"Jatuh cinta yang berlebihan bikin otak manusia nggak jalan."Mal
***
Hari ini entah mengapa semua pasang mata penghuni sekolah menghujani Mal dengan tatapan yang seolah-olah ingin memakannya.
Memikirkannya saja membuat Mal ngeri sendiri. Mal bukan siswa yang populer. Dia tidak mau mendekati masalah. Dia hanya ingin hidup tenang di sekolah ini dan menciptakan kenangan yang menurutnya patut untuk di kenang.
Menurutnya jadi populer itu ribet. Banyak teman yang mempunyai topeng andalan mereka masing-masing. Di depan Sok muji ehh di belakang malah nusuk. Kan ribet punya teman seperti itu.
Sampai di kelasnya. Mal langsung duduk di bangunya. Kejadian semakin aneh saja. Tumben kelasnya sangat hening tidak ada suara sama sekali bahkan suara nafas mereka juga nggak ada kali ya.
Lalu tiba-tiba Ara temen Mal menghampirnya dan membisikan sesuatu ke telingannya. Seketika itu mata Mal membelak tidak percaya. Ini gawat. Benar-benar gawat. Tau begini dia tidak masuk sekolah hari ini.
Lagian Ara kenapa tidak memberitahnya lewat pesan.
Mal bingung dia harus gimana. Mau kabur ya percuma nanti juga di kejar. Yang bisa dia lakukan hanya pasrah saja.
Tiba-tiba ada segerombolan kakak kelasnya menghampirinya dengan tatapan meremehkan. Para gerombolan cewek populer di sekolah ini. Mereka beranggotakan Tiara, Dini, Anggun.
Ketua dari mereka betiga adalah Anggun. Karena dia yang paling kaya dan yang paling cantik.
Huft drama di mulai. kata Mal dalam hati.
"Lo ngapain ganjen sama Aldo," bentak anggun dengan tangannya yang menggebrak meja Mal.
"Nggak ada apa-apa," balas Mal dengan nada santai.
"Lo kalo sama kakak kelas yang sopan dong," balas Tiara dengan nada sengit.
"Dari tadi gue sopan kali," balas Mal dengan nada yang masih santai.
"Lo adik kelas songong banget ya," balas Dini dengan menunjuk wajah Mal.
Teman-teman yang ada di kelasnya hanya diam saja tidak mau membantu Mal.
Mal hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaan dari Dini tadi. Dia melipat kedua tangannya dan memilih tidur.
Di bilang songong sama kakak kelas ya sudah sekalian sangong aja kali. Itu yang ada di pemikiran Mal. Dia tidak tau ketiga kakak kelasnya menatapnya dengan tatapan yang sangat bengis seperti ingin melemparkan Mal ke laut.
"Lo beneran nggak tau sopan santun ya," bentak anggun dan menendang meja Mal.
Mal langsung kaget. Untung dia tidak punya penyakit jantung. Dia mulai jengkel dengan ketiga kakak kelasnya tapi dia harus sabar karena prinsipnya dia tidak mau mendekati masalah. Padahal kelakuannya sudah mendekatkan dia dengan masalah besar.
Tiba-tiba anggun menarik rambut Mal sehingga dia terseret jatoh. Belum lagi mulut Tiara dan Dini yang terus menerus menghinanya.
Karena mereka jengkel dengan kecuekan Mal. Dini pun menginjak tangan Mal.
Mal masih diam. Walaupun tangannya sangat sakit tapi dia hanya diam. Dia terlalu malas meladeni manusia yang tidak punya otak seperti mereka.
Lalu tiba-tiba dari arah pintu ada menendang pintu sangat keras. Anggun melepaskan jembakannya dan Dini melepaskan injakannya.
Mereka bertiga di dorong oleh seseorang dengan sangat keras. Mereka mengaduh kesakitan mungkin lemparan orang tersebut sangat keras. Karena mereka malu mereka memutuskan untuk pergi.
Seseorang itu menghampiri Mal dan membantunya untuk berdiri.
"Gua tau lo cuek sama keadaan sekitar lo tapi tolong pikirin fisik lo yang di sakitin orang." Zar merapikan rambutku yang berantakan dan memerika tanganku yang memar.
"Males," balas Mal dengan nada yang kelewat santai. Padahal dalam hatinya dia merasakan sakit yang lumayan.
"Gue nggak bisa selalu bantuin lo," balas Zar dengan nada khawatir.
"Emang lo mau pergi?" tanya Mal.
"Nggak sih," balas Zar dengan cengiran lebar.
"Yaudah."
"Gue serius. Gue tau lo bisa lawan mereka. Jadi plis jaga diri lo selagi gue telat jagain lo Malvesya Ananda," kata Zar dengan nada sungguh-sungguh.
"Iyeiye. Lagian gini aja lebay banget sih," balas Mal
"MALVESYA ANANDA."
"Iya Zar," balas Mal dengan senyuman simpul.
***
Haha Mal bukan tipe orang yang mau ribet. Jadi walaupun dia takut dan kesakitan dia nggak mau lawan mereka. Karena menurutnya sekolah punya aturan.
Gimana bab ini?
masih mau lanjut?
jangan lupa vote dan coment:)
Follow instagram @sintamel02
KAMU SEDANG MEMBACA
Zar & Mal
Teen Fiction( Folow terlebih dulu) "Gue mau buat syukuran." "Kenapa?" "Karena udah jadian sama lo." "Alay." Malvesya Ananda cewek cuek tapi ada manis-manisnya dan Zar Adiksana cowok alay yang biasa-biasa saja. Simak keseruan hubungan mereka disini.