"Sederhana tapi bahagia."
Zar
* * *Zar menagajak Mal ke pasar malam.Katanya kasihan anak gadis tidak diapelin. Zar mempunyai cara sendiri untuk membahagiakan pasangannya tanpa melalui hal yang mewah.
Mal melihat lagi pantulan dirinya dicermin dengan switer abu-abu muda dan celana jins hitam, karena suasana sangat dingin. Tak lupa sepatu snekers warna senada dengan switer. Dengan rambut yang dibiarkan tergerai.
Lalu tiba-tiba suara rington hpnya berbunyi menandakan ada pesan masuk dan itu dari Zar bahwa dia menunggunya di depan rumah.
Mal segera keluar dari rumahnya.
Zar menyambutnya dengan senyuman yang menjengkelkan. Padahal Zar menunggu Mal kurang lebih sudah satu jam. Tapi yang Mal lihat tidak ada raut marah diwajahnya.
Ya, dia adalah Zar yang selalu sabar mengahadapi Mal.
Mal memasang helm pemberian Zar dan naik keatas motornya.
Tak berapa lama perjalanan, Mereka sudah sampai diarea pasar malam.Dan ketika Mal melihat wahana kora-kora Mal ingin sekali menaikinya.
"Gue mau naik kora-kora."
"Serius mau naik ini?"
"Kenapa?lo takut?" tanya Mal pada Zar.
"Bukan gitu Mal tapi gue.." Belum sempat Zar menyelesaikam ucapannya Mal sudah memotong.
"Udalah kalau lo nggak mau nemenin. gue bisa ko naik sendiri." Mal berlalu hendak meninggalkannya tapi tiba-tiba Zar menarik tangannya.
"Tunggu dulu Mal, iya-iya gue temenin."
"Tadi katanya nggak mau."
"Gue nggak mau ya nanti ada laki-laki selain gue yang duduk disamping lo."
"Apasih lebay deh."
Zar langsung manarik tangannya. Mal dibelakangnya hanya menahan senyum. Walaupun Mal tau sebenarnya Zar takut naik kora-kora tapi apalah dayanya yang tidak bisa melawan keinginan Mal.
Bilang Mal egois tapi itu karena Zar yang selalu memanjakannya.
"Lo yakin nggak papa naik ini?" tanya Mal pada Zar.
"Udalah nggak usah dipikirin,nanggung udah ada disini nanti kalau gue turun lo malah ngambek, dan ngambeknya lo itu diemin gue. Lo tau sendiri gue nggak bisa sehari aja nggak ngomong sama lo."
"Udah mau mulai nih, udah deh nggak usah gombal," balas Mal dengan nada jengkel. Zar hanya terkekeh dan mengusap kepala Mal.
Semua yang ada disini berteriak sekeras mungkin menahan ketakutannya dengan suaranya masing-masing tapi disisi lain lelaki disamping Mal, dia mengoceh tidak jelas.
"Allahu Akbar, Astaghfirullah pak udah berehenti pak." Mal hanya bisa menutup mukanya dengan tangan karena tingkah Zar.
"Lo kalau takut tutup mata aja." Mal memberi saran pada Zar. Tapi yang ada Zar mengabaikannya.
"Pak berhenti pak udah nggak kuat.Saya nyerah pak"
"Dimana kameranya saya mau melambaikan tangan nih." Zar melambai-lambaikan kedua tangannya seolah-olah ada kamera didepannya.
"Pak aduh nggak berhenti-berhenti sih." Mal hanya geleng-geleng kepala mendengar ocehannya.
Sekian lama berada dalam wahana akirnya wahana berhenti. Zar langsung lari menuju semak-semak dia muntah banyak sekali. Jujur aku kasihan tapi salah siapa dia yang mau sendiri dan mungkin nanti kalau jalan sama Zar ke pasar malam, aku tidak akan ajak dia naik itu lagi.
****
Masih banyak keseruan dalam hubungan mereka berdua.
Terus ikuti cerita Zar & Mal;)
Jangan lupa vote dan coment:)
Follow instagtam @sintamel02
KAMU SEDANG MEMBACA
Zar & Mal
Teen Fiction( Folow terlebih dulu) "Gue mau buat syukuran." "Kenapa?" "Karena udah jadian sama lo." "Alay." Malvesya Ananda cewek cuek tapi ada manis-manisnya dan Zar Adiksana cowok alay yang biasa-biasa saja. Simak keseruan hubungan mereka disini.