Chapter 4

422 35 5
                                    

Jeongyeon terbangun dari tidurnya, ia merasakan lengket di tubuhnya lalu ia memutuskan untuk membersihkan badannya.

Sedangkan taehyung, ia kini sedang berdiam diri di depan sebuah rumah megah yang gerbangnya masih terkunci. Ia sudah lama menunggu, tak lama seseorang keluar dari gerbang itu dengan celana pendek dan jangan lupakan hoodie kedodoran yang menutup kepalanya.

Taehyung yang melihat itu lalu berlari mengejarnya. "Hallo, selamat pagi menjelang siang."sapa taehyung

Jeongyeon yang mendengar sapaan itu sedikit terkejut. Darimana ia tahu rumahku? Apakah ia seorang penguntit?

"Aku kebetulan tinggal disekitaran sini. Dan kemarin aku melihat ada sebuah mobil yang membawamu kemarin keluar dari rumah ini . Jadi aku simpulkan kau tinggal di sini dan tentang pemikiranmu bahwa aku seorang penguntit itu salah"terang taehyung

Ada apa dengannya? Apa dia bisa membaca apa yang aku fikirkan? Monolog jeongyeon

"Kau mau kemana?" Tanya taehyung

"Kau tahu? Entah kenapa fikiranku selalu dipenuhi denganmu. Entah karena aku sekarang selalu bertemu denganmu entah karena aku rindu" gombal taehyung yang hanya dibalas delikan oleh jeongyeon.

"Oh, bagaimana dengan lukamu? Dan apa ini? Kau telah membuka kainnya?" Tanya taehyung sambil menarik kepala jeongyeon dengan memegang wajah jeongyeon dengan kedua tangannya dan taehyung sedikit menunduk untuk dapat melihat dengan jelas dahi wanita itu karena taehyung lebih tinggi dari wanita itu.

Jeongyeon yang didongkakan kepalanya oleh taehyung seketika terdiam. Bagaimana tidak? Taehyung kini melihat ke arah dahinya tapi jeongyeon terfokus ke arah mata taehyung. Tatapan khawatir lelaki itu membuat hatinya berdesir. Seakan-akan ada ribuan kupu-kupu yang terbang di perutnya.

"Apa kau demam? Wajahmu seketika menjadi panas dan memerah" ucap taehyung

Jeongyeon yang merasa malu lalu menarik kembali kepalanya. Ia hanya bisa menunduk dan berjalan kembali. Agar tidak terlihat salah tingkah, jeongyeon lalu menggunakan handseat yang telah terhubung dengan handphonenya.


Taehyung yang melihat itu lalu mengambil salah satu handseat lalu menggunakan di telinganya sendiri.

Jeongyeon menarik handseatnya dari telinga taehyung. Tapi taehyung merebutnya kembali.

"Biarkan aku mendengarkan apa yang kau dengar" saran taehyung, jeongyeon lalu mengabaikannya. Membiarkan lelaki itu menggunakannya.

Lagu tentang cinta mengalun dengan indah di pendengaran mereka, mereka berjalan dengan keterdiaman. Terlalu banyak yang mereka fikirkan. Salah satunya tentang orang yang kini disampingnya.

Tanpa mereka sadari, sebuah rasa nyaman tersisip di hati mereka.

*skipp
Dimalam hari ini, jimin dan beberapa anggota lainnya dengan menggunakan beberapa mobil terlihat memasuki sebuah hutan di sebuah kawasan yang sangat jauh dari pemukiman.

Tapi, siapa sangka di hutan yang terlihat tak terurus ini terdapat sebuah bangunan tua tak berpenghuni. Jimin dan dua orang temannya masuk ke dalam bangunan itu tak lupa menenteng koper yang berisi senjata api. Sedangkan yang lain menunggu di dalam mobil.

betrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang