hyyyy... aku balik lagi dengan cerita baru..
"Selamat pagi nona Kezia" Baru saja Kezia membuka mata, dua pelayan sudah menunggu Kezia di samping tempat tidurnya.
"Jam berapa saat ini?" Tanya Kezia sembari duduk di tempat tidur.
"Pukul tujuh lebih empat belas menit nona Kezia, hari ini anda berangkat kulah jam Sembilan, jadi masih ada waktu untuk bersiap" Kezia memang anak orang kaya raya, jadi tidak heran jika memiliki dua pelayan pribadi yang selalu ada setiap saat. Semua ini bukan kemauan Kezia, namun kemauan mommy nya.
"Kalian bisa tinggalkan kamar ini setelah membereskannya, aku bisa mandi sendiri" Kezia berjalan kekamar mandi.
Kamar mandi yang cukup luas telah siap untuk Kezia mandi, bathup sudah terisi dengan air dengan aroma bunga mawar, drama korea faforit sudah di tampilkan di televisi yang menghadap lansung ke bathup, namun pagi ini Kezia lebih memilih mandi menggunakan shower, dia butuh waktu jalan jalan pagi sambil mengendarai Lamborghini Aventadornya di jalan raya ketimbang merendam diri di bathup.
Kezia meninggalkan rumah setelah berdebat panjang dengan pelayannya yang memaksanya sarapan, padahal pelayannya cukup tau dan faham jika Kezia tidak pernah sarapan.
Menikmati jalan jalan yang dimaksud Kezia bukan menjalankan mobilnya dengan santai, heiii,,, mobil yang dia pakai itu mobil sport, jadi digunakan untuk meliak liuk di jalanan dengan kecepatan diatas rata rata yang pastinya.
Hanya butuh waktu dua puluh menit untuk Kezia sampai di kampusnya jika saja tadi dia tidak mampir ke kedai langganannya untuk segelas chocolate dingin faforitnya.
"Astaga itu Kezia, dia ganti mobil lagi"
"Gila Kezia memang cantik"
"Queen bullying datang, mampus" Beberapa kalimat yang terlontar sepanjang jalan Kezia menuju kelasnya di abaikan Kezia, setiap hari orang orang berkomentar dengan tingkah lakunya dan itu bukan hal yang baru bagi Kezia semenjak dia sekolah dasar dia sudah banyak mendapatkan banyak pujian dari orang orang disekitarnya.
Tinggal belok ke kiri maka Kezia sampai di kelasnya, namun na'as, chocolate ice yang dia pegang tumpah mengenai bajunya dan beberapa buku yang dia bawa, Kezia menatap biang keladi yang berdiri di hadapannya.
"Lo punya mata enggak sih? Lo enggak lihat apa chocolate gue tumpah" Walau enggak tumpah sepenuhnya hanya seperempat saja namun itu cukup mengotori kemeja putih yang Kezia kenakan.
"Maaf kak, aku enggak sengaja" Perempuan itu hanya menunduk sambil mengucapkan maaf.
"Maaf lo bilang, lo enggak tau apa kalau gue enggak bawa baju ganti sialan, dan ohhh astaga paper gue" Kezia baru menyadari jika bukunya basah terkena tumpahan chocolate tadi.
"Tapi kak, aku enggak ada uang" Kezia menatap perempuan di hadapannya ini, Kezia bisa langsung menilai jika perempuan dihadapannya itu hanya perempuan biasa.
"Gue enggak mau tau, jam Sembilan ini, paper gue harus seperti semula, dan satu lagi, gue enggak suka yang namanya terlambat" Kezia memang bisa meminta pelayannya mengantar baju untuknya, namun papernya dia enggak mau bekrja dua kali.
"Tapi kak, jam Sembilan tinggal beberapa menit lagi, perempuan itu menatap Kezia dengan tatapan tidka yakinnya.
"Gue enggak perduli, kerjakan ini, atau lo bakalan kena akibatnya" Kezia memang dikenal sebagai queen bullying dan pagi ini dia cukup berbaik hati tidak berkelakuan semena mena pada adik tingkatnya.
"Tapi kak,"
"Lo masih mau ngelawan, nihhh hukuman buat lo yang suka ngelawan perintah" Tanpa berfikir panjang, chocolate yang masih sisa separuh Kezia siram ke kepala perempuan di hadapannya itu, dengan tanpa perasaan Kezia meninggalkan perempuan yang menjadi bahan tertawaan orang orang.
"Kezia, astaga, baju lo kenapa?" Tanya Ayana sahabat Kezia.
"Tadi ketumpahan chocolate ice gue, padahal gue baru minum dikit" Kezia duduk di samping Ayana, beberapa mahasiswa masuk kedalam kelas sebelum dosen masuk.
"Nih, paper lo, lagian kenapa sih enggak lo print sendiri?" Tanya Wanda yang baru saja datang.
"Ketumpahan chocolate" Jawab Kezia sambil membolak balikkan paper yang berada di tangannya.
Perempuan itu menunggu Kezia di depan kelasnya, walau dia tau dia salah, namun kenapa seperti ini, dia juga sudah meminta maaf pada Kezia, dia memang tidak tau siapa Kezia namun dia mendengar bisik bisik dari beberapa orang yang mengatakan jika Kezia itu queen bullying kampus ini.
Kezia keluar bersama kedua sahabatnya, namun dia melihat perempuan tadi pagi yang entah sengaja atu tidak menabraknya di lorong kampus.
"Kak, maaf ini, papernya" Perempuan itu menyodorkan paper pada Kezia yang sudah dia perbaiki.
"Udah gak guna, punya kuping enggak sih, gue bilang jam Sembilan, ya jam Sembilan, sekarang lo tau jam berapa? Jam sebelas, artinya lo telat dua jam" Perempaun itu semakin menunduk, lagian siapa juga yang bisa memperbaiki paper Kezia dengan sisa waktu sepuluh menit.
"Tapi kak,,,"
"Mending lo pergi aja, sebelum Kezia benar benar marah gara gara lo" Wanda mengusir perempuan dihadapan Kezia. Wanda juga tukang bullying seperti Kezia namun dia masih punya hati.
"Zia, kita cabut" Wanda menarik tangan Kezia, di ikuti Ayana di belakang Kezia.
Mereka memutuskan untuk pergi shoping setelah kuliah, bahkan waktu mereka banyak di habiskan di Mall atau di tempat tongkrongan mereka bertiga.
"Ehh,, gue mau beli yang ini dong" Ayana mengambil mini dress berwarna peach itu.
Sedangkan Kezia memilih baju casual, dia butuh ganti baju, baju putih yang baru dia beli minggu kemarin sudah terkena chocolate ice miliknya tadi pagi.
"Wanda, lo jadi ambil tas itu?" Tanya Ayana sembari memperhatikan Wanda yang bingung dengan dua tas limited edition dari LV.
"Kayaknya gue perlu ambil dua duanya deh, biar gue enggak pusing" Wanda menyerahkan kedua tas itu pada pelayan yang berdiri tidak jauh dari mereka bertiga.
Kezia sudah mengganti bajunya dengan tank top berwarna hitam, dilapisi jaket denim warna biru pudar.
Mereka keluar dari butik dengan membawa beberapa paper bag kecuali Kezia, Kezia hanya membawa satu paper bag berisi baju kotornya itu.
"Makan siang yuk gue laper" Kezia melangkah menuju restoran ternama yang berada di lantai teratas Mall ini. benar apa kata Kezia, ini sudah melewati jam makan siang, apa lagi bagi Kezia yang tadi pagi dia tidak makan sarapannya sama sekali.
Selesai makan mereka bertiga pisah, mereka pulang kerumah masing masing, hari ini dia tidak ada pekerjaan sama sekali, sampai rumha dia akan melanjutkan series drama koreanya yang baru dua tonton bebrapa part tadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE WEDDING [END]
Romancebeberapa part sudah di hapus. untuk part yang lengkap ada di google play...