3. Menjaga

59 42 33
                                    


"Kepercayaan itu penting."

Zar

***

Senja sudah menampilkan wujudnya tapi Zar belum datang menjemput Mal. Teman-temannya sudah pulang duluan jadilah Mal sendirian didepan gerbang menunggu Zar. Suasana sekolah sangat sepi karena keadaan semakin gelap.

Zar tadi ada urusan mendadak jadi dia izin untuk pulang dulu di jam istirahat pertama. Dan dia janji akan menjemput Mal.

Ingin naik taksi tapi uang Mal tidak cukup. Ya, bisa saja nanti dirumah Mal minta sama mamanya untuk membayarkannya. Tapi kebetulan mamanya tidak ada dirumah, mamanya sedang menemani papa ke acara rapat bisnisnya. Dan kemungkinan besar akan pulang malam.

Lalu tiba-tiba ada yang menepuk bahu si gadis. Mal jadi parno sendiri, takut-takut ternyata hantu yang berusaha menakutinya. Mengeyahkan pemikiran buruk itu. Mal berbalik dan ternyata itu bukan hantu melainkan Aldo. Kakak kelasnya

"Ehh, kak Aldo. Kenapa kak?" tanya Mal dengan wajah yang heran.

"Kamu kenapa belum pulang Mal?" Dia malah balik bertanya.

"Ini lagi nungguin jemputan kak." Jawab Mal dengan sangat lembut. Bagaimana pun dia kakak kelasnya jadi, Mal sebagai adik kelas harus berusaha sesopan mungkin terhadap kakak kelas biar tidak mendapat masalah bukan.

"Udah mau gelap Mal, bareng aja yuk?" ajaknya dengan senyuman yang memikat setiap kaum hawa di sekolah ini.

Ya, dia bukan kakak kelas biasa melainkan kakak kelas yang memiliki wajah tampan.

"Nggak usah kak, makasih. Bentar lagi datang kok jemputannya." Sejujurnya Mal tidak yakin atas jawabannya karena sampai sekarang belum ada kabar dari Zar.

"Emang di jemput sama siapa?Sama Zar?"

"Hehe iya kak."

"Yaudah kakak temenin ya sampe Zar dateng. Soalnya udah mau gelap. Kamu kan cewek, jadi kasian kalau nunggu sendirian. Takut ada apa-apa"

Apa-apaan ini, Mal seperti di perhatikan begini. Ahh, sadar Malvesya kamu ini udah punya pacar. Enyahkan bayangan pria lain yang mengotori otak sucimu ini. Ya, tapi bagaimana pun Mal sempat tergoda dengan parasnya yang begitu memikat itu.

Mal menggeleng-gelengkan kepala menghilangkan pemikiran kotor itu dari otaknya.

"Mal kamu kenapa?Kepala kamu sakit?" Suara Aldo segera menyadarkanku dari lamunan.

"Ehh, iya kak. Eh nggak kok. Mending kakak pulang aja," ucap Mal dengan nada yang gugup.

"Udah nggak papa. Yuk mending kita duduk di sana aja, cape berdiri terus."

Kak Aldo langsung menggadeng tangannya untuk duduk di bangku dekat dengan gerbang sekolah.

Ini membuat Mal jadi tidak enak saja, Mal kan sudah memiliki kekasih tapi di pegang-pegang orang lain begini. Tapi jika menolak takutnya dia malah tersinggung.

Jadi serba salah.

Kita sudah duduk dengan jarak yang sangat dekat sekali karena bangkunya memang didesain pas untuk dua orang. Ahh, aku jadi canggung begini. Kenapa rasanya tidak nyaman begini sih.

Tiba-tiba keheningan terjadi diantara kita berdua.

"Ehhm." Deheman Aldo mengangetkannya.

"Kenapa kak?" tanya Mal.

"Zar beruntung ya bisa dapetin kamu"

Mal tidak paham degan ucapannya.

"Kenapa kak?"

"Gapapa kok,"

Mal jadi heran dengan kakak kelasnya ini, aneh banget.

Kenapa Mal merasa ada raut kekecewaaan diwajahnya. Ahh, mungkin itu cuma firasatnya saja.

Tiba-tiba Aldo memegang tangannya. Mal yang masih belum paham akan tindakannya hanya diam saja.

"Aku boleh nggak suka sama kamu Mal, walaupun aku tau kamu udah punya pacar. Aku bakal nunggu kamu."

Lahh, berarti dia doain Mal putus dong. Wahh, parah nih kakak kelas. Untung ganteng kalau nggak udah dari tadi Mal tinggal pergi kali ya.

Mal menarik tangannya yang di pegang dengan gerakan yang tidak menyinggung hatinya.

"Maaf ya kak, mending kakak cari yang lain aja. Lagian aku nggak akan putus sama Zar," ucapanya dengan menekan kata putus.

"Ehh maaf Mal, kamu jangan salah paham dulu. Bukan kakak doain kamu putus tapi kakak cuma mau nunggu aja kok."

Itu sama aja kali. Jawabnya dalam hati.

"Ehh, makasih Bro udah jagain pacar gue."

*

*

*

Jangan lupa vote dan coment :)
Aku butuh kritik dan saran dari kalian supaya semangat nulisnya :)
Dan jangan lupa follow ya :)
Follo instagram @sintamel02

Zar & MalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang