MLO (2) : Pulang Bersama

172 32 4
                                    

Sepulang sekolah, Naeun dan Myungsoo berjanji akan pulang bersama-sama. Kini Naeun tengah menunggu Myungsoo yang tengah berada di galeri sekolah.

Oppa, apa masih lama?” tanya Naeun berdiri di samping pintu galeri.

Aniya. Tunggu sebentar lagi, ok?” Jawab Myungsoo masih merapikan foto-foto koleksinya.

“Heum.” Kata Naeun lalu berjalan menuju kursi yang ada di luar galeri.

Sepuluh menit telah berlalu, ternyata Naeun tertidur di posisi yang bisa dibilang tidak nyaman sama sekali.

Ia terlalu lelah hari ini, bagaimana tidak? Tadi siang ia mengikuti kelas olahraga tentang lari estafet.

Myungsoo yang merasa kehilangan Naeun, langsung mencari-cari keberadaan gadis itu.

Tak lama kemudian, ia melihat Naeun yang tengah tertidur. Dengan hati-hati dan kamera yang menggantung di lehernya, Myungsoo berjalan menuju tempat dimana Naeun berada.

Sesampainya di depan Naeun, Myungsoopun berjongkok di hadapan Naeun dan memandang wajah Naeun yang terlihat tentram.

Myungsoo Pov
Kenapa kau begitu cantik?

“Maafkan aku karena membuatmu menunggu, sampai-sampai kau harus tertidur di sini.” Ucapku pelan sembari merapikan rambutnya yang menghalangi wajahnya. Lalu kuusap kepalanya pelan.

Entah ide dari mana, aku terpikir akan kameraku. Ya! aku ingin mengambil gambarnya.

JPRET!

JPRET!

“Eung!” lenguhan singkat terdengar dari mulutnya. Segera kumatikan kameraku lalu duduk di sampingnya, berpura-pura aku sedang menunggunya bangun.

Oppa, apa sudah selesai?” tanyanya seperti anak kecil yang baru bangun. Tak lupa pula ia mengucek-ngucek matanya.

Kau tau, kau terlihat menggemaskan bila seperti itu.

“Aku sudah siap dari tadi. Aku hanya menunggumu bangun.” Kataku terseyum padanya.

“Kalau begitu, kajja! Kita pulang!” kataku lagi dan menarik tangannya agar bisa berjalan di sampingku.

***

Author Pov
Baru saja Naeun dan Myungsoo sampai di depan rumah Naeun. Terlihat Naeun yang memeluk kedua lengannya kedingingan karena melakukan perjalanan dengan motor Myungsoo.

“Apa kau kedinginan?” tanya Myungsoo sembari membuka helm di kepalanya.

“Hanya sedikit.” Jawab Naeun masih mencoba tersenyum kepada Myungsoo, ia tak ingin namjachingunya itu membuka jaketnya hanya untuknya.

“Ya sudah, pakai jaketku saja.” kata Myungsoo sembari membuka jaket yang ia kenakan. Seketika Naeun menahan tangan Myungsoo agar ia tak melepaskan jaketnya.

Andwe, oppa! Jika kau memberikan jaketmu itu padaku, lalu kau bagaimana? Rumahmu masih jauh dari sini, lagipula kau mengendarai motor.” Cegah Naeun lalu memakaikan jaket Myungsoo seperti sediakala.

“Tapi, kau bagaimana?” tanya Myungsoo.

Geokjongma, aku sudah sampai di rumah. Aku tinggal menyalakan penghangat di kamarku.” Jawab Naeun tersenyum sangat manis kepada Myungsoo. Myungsoo yang melihatnya hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Ya sudah, kalau begitu aku pulang dulu ya? Jangan tidur terlalu malam. Aku akan menelponmu nanti saat aku sudah sampai di rumah. Bye.” Kata Myungsoo memakai helmnya lalu meninggalkan Naeun di depan rumahnya.

Setelah Myungsoo menghilang dari hadapannya, Naeunpun melangkah masuk ke rumahnya.

“Aku pulang!” kata Naeun sembari melepas sepatunya lalu menggantinya dengan sendal rumahnya.

Eoh? Naeun-ah! Kau dari mana saja? kenapa lama sekali pulangnya?” tanya Ny. Son sembari tersenyum.

“Ah? Tadi aku menunggu temanku dulu, eomma.” jawab Naeun tergagap-gagap. Ia takut sang ibu akan marah bila tau ia kini sedang menjalin hubungan dengan seorang namja.

“Heum.. jinjja-yo? Temanmu yang mengantarmu tadi ya?” tanya Ny. Son menatap Naeun penuh selidik, tapi senyum beliau masih merekah di bibirnya.

Eoh? Ne, eomma.” jawab Naeun sembari menundukkan kepalanya saat ia tau sang eomma mulai mendekat.

“Kenapa kau takut begitu? Eomma tak akan memarahimu. Malah eomma senang, ternyata putri sematawayang eomma kini sudah dewasa.” Kata Ny. Son pada Naeun.

Seketika, Naeunpun mengangkat kepalanya lalu menatap eommanya.

“Cah! Ganti pakaianmu, pasti kedinginan sekali saat menaiki motor tadi. Dan satu lagi, bawa namjachingumu itu besok ke rumah, ok? eomma ingin tau seperti apa kriteria lelaki yang anak eomma ini suka.” Kata Ny. Son lalu mendorong Naeun memasuki kamarnya.

***

Setelah membersihkan diri, Naeunpun duduk di kasurnya. Dilihatnya ponselnya, dan di sana tertulis enam panggilan tak terjawab.

Drrtt..

ddrrtt..

ddrrtt..

Ponsel Naeun kembali bergetar menandakan ada seseorang yang menelponnya. Dengan cepat Naeun mengusap layarnya lalu mengaktifkan loudspearkernya.

Yeoboseyo, oppa.” Kata Naeun setelah mengangkat panggilan itu.

“Kenapa tak mengangkat telponnya? Kau tau, aku sudah menelponemu tujuh kali dengan ini.” cerocos Myungsoo saat mendengar suara Naeun.

Tak lama setelah itu, terdengar suara cekikikan di seberang sana. Kenapa? Karena Myungsoo terlihat seperti anak kecil saat marah-marah.

“Kenapa kau tertawa? Apa ada yang lucu?” tanya Myungsoo bingung.

Aniya, oppa. Kau jangan marah-marah terus, nanti wajahmu keriput, jelas-jelas kau sudah tua.” Kata Naeun menasehati Myungsoo.

Mwo? Aku belum tua.” Bantah Myungsoo tak terima.

“Heum, ne! ne! arayo.” Kata Naeun.
Beberapa saat mereka terdiam, tak ada kata-kata yang terlontar baik itu dari Myungsoo maupun Naeun.

Tapi, keheningan itu seketika menguap saat Myungsoo mengatakan keinginannya pada Naeun.

“Son Naeun.” panggil Myungsoo pelan.

“Apa?” tanya Naeun sembari membaca novel.

“Besok apa bisa kita pergi berjalan-jalan keluar?” tanya Myungsoo. Seketika, Naeun yang tadinya sedikit mengantuk tiba-tiba memelototi matanya.

“Apa? Jalan-jalan?” tanya Naeun kembali memastikan, ia takut apa yang ia dengar hanyalah ilusinya semata.

“Ya, aku jemput kau besok jam sembilan. Ya sudah, aku tutup telponnya. Good night!” kata Myungsoo lalu menutup telponnya.

Tak lama kemudian, Naeun langsung berlari ke depan lemari pakaiannya. Dilihatnya pakaian yang ada di sana.

Ia harus memilih pakaiannya malam ini.

Dia harus terlihat lebih cantik.

Setelah memilih hampir satu jam lamanya, akhirnya ia menemukan pakaian yang cocok. Lalu, iapun kembali ke ranjangnya dan tidur.

Naeun sungguh tak sabar menunggu hari esok.
.
.
TBC
.
.
Jangan lupa vomentnya 😘

Remember You : My Lovely Oppa [MYUNGEUN/COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang