Happy reading!😀
..
Setelah memarkirkan mobilnya, Gilang langsung menuju kelasnya. Gilang berjalan santai dengan tangan dimasukkan ke sakunya. Disepanjang koridor, Banyak pasang mata yang melihat Gilang takjub akan kegantengan parasnya.
Siswi-siswi yang nangkring cantik didepan kelas karena jam pelajaran kosong, berteriak ketika melihat Gilang.
"Aaaaa abang Gilang kok makin ganteng sih"
"Gilang cowok gue TITIK!"
"Halalin adek bang"
"Hai kak Gilang"
"Hai juga cantik" Gilang mengerlingkan matanya kearah siswi-siswi yang menatapnya lapar.
"Aaaa gue disapa balikk... kak Gilang lop you" teriak siswi tersebut kesenangan.
Sedangkan Gilang hanya terkekeh melihat para gadis Pelita mengagumi dirinya. Dia melanjutkan langkahnya ke kelas.
"Buk saya mau masuk" ucap Gilang santai tanpa mengetuk pintu.
"Kamu mau apa?" Ucap bu Lolita sarkastik. Guru paling cerewet plus guru killer seantero sekolah.
"Ck.. saya kan udah bilang saya mau masuk.. gimana sih buk Lolipop?" Gilang menjawab Bu Lolita dengan sangat santai. Sedangkan teman sekelasnya menahan tawa ketika melihat raut muka cengo bu Lolita.
"Kamu tuh ya. Ga ada sopan-sopannya sama guru" Bu Lolita menarik napas sebentar. "KELUAR KAMU!!" ucap Bu Lolita emosi. Bu Lolita memegang perutnya yang membuncit. Ia tengah hamil 6 bulan.
"Wes selo dong buk, ntar tiba-tiba brojol mau ibu? Ga kan? " Gilang memasukkan tangannya ke saku celananya. "Ck.. daritadi kek ibu suruh saya keluar. Kan jadi ga ribet" Gilang menjawab kelewat santai.
"GILANGGG" kepala Bu Lolita seperti sedang mengeluarkan tanduk auto Gilang langsung lari dari depan kelas.
"Dasar anak jaman sekarang" Bu Lolita memijit kepalanya, ia pusing melihat kelakuan anak itu.
Tok.. tok
Sontak sekelas melihat kearah pintu. Mereka melihat Gilang sedang menyengir.
"MAU APA LAGI KAMU?" Tanya Bu Lolita masih terbawa emosi.
"Hehe santai dong bu. Saya cuma mau ngajak sohib saya Bagas bolos bareng" Gilang berbicara seakan tidak ada kesalahan dalam ucapannya.
"Haa sa ae lo lang" Bagas yang sedari tadi diam angkat suara. "Kuy lah. Gue juga males sama bu Lolipop" dengan santainya Bagas berdiri dan menghampiri Gilang.
Bu Lolita semakin dibuat cengo. Siswa dikelas XII-Ips 2 seketika mengetawai guru mereka itu.
"Udah ya bu. bye." Gilang emang udah tidak waras lagi.
Sedangkan dikelas Bu Lolita sudah tidak bernafsu untuk mengajar, dia hanya duduk didepan dan suatu kesenangan buat kelas itu tidak jadi belajar Hahaha.
"Gila lo onta. anjirr gue takjub sama lo" Bagas menatap Gilang tak percaya.
"Biasa aja kali"
"Iye iye" bagas menganggukan kepalanya. "Markas kuy" ajak Bagas.
"Kuy lah.. gue pengen tidur sebentar" Gilang berjalan duluan didepan Bagas, "Lo dm Fikri biar gabung ke markas"
"Oke" Bagas mengirimi Fikri Dirrect message.
"Eh onta! Fikri lagi ada ulangan katanya," Bagas menggerutu pelan.
"Aelah sok banget tuh bocah. Padahal gue yakin jawaban dia pasti ngawur" Gilang mengingat ketika Fikri dipanggil ke ruang BK hanya karena jawaban ulangannya yang ngawur semua. Misalnya soalnya gini 'Kapan VOC masuk ke Indonesia?' lo tau apa jawaban Fikri? Dia ngejawab 'ya mana saya tau pak, saya kan belom lahir disitu, gimana sih'.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband
Teen Fiction⚠️ Hanya cerita pasaran! "Lo ganteng tapi sayang lo bego" Kianara Evelyn Vernando. "Lo lucu kalo lagi marah" Gilang Adhyastha Utama. Berurusan dengan Gilang tidak akan ada habisnya. Jadi bersiaplah untuk menerima segala konsekuensi ketika membaca...