21. Penyesalan

1K 122 20
                                    

Junhoe POV

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu disaat aku bertemu dengan Jinhwan, hari hari ku ditemani dengan rasa penyesalan dan penasaran. Penyesalan karena aku meninggalkan nya tanpa alasan. Aku juga penasaran kenapa anak yang bernama Haruto itu memanggil Jinhwan dengan sebutan'Mommy' dan kenapa bukannya Daddy?

Setiap saat aku selalu berada dengan setia didepan restoran, berharap namja yang kurindukan itu datang kembali. Tapi meskipun aku bertemu dengan nya, Jinhwan pasti tidak akan memaafkan ku. Aku sudah membuat nya kecewa, aku sudah melanggar semua janji ku untuk tidak meninggalkan nya sendirian.

"Yaa! June! Kamu masih berharap pada Jinanie?" Ucap Bobby sambil menghampiri ku.

Keadaan restoran sedang sepi, mungkin karena ini masih pagi.

"...Yaa! Sadarlah! Dia tidak akan datang ketempat ini lagi, karena dia tahu pasti kamu akan menunggunya ditempat saat kalian bertemu." Lanjut Bobby.

Mata ku menatap keluar, hari ini sangat dingin. Aku mencerna baik baik perkataan Bobby tadi. Dan ternyata benar, entah karena aku terlalu buta oleh cinta atau apalah, aku tidak berpikir kesana! Sudah pasti Jinhwan membenci ku, dan pasti dia sudah enggan bertemu dengan diriku lagi.

Tapi, setidaknya aku harus menjelaskan kejadian disaat aku meninggalkan nya. Meskipun aku tahu pasti tidak ada peluang untuk kembali bersama. Setidaknya aku dapat menjelaskan semuanya, hasilnya aku serahkan nanti saja.

Tring

Aku tersadar dari lamunan ku ketika seseorang yang masuk kedalam restoran ku. Ternyata Eomma.

Aku menatapnya malas,"Ada keperluan apa lagi?"

"Yaa! Kenapa dengan dirimu? Sudah jelas aku sedang mengecek restoran ku sendiri."

Bobby menatapku sekilas lalu pergi kembali ke belakang.

"Bobby, tolong bawakan aku dua hot coklat."

"Baik Eommonim."

Eomma duduk disalah satu meja yang kosong. Dia menatap ku terus, tapi aku hiraukan saja. Aku lebih fokus melihat kearah luar, berharap jika Jinhwan melewat.

"Duduklah."

Aku menoleh sekilas. Aku menghiraukan nya kembali.

"Yaa! Duduklah."

Aku memutar bola mataku malas, lalu menghela napasku kasar. Lalu berjalan kearah meja eomma. Aku menatapnya malas.

"Ada apa?"

"Aku tahu yang sedang kamu pikirkan."

Apa maksudnya? Apa dia tahu kalau aku sedang memikirkan Jinhwan? Tapi bagaimana bisa? Aku hanya melirik kearah Bobby yang sedang membawa dua hot coklat kearah kami. Bobby tersenyum kikuk kearah ku.

"Menikahlah dengan anak kenalan eomma. Percuma kamu terus berharap pada namja itu. Aku tahu segalanya Koo Junhoe! Aku tahu semua tentang mu, karena aku eomma mu. Ak~"

"Kamu tidak tahu soal perasaan ku. Kamu tidak tahu kalau aku sangat kesakitan, tertekan, bahkan kamu sebagai eomma kandung ku tidak tahu apa keinginan ku!"

"Beraninya kamu berbicara seperti itu padaku!"

BRAK

"KENAPA? SUDAH CUKUP KAMU SELALU MEMERINTAH KU SESUAI KEINGINAN MU! AKU SUDAH MUAK! MESKIPUN KAMU EOMMA KU, KAMU SEPERTI ORANG LAIN DIMATA KU! AKU MENYESAL MENURUTI SELURUH PERINTAHMU! SEHARUSNYA AKU MEMBIARKAN MU SAJA YANG BERENCANA BUNUH DIRI~"

PLAK

Aku memegang pipi kanan ku yang ditampar olehnya cukup keras.

"DASAR ANAK DURHAKA! KAMU HANYA DIBUTAKAN OLEH CINTA NAMJA TIDAK BERGUNA ITU! KAMU~"

Love Triangle [BINHWAN] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang