Dering suara HP membangunkan aku dari dunia mimpi, tak lama setelah itu terdengarlah suara saling bersahut – sahutan tuk mengajak mengerjakan sholat
“Sudah shubuh ternyata” celetukku sembari mematikan alarm yang dari tadi sudah berbunyi dan segera bergegas mandi lalu menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim. Detik telah berganti menit, menit terus melangkah hingga menjadi jam, langit yang tadinya agak remang – remang kini mulai terlihat terang tersentuh sinar mentari yang tampaknya sudah mulai datang. Ku bersiap – siap tuk segera berangkat menuntut ilmu bersenjatakan buku dan alat – alat tulis yang sudah lengkap
Makan dulu Vernando ” teriak seorang wanita yang berada di depan pintu dapur
“Udah nggak sempet ma, Ntar malah telat lagi!” Sahutku
Semua sudah siap, peralatan sudah di dalam tas, penampilan sudah Ok saatnya berangkat…
Ku telusuri setiap jalanan yang panjang bagai tanpa ujung di antara kerumunan manusia dan hangatnya sinar mentari pagi sembari sesekali ku tengok jam yang ada di tanganku. Ku kayuh sepeda bututku dengan sekuat tenaga semakin cepat dan semakin cepat, gedung yang ku tuju kini sudah mulai kelihatan mendekat ke arahku
“Ah akhirnya sampai juga”bisikku dalam hati sambil ku tuntun kuda perangku menuju tempat istirahatnya.
Ku langkakan kakiku selangkah demi selangkah menuju pintu masuk kelas tempatku belajar di antara kerumunan calon – calon penerus bangsa dan tiba jugalah diriku ke tempat yang ku tuju setelah melewati pagar manusia yang berjajar, ya siapa lagi kalau bukan teman – temanku yang biasa nongkrong di depan pintu masuk sambil menunggu bel berbunyi.
Hari ini rasanya ada yang sedikit berbeda dari biasanya, karena sejak dari tadi ku berangkat di jalanan banyak banget yang jual bunga, coklat dan boneka dengan hiasan – hiasan yang lucu dan setibanya di sini kulihat di bawah bangku hampir semua anak membawa bingkisan yang di bungkus kertas kado dengan beraneka ornamen di atasnya.
“Woy!!!!!!!!!!! “ Teriak seorang cowok sambil menepak pundakku
“Eh loe Key, bikin kaget aja” spontan ku menjawab setelah ku palingkan wajah tuk melihat ke arahnya.
“Habis ngelamun aja sih…”
Dia adalah Keynal temen baikku dan juga temen sebangkuku, anaknya terkenal playboy tapi setia kawan, baik ya meskipun kalau lagi ada maunya, humoris tapi kalau kelewatan kadang malah ngeselin.
“Ah enggak Gue cuma heran aja, kok banyak banget yang bawa kado ya, apa memang lagi banyak yang Ultah atau ada yang lagi ngadain acara ultah? Sambil ku garuk – garuk kepala dengan wajah penasaran.
“Halooo…., loe hidup dimana sih? Di planet mars atau di dunia era prasejarah?”
“Hari ini tanggal berapa?” Tanyanya dengan sedikit membentak
“Kalau ga salah tanggal 14 Februari, emank ada apa? Bukan ultah loe kan???” sahutku dengan ekspresi wajah yang semakin penasaran
“Ampun deh, ni anak beneran hidup di zaman prasejarah kali ya! Sekarang kan Valentine day!!!” bentaknya sambil memegang pundakku dan mengoyak – ngoyak tubuhku.
“Oooooo Valentine day” teriakku seketika.
“Kayaknya loe udah kelamaan nge-jomblo deh, sampai-sampai hari yang paling di nanti-nanti oleh para remaja seperti kita bisa ga inget bahkan ga ada ekspresi seneng sama sekali”! ucapnya sambil duduk di atas meja.
“Ya kan loe tahu sendiri kalau gue belum pingin pacaran, masih pingin fokus sama sekolah gue!” sahutku sembari menaruh tas di bangku dan langsung duduk di kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot JKT48
Short Storysekumpulan cerita OS JKT48 Warning.... ada beberapa part 18+....