Kaori's New Ability?

52 12 22
                                    

Yang di mulmed itu fotonya Kazuye Kazuhiko ya ....
―――――――――――――――――――
AUTHOR POV

   "Wah, Keiji ... Kau semakin hebat saja ya!" ucap Daichi, memuji kawannya yang habis bertanding dengan seorang gadis Tokyo itu.

   Sementara itu, Keiji hanya menanggapinya dengan senyuman tipis. Ekspresi kekecewaannya tidak bisa disembunyikan dari wajahnya.

   Wajar saja, dia baru saja dikalahkan oleh seorang gadis yang belum lama datang ke tempat itu, padahal ia sudah berada disitu beberapa tahun yang lalu, namun ia dapat dikalahkan dengan mudah oleh pendatang baru.

   "Iya, kau semakin hebat saja, Keiji!" sambung Rei, setuju dengan yang diucapkan Daichi tadi

   "Ah, aku belum terlalu hebat. Kalian tidak usah berlebihan seperti itu, aku bahkan belum bisa mengalahkan seorang murid baru" jawab Keiji dengan nada murung, tapi tetap dengan senyuman tipisnya.

   "Jangan seperti itulah, Bro ...." ucap Daichi, sambil merangkul Keiji, "kau sudah banyak mengalami peningkatan" lanjutnya, mencoba menyemangati Keiji lagi.

   "Benar yang dikatakan oleh Daichi, kau sudah bertambah hebat, Keiji ...." tambah Eijiro, menyemangati temannya yang tengah dilanda kekecewaan (?)

   "Sankyuu ne, minna⑴ ... Aku akan berlatih lebih giat lagi!" ucap Keiji dengan nada yang lebih bersemangat. 'Aku harus berlatih lebih giat lagi agar aku bisa mengalahkan Kaori itu' gumamnya dalam hati.

KAORI POV

   Sekarang, aku berada di sebuah tempat setelah dibawa oleh Kakek dengan teleportasi-nya. Disini, suasananya sangat tenang, hanya terdengar suara gemericik air dan gemeresik daun serta pohon-pohon yang tertiup angin. Membuat siapa saja nyaman berada disini, termasuk diriku.

   Aku masih terdiam menikmati sejuknya angin sepoi-sepoi sambil melihat pemandangan air terjun yang sangat indah. Sepertinya Kakek juga sedang menikmati suasana ini. Ia berdiri membelakangiku dengan kedua tangan diletakkan di belakang badannya sambil menatap air terjun itu.

   Setelah beberapa saat, aku pun memutuskan untuk bertanya kepada Kakek kenapa ia membawaku ke tempat ini.

   "Kakek, kita mau ngapain kesini?" tanyaku, penasaran.

   "Kita mau menguji kekuatan baru kamu" jawab Kakek, tanpa berbalik menatapku. Ia masih melihat ke arah air terjun itu.

   "Menguji kekuatan baru ... aku?" ucapku, dengan nada yang masih ragu.

   Ia membalikkan badannya, lalu menatapku.

   "Iya" jawabnya dengan singkat sambil menatapku lekat.

   Aku terperangah mendengar jawaban dari Kakek. Apa Kakek akan mencoba menyerangku lalu aku harus menangkisnya sampai kekuatan baruku itu muncul? Haah ... Aku juga tidak tahu apa yang harus ku lakukan nanti.

   "Jadi ... Ayo kita mulai!" ucap Kakek secara tiba-tiba, membuatku sontak tersadar dari lamunanku.

   "B-baik, Kek" jawabku dengan terbata-bata.

   Ada satu hal yang membuatku heran, dan ... Aneh. Kenapa aku tidak bisa  membaca pikiran Kakek ya? Kalau begini 'kan aku tidak bisa mengetahui apa yang akan Kakek lakukan. Arrghh ... Aku harus bersiap kalau Kakek tiba-tiba menyerangku.   

   Aku pun memasang posisi siaga, kalau-kalau Kakek menyerangku, aku bisa langsung menangkis atau menahannya.

   Kakek masih terlihat tenang, tidak ada tanda-tanda dia akan menyerangku. Tapi aku harus tetap bersiaga, karena yang melawanku saat ini adalah sensei dari perguruan supranatural yang diikuti oleh teman-temanku itu.

KYRTHA - The Great WarriorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang