" Selamat malam kasih
Tadi angin mengirim surat untukmu
Ratu dari istanah dasar hati yang menulisnya
Katanya, ia dihantui oleh Rindu
Hatinya berusaha tenang
Tapi gelisah menyerbunyaAku tak tega melihat Ratu
Setiap waktu-nya ditemani oleh hampa
Memang...
Wajahnya telah terukir senyum
Namun...
Hatinya tertutup awan hitamMata indahnya menumpahkan air
Mata itu terluka
Terluka tak melihat RajaKasih...
Boleh ku pintakan tolong?
Bantu Ratu mengusir Rindu, dan Gelisah"Hembusan nafas lelah terdengar dari Ratu. Ia melipat kertas lalu memasukkan-nya kedalam amplop Merah. Lalu memasukkan-nya kedalam tas kecil berbentuk hati pemberian kekasih-nya.
Melihat tas itu, membuat Ratu semakin merasa bersalah. Ia menyesal, dulu telah menolak mentah-mentah tas itu dari kekasihnya.
Sekarang, kekasihnya tak mungkin lagi kembali ke zona nyaman yang berada pada dirinya. Ia juga tak mungkin mengejar kekasihnya yang sudah mempunyai zona nyaman baru.
"Raja..." ucapnya sambil sedikit terisak. Dadanya sesak setiap menyebut nama itu. Peristiwa dimasa lalu diputar untuk kesekian kali dipikirannya. Sepertinya memorinya tentang peristiwa itu tak akan mungkin terhapus.
Flash Back On
" Kita mau kemana Raja?" tanya Ratu sambil mengawasi jalan-nya takut ada lubang. " Hmm tempat yang pastinya gak akan kamu duga," ucap Raja sambil terus membantu Ratu berjalan. Ratu hanya tersenyum mendengar jawaban Raja.
Sampai akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. " Kita sudah sampai Rat. Sekarang kamu boleh melepas penutup mata kamu," ucap Raja lalu berdiri dihadapan Ratu.
" Kenapa harus aku yang buka? Kenapa gak kam..." ucap Ratu yang dengan cepat dihentikan Raja dengan meletakkan telunjuknya dibibir Ratu. " Lebih cepat kamu buka, lebih cepat juga kamu tahu" ucap Raja.
Ratu mengalah, ia membuka penutup matanya. Ratu mengerjapkan mata-nya untuk memfokuskan pandangannya. Setelah matanya fokus, mata Ratu membulat lebar menatap pemandangan disekitarnya.
Wajah Ratu datar, berbeda dengan Raja yang masih tersenyum lebar. " Ngapain kamu bawa aku ke kamar mayat?" tanya Ratu dengan wajah pucat pasi. Raja memberikan sebungkus kado yang sejak tadi ia sembunyikan dibelakang badannya.
" Ini untuk kamu, kamu buka saat kamu merasa takut," ucap Raja. Ratu menatap Raja bingung. Ratu menerima kado yang diberikan Raja, lalu membukanya.
" Kok kamu buka sekarang Rat?" tanya Raja. Rahang Ratu mengeras " Tahu ah. Lagian semakin aku cepat buka, semakin cepat aku keluar dari sini" ucap Ratu. Raja hanya tersenyum melihat Ratu yang mulai bete.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Rindu
Fiksi Remaja" Selamat malam Mentari Kau salah rumah Rumahmu disiang hari Setelah ini... Ku antar kau pulang Kata angin... Ratu sedang dihantui Rindu Apakah aku boleh mengusir Rindu itu? Aku tak peduli diizinkan atau tidak Yang pasti aku akan mengusir rindu itu...