#05 Mall

49 11 18
                                    

"Ke toko buku dulu, abis itu ke toko yang jual album terus ke tempat makan terus ke bioskop." Seru Ardes bersemangat.

"Kok ketempat kesukaan lu semua sih?" Heran Naura, karena yang disebutkan Ardes hanya tempat kesukaannya.

"Kan gue yang ngomong, kalo lu yang ngomong pasti ketempat kesukaan lu semua." Jawab Ardes dengan santainya tanpa tau Naura sudah geram dengan sifat santai Ardes.

"Nggak boleh gitu dong Des, yaudah kita ketempat toko buku abis itu ketempat kesukaannya Naura." Seru Arvie agar kedua temannya tidak berantem lagi, tapi --

"Nggak mau! Tempat kesukaan Naura mah baju, tas sama sepatu terus. Abis itu carinya lama lagi." Tolak Ardes dengan garis wajah kesal.

"Lah? Lu kira gue juga mau ketempat buku buku gitu, males banget. Mendingan gua shopping." Jawab Naura dengan nada suara kesal.

"Udah! Gitu aja biar adil." Seru Arvie yang akhirnya disetujui Ardes dan Naura.

Saat mereka sudah masuk ke toko buku tiba tiba --

"OMG NOVEL KISAHUNTUKGERI, NOVEL MY PET GIRLFRIEND." Teriak Ardes dengan tidak tau malunya.

"Ardes jangan bikin gue malu." Bukannya memelankan suara, Naura malah mengingatkan Ardes dengan nada tinggi. Anehnya, Arvie bukannya malu malah ketawa - dengan sifat kedua temannya - dengan suara kencang.

"Yaampun, Ardes Naura diem deh. Malu." Bukannya mendengarkan Arvie, Ardes malah tetap sibuk dengan novelnya dan Naura sibuk dengan celotehan marahnya pada Ardes yang tidak mendengarkannya.

"Ok, gue udah ambil novel yang gue mau." Ardes berjalan ketempat kasir dengan cengiran bahagianya.

Setelah membayar 5 novelnya, Ardes mengajak kedua temannya untuk membeli album idol yang ia suka.

"OMG ARVIE NAURA, LU PADA HARUS BELIIN GUE ALBUM ITU SEMUAAAA." Teriak Ardes untuk kedua kalinya dan dengan tidak tau malunya.

Arvie dan Naura hanya tutup mata sambil bergumam, "bukan temen gue bukan temen gua."

"Akhirnya selesai juga. Ayo makan." Ajak Ardes dengan senyum lebarnya. Jika sudah novel dan album koreanya, sifat cuek Ardes digantikan dengan sifat gila dan tidak tau malunya.

"Malu gue punya temen kaya lu. Yok makan, laper banget gue apalagi tadi malu gara gara Ardes jadi tambah laper deh." Ajak Naura sambil menarik kedua temannya.

"Nggak ada sambungannya malu sama tambah laper ogeb." Ardes sambil menoyor kepala Naura.

"Udah udah ayo ketempat makan, Arvie juga udah laper." Pisah Arvie agar kedua temannya tidak membuat keributan di mall.

Saat masuk ke restoran yang berada di mall, mata Naura tak sengaja menatap Mirza dan kedua temannya sedang makan. Tiba tiba -

"BEBEBNYA NAUUU, KOK MAKAN KAGAK AJAK AJAK NAU SIH?" Tanya Naura yang kali ini teriak.

"EH BEBEB AKUH ADA DISINI, SINI SINI MAKAN BARENG IZA." Mirza bukannya malu, malah jawab dengan teriak juga.

Jika kedua insan itu disatukan, siap siap saja tutup telinga karena jika mereka berdua ngobrol bukannya dengan suara pelan malah teriak teriak seperti dihutan.

"OK BEBEBNYA NAU." Jawab Naura seraya lari kecil dan menarik kedua temannya yang sudah tutup muka karena saking malunya.

"Mau pesen apa kalian?" Tanya Nova pada ketiga cewek yang baru saja duduk.

"Terserah." Jawab mereka bertiga barengan setelah itu mereka tatap tatapan dan tertawa bersama. Tiga cowok didepan mereka mengernyit heran dengan sikap mereka bertiga.

"Ok, tunggu ya." Setelah itu Nova pergi memesan makanan.

"Kok bisa disini?" Tanya Vanka kepada ketiga cewek didepannya.

"Ya bisalah apa sih yang nggak bisa didunia ini." Jawab Ardes dengan sinis. Entah kenapa, hanya Ardes yang tidak suka dengan Vanka.

"Ya biasalah, sewot amat muka lu."

"Terserah gue lah, muka muka gue suara suara gue kenapa lu yang ribet?" Tanya Ardes dengan nada sinis dan sewot.

"Udah udah ih, ribut terus lu berdua." Pisah Mirza yang pusing dengan Vanka dan Ardes yang jika bertemu selalu ribut.

"Diem." Sentak Ardes dan Vanka bareng setelah itu mereka tatap muka dan saling mandang sinis.

"Ardes abis ini kita mau kemana?" Tanya Arvie agar Ardes dan Vanka tidak membuat keributan.

"Nonton." Jawab Naura dengan semangat padahal yang ditanya Ardes.

"Makanan datang." Seru Nova sambil menaruh nampan berisi makanan dan minuman ke meja.

"Nanti nontonnya bareng kita juga ya." Ujar Vanka dengan santai dan yang menjawab tidak santai.

"Apaan sih? Ngapain coba ikut ikutan? Mau ngintilin kita lu pada?" Sewot Ardes.

"Udah Ardes. Iya bareng aja." Jawab Arvie dengan senyum kecilnya. Yang berakhir Vanka menjulurkan lidahnya kearah Ardes yang dibales Ardes dengan bogeman dari Ardes di pipi Vanka.

"Anjir, sakit bego."

"Rasain kutil kuda, cari gara gara sih lu sama gue." Ujar Ardes dengan senyum kemenangannya.

Arvie, Naura, Mirza dan Nova menatap iba pipi Vanka yang sekarang agak kebiruan. Ardes jika sudah mukul orang nggak liat lawannya siapa, mau lawannya cewek ataupun cowok tenaga yang dia gunakan sudah pasti besar.

Tapi diantara mereka berempat ada yang menatap Ardes dengan tatapan kagum dan senyum kecilnya.

💤💤💤

Selesai juga.
Btw, siapa ya yang ngeliatin Ardes dengan tatapan kagum?
Jangan jangan --
Eits, nggk bakal author kasih tau:v

Sorry ya, author emang suka nggk jelas:v
Trs sorry juga kalo masih kurang seru cerita gua nya.

And jangan lupa vote dan komen biar gua makin semangat bikin ceritanya:)
Bye bye readers🖤

7 Mei 2019

ArvieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang