park jimin (3)

193 7 0
                                    


Hm maaf yah guas, kalo ceritanya dari awal ampe ending ngak jelas banget😅.

Tapi tenang aja aku berusaha ngebuat cerita" yg lainnya nanti ehh agak bagus deh.

Kalo ada ide yah guass. Ngk janji sih aku ngebuat cerita" selanjutnya karna idenya itu susah didapetin yah kalo untuk aku. Yah apa daya aku, aku cuma penulis amatiran. Tapi aku akn berusaha.

*maafakubanyakbacot

***

Min lola baru saja memasuki kelasnya pagi ini dan langsung mendaratkan bokongnya dikursinya yang berada dipojok paling belakang dekat jendela, melepaskan tas ransel ungunya lalu melipat kedua tangannya diatas meja menelengkupkan kepala diantara lipatan tangannya. Menghiraukan ketidaksukaan mereka terhadap keberadaannya dikelas pagi ini. Omong-omong kedua sahabat bobroknya belum kelihatan batang hidungnya.

Dalam menelengkupkan kepalanya, entah tiba-tiba saja terlintas dibenak min lola percakapan malam itu yang membuatnya kembali tidak tenang risih, dan bingung.

"sayang begini, pertemuan ini tidak hanya untuk membahas bisnis appa sayang. Sebenarnya kami--kami akan menjodohkan kalian berdua. Kau mau akan sayang~ menyetujui perjodohan ini?" ny.min hyun shi menatap putri tercintanya dengan senyuman tak pernah budar dari bibirnya. Menatap min lola yang sedikit terkejut atas pernyataannya baruan. Dan menatap park jimin yang terdiam. Wanita paru baya itu mencoba melanjutkan ucapannya.

"tak apa sayang, kau tidak usah menjawabnya sekarang. Kami tidak memaksa. Karna ini tentang kehidupan kalian nantinya. Keputusan ada ditangan kalian. Kami akan mendukung apa pun keputusan kalian"

Min lola hanya terdiam dia menundukan kepalanya. Dia hanya bingung harus menjawab apa. Disatu sisi dia tak ingin mengecewakan orang tuanya, namun disisi lain dia belum mengenal lebih jauh tentang park jimin dan dia juga masih tak mengerti dengan perasaannya. Apakah dia menyukai park jimin? Tapi jujur saat berada dekat dengan park jimin jantungnya akan berkerja lebih cepat dari normalnya. Pipinya akan refleks memerah saat park jimin menggombalinya namun dia dapat menyembunyikannya agar park jimin tidak melihatnya dengan alih-alih mengumpatinya. Dia juga tidak tau, Apakah park jimin juga menyukainya?. Sungguh min lola bingung harus apa.

Lalu apa pendapat park jimin tentang itu. Park jimin menatap min lola yang tertunduk sebentar. "beri kami waktu. Kami akan membahasnya berdua. Keputusannya akan segera kami sampaikan" park jimin berujar santai yang dimana membuat min lola mendongkak menatap park jimin dengan ekspresi sulit diartikan.

Min lola mengeleng-gelengkan kepalanya dalam lengkupannya mencoba melenyapkan masalah itu dalam benaknya.

Namun, tak lama kemudian kedua sahabat min lola memasuki kelas mendekat menuju keberadaan min lola yang tengah menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya. Windi jeon dan reisya kim mengerutkan dahi nya, ada apa dengan sahabatnya tidak biasanya dia terlihat lesu seperti itu kesekolah.

"yahkk! Ada apa dengan mu lola? Apa kau sakit?" windi jeon segera memberi pertanyaan padanya seraya menepuk bahunya.

"ishh. Kau-- kenapa kalian ada disini?" berucap sedikit kesal karna telah mengganggu waktunya.

"aelahh!!. kau linglung atau bagaimana sih lol. Tentu saja kami disini untuk mengikuti pembelajaran. Kau ini kenapa sih?, apa kau sakit? Atau kau ada masalah?--- kau bicara ceritakan pada kami---Kami sahabatmu, kami akan selalu membantumu" ujar reisya kim pada min lola yang diam memandang lurus kedepan.

Oneshoot BangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang