menyukainya"

"Siapa?"

Tanya Top, Tae menjawab

"Rune"

"Kebahagian? Hadiah?"

Tanya Copter, Tae menganggukan kepalanya dan Top tersenyum misterius dan berkata,
"Nama yang bagus, aku rasa Tee tidak akan keberatan dengan nama itu"

"Benarkah P?"

Tanya Tae, Top menganggukan kepalanya dan berkata,
"Nanti aku akan berkata pada suster untuk memberi nama Rune pada Baby"

"Dan panggilanya apa P?"

Tanya Kim, Tae terdiam berpikir lalu tak lama dia menjawab,
"Ru"

"Nama yang manis"

Kata Copter, Tae menganggukan kepalanya. Lalu mereka terdiam sambil memandangi Ru yang tersenyum dalam tidurnya. Akhirnya KimCoptBass berpamitan, Top berkata.
"Tae ikut lah mereka pulang istirahat"

"Tapi P bila Tee sadar?"

"Aku akan menghubungimu, jangan khawatir. Tee tidak akan sendirian"

Kata Top, Tae mengangguk lalu ia mengikuti KimCopBass yang mobilnya ada di parkiran meninggalkan. Top sendiri bersama Ru dan Beam, Top mendekati Tee berbisik di telinga Tee.
"Cepatlah sadar na, semua orang mengkhawatirkanmu. Tae menunggumu sadar Ru juga, kau tidak ingin melihat Ru? Kau ingin tau perasaan Tae kepadamu kan? Maka cepat bangun dan dengarlah jangan berlari lagi na"

Setelah itu Top mendorong baby keluar ruangan Tee, mengembalikan ke ruangan bayi meninggalkan Tee yang masih tidak sadar.

•••••••
Bosen gak sih sama Ru? Atau mau nama anaknya yg laen?

Scandal Artis Book 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang