Kezia merasakan pening di kepalanya, dia ingat orang itu menyuntikan obat tidur padanya, jam berapa ini, sungguh berapa lama dia tertidur hingga langit sudah gelap.
Perlahan Kezia bangkit dari tidurnya, dia tidak tau dimana, dan yang dia inginkan adalah pergi, orang orang itu tidak boleh mendapatkan identitasnya, atau dia akan berada dalam bahaya.
Dari tiga pintu hanya dua pintu yang bisa di buka, satu pintu kamar mandi dan sebelahnya pintu walk in closet, dan Kezia tau jika pintu yang di kunci pasti pintu keluar.
Kezia duduk di sofa sambil memikirkan bagaimana caranya keluar dari sini, tadi dia sempat melihat suasana luar lewat jendela besar di sisi kamar ini, ternyata dia berada di lantai tiga, sepertinya ini bukan rumah tapi mansion, laki laki yang menculiknya sepertinya bukan laki laki biasa. Mungkin dia setara dengan keluarganya.
Tanpa Kezia sadari laki laki itu sudah berdiri dihadapannya.
"Mencoba mencari cara untuk kabur nona Kezia?" Tanya laki laki itu, Kezia terlonjak kaget, kapan laki laki ini masuk, sepertinya dia tidak mendengar ada orang yang membuka pintu atau dia terlalu larut dalam lamunannya.
"Siapa kamu sebenarnya?" Tanya Kezia.
"kamu hanya pelu memanggilku Xander," Xander duduk di single sofa samping Kezia
"Apa yang kamu inginkan tuan Xander" Kezia akan bertanya terus hingga dia menemukan jawaban yang dia inginkan, katakana dia keras kepala dan itu memang dia.
"Membalasmu, tentu saja" Xander bisa melihat wajah cantik Kezia dari dekat, Kezia sangat cantik.
"Apa salahku, sepertinya aku tidak mengenalmu, apa lagi berbuat salah padamu" Kezia mengingat ingat dia tidak mengenal Xander sama sekali, dan dia baru melihat Xander hari ini.
"Mungkin kamu tidak berbuat salah padaku, namun engkau menyakiti adik ku, hingga dia menangis" Elmira tidak tau siapa adiknya Xander.
"Aku tidak tau siapa adik mu, dan jika aku memiliki salah aku minta maaf, tapi tolong lepaskan aku" Kezia memohon pada Xander, semoga Xander melepaskannya.
"Aku tidak akan melepaskan mu" Xander meninggalkan Kezia dikamar sendirian.
Kezia terus mencari akal untuk kabur, berkali kali dia sering kabur dari mansionnya, dan dia akan mempraktekannya.
Setelah menunggu kira kira semua orang akan terlelap, Kezia menyiapkan apa saja yang perlu dia bawa, walau dia tau mansion ini sangat luas, dari yang dia lihat saat ini kamar yang dia tempati berada di lantai tiga, dan berada di bagian belakang, itu memudahkannya untuk kabur.
Jam dua pagi Kezia membuka pintu dengan perlahan, dia bisa membobol pintu kamar ini, melihat kanan kiri, kosong tidak ada penjaga bukan berarti dia aman, ini malah sebaliknya, Kezia kembali menutup pintunya. Membuka pintu baklon dengan perlahan, dia mengambil kain dan juga beberapa lakban untuk melingdungi tangannya, dengan perlahan dia memanjat pagar, mengendap endap sambil memperhitungkan langkah mana yang akan dia ambil.
Kezia tanpa kesusahan berhasil sampai di tanah, dia berjalan mengendap endap disisi tembok, tidak ada pengawal sama sekali, namun dia harus waspada.
Kezia sampai di pagar tinggi yang melindungi mansion ini, dia butuh naik keatas dan lakbannya sudah dia buang di tempat sampah. Sialan.
Biasanya akan ada pintu kecil namun dia tidak memiliki waktu untuk, akhirnya dia memanjat pohon tinggi yang berada di sisi tembok, tiga meter tidak cukup tinggi untuknya.
Xander membuka matanya, sialan dia ketiduran di ruang kerjanya, dia butuh istirahat, dia melihat ada sesuatu yang aneh di pohon yang dekat pagar belakang mansionnya, dari beberapa pohon hanya pohon itu yang mencurugakan, apa ada hantunya, tapi dia bukan orang yang percaya akan hal seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE WEDDING [END]
Romancebeberapa part sudah di hapus. untuk part yang lengkap ada di google play...