MLO (9) : Mianhae, Saranghae

135 22 13
                                    

Note dari Author : tolong baca chapter 9 ini sambil dengerin lagu Taeyeon - And One (That Winter The Wind Blow Ost.). Sangat disarankan. (download lagu atau nyari lagu itu gak makan waktu 10 menit, guys. Jadi aku minta, tolong diusahain bacanya sambil denger lagu itu, biar lebih dapat feel-nya).

원하고 원해요 그리고 하나
(Weonhago weonhaeyo geurigo hana)
Hanya satu yang ku inginkan dan selalu kuinginkan

처음으로 돌아갈 수 있다면
(Cheoeumeuro doragal su ittdamyeon)
Dapatkah kita kembali seperti awal saat pertama?

혹시나 혹시나 그대도 한번
(Hoksina hoksina geudaedo hanbeon)
Mungkinkah, mungkinkah sekali saja

***

“A..a..apa maksudmu, Son Naeun?” tanya Eunji terbata-bata, ia antara percaya dan tak percaya. Sedangkan Bomi yang melihat Naeun menangis, ikut berjongkok lalu mengambil ponsel Naeun.

“Ayo, Naeun! Ayo kita pergi ke rumah sakit. Dia pasti menunggumu di sana.” ajak Bomi lalu membantu Naeun berdiri.

Semua murid yang di sana hanya diam tak bersuara, beberapa di antara mereka bahkan menutup mulut mereka.

Saat itu juga, Naeun bangkit dan pergi melangkahkan kakinya yang lemas menuju rumah sakit.

Ia ingin bertemu dengan Myungsoo. Hanya itu.

Semoga Myungsoo bisa diselamatkan.

Bukan! Myungsoo harus selamat!

***

Setelah melalui perjalanan sekitar 30 menit, akhirnya Naeun, Bomi dan Eunji telah sampai di rumah sakit dimana Myungsoo dilarikan.

Masih dengan air mata yang mengalir di pipinya, Naeun berlari disepanjang koridor menuju ruang operasi meninggalkan Bomi dan Eunji di belakangnya.

Sungguh, yang ia inginkan saat ini hanya Myungsoo.

“Myungsoo. Kajima, jebal.” Kata Naeun dalam hati. Dada Naeun terasa sesak ditambah lagi isak tangisnya yang semakin menjadi-jadi.

Son Naeun Pov
Terus kuberlari di lorong rumah sakit ini untuk menuju ruang operasi. Dadaku terasa sesak. Entah itu sesak karena berlari atau karena isak tangisku yang tak mau menghilang sedari tadi.

Aku terus berlari sampai aku tak sengaja menyenggol beberapa perawat yang membuatku terjatuh.

Jalanan di lorong ini sungguh licin karena terkena rintikan hujan, ditambah lagi aku tak menggunakan alas kaki. Aku meninggalkan sepatuku di mobil Eunji.

Bajuku basah, rambutku basah, wajahku juga basah. Aku sungguh berantakan sekarang.

Eomoni.” panggilku lirih saat kutemukan ibu Myungsoo oppa tengah duduk di kursi tunggu di depan ruang operasi.

Ny. Kim spontan bangkit saat melihatku. Aku berjalan lunglai ke arahnya dan Ny. Kim langsung memelukku erat.

Ia menangis sejadi-jadinya di pundakku. Aku hanya terdiam tanpa memberikan balasan terhadap pelukannya.

Melihat Ny. Kim seperti ini, aku sudah tau bahwa keadaan Myungsoo oppa pasti parah.

Air mataku jatuh untuk ke sekian kalinya. Tapi kali ini tanpa isak tangis.

Remember You : My Lovely Oppa [MYUNGEUN/COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang