8. UKS

4 2 0
                                    


"Sudah tugasku untuk mejagamu di bumi."

Zar

***

Setelah kejadian labrakan tadi, Mal segera dibawah Zar ke UKS. Walaupun luka yang Mal alami tidak terlalu parah tapi Zar terlalu berlebihan menanggapinya. Zar sangat khawatir terhadap kekasihnya.

Bahkan untuk mengatar Mal, dia harus bolos pelajaran. Awalnya dia tidak diberi izin oleh guru yang mengajar. Berkat kelihayannya dalam membujuk seseorang akhirnya dia berhasil. Walaupun dengan perdebatan yang amat sengit.

Zar mengetahui Mal diganggu dari teman kelasnnya yang kebetulan lewat didepan kelas Mal. Bahkan dalam perjalanan menuju kelas kekasihnya Zar berkali-kali terjatuh karena terpeleset.

Semua siswa sudah masuk ke dalam kelas masing-masing karena bel sudah berbunyi. Mal digendong Zar menuju UKS. Awlanya Mal menolak untuk digendong, padahal tangannya yang sakit kenapa harus digendong tapi gara-gara Zar yang keras kepala Mal hanya bisa pasrah.Dalam perjalanan menuju UKS hanya ada keheningan diantara mereka.

Sesampainya di UKS Mal segera diobati oleh Zar. Tangan Mal sudah memar dan sedikit mengeluarkan darah. Walaupun itu hanya luka yang sangat ringan tapi Zar merasa bersalah karena tidak bisa menjaga kekasihnya. Dia sangat bodoh membiarkan kekasihnya disakiti oleh orang lain, karena selama ini sebelumnya Mal tidak pernah mendapat pembulyan seperti itu.

"Harusnya lo ngga perlu bolos," ujar Mal.

"Apaan sih lo, gue ini pacar lo. Jadi udah tugas gue jagain lo," balas Zar.

"Maaf karena gue lo jadi gini," kata Mal merasa bersalah.

"Nggak, ini bukan salah lo, ini salah gue yang nggak bisa jagain lo. Gue sebagai pacar lo nggak guna banget ya." Zar benar-benar merasa bersalah atas kejadian ini.

Mal memegang tangan Zar yang sedang mengobatinya dan seketika itu Mal tertawa terpingkal-pingakal.

"Hahaha.. apaan dah kita dramatis banget nggak sih. Sumpah ini alay banget." Mal tidak berhenti tertawa. Zar hanya tersenyum simpul. Padahal dia mengkahwatirkan Mal dengan sungguh-sungguh.

Awalnya Mal merasa bersalah kepada Zar. Karena ulahnya yang tidak mau terlibat masalah pada akhirnya dia membuat masalah kepada seseorang yang sangat menyayanginya. Membuat Zar merasa bersalah karena telah gagal menjaganya, walaupun ini bukan salahnya. Mal yang merasa canggung dengan keadaan itu, akhirnya dia berpura-pura tidak apa-apa. Dia akan selalu merasa baik-baik saja didepan Zar.

"Lo tuh aneh, dibuly kaya gini malah seneng," kata Zar dengan mengacak rambut sang kekasih.

"Apaan deh, baru gini doang. Lo tuh yang alay banget. Cuma tangan gue yang lecet aja khawatirnya udah kaya gue koma," balas Mal dengan menjulurkan lidah.

"Terserah deh. Tapi gue beneran khawatir tau nggak sama lo. Jantung gue hampir aja copot," jawab Mal dengan tangan kanan yang menunjuk dadanya pura-pura sakit.

"Apaan sih lo. Sana jauh-jauh jijik gue.Hushus.." Mal mendorong-dorong Mal dengan nada mengejek.

"Lo kira gue kucing. Dasar kambing," balas Zar dengan menyentil kening Mal.

"Aduhh sakit." Mal mengaduh kesakitan. Mal segera mencubit tangan Zar, dan mereka tertawa bersama.

"Tapi ada yang aneh, selama ini lo berusaha menghindar dari masalah tapi kenapa tiba-tiba lo diginiin sama mereka," ujar Zar dengan heran.

"Mungkin karena pesona cantik gue udah kebuka kali," jawab Mal dengan nada centil.

Zar menyentil kening Mal kembali. Zar kesal karena dia sedang bertanya serius Mal menjawab dengan lelucon. Menurut Zar hari ini juga Mal aneh biasanya dia tidak seceria ini. Biasanya dia sangat cuek. Ada yang tidak beres disini. Zar rasa Mal menyembunyikan sesuatu darinya. Maka dari itu Zar memutuskan untuk mencari taunya sendiri.

***


Gimana sama bab ini?
Seru?
Mau lanjut?
Jangan lupa vote dan coment:)
follow instagram @sintamel02

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zar & MalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang