Umi : "Bagaimana, Dok? Apakah ada kemajuan?"
Dokter : "Alhamdulillah, anak Ibu semakin membaik. Dan hari ini anak Ibu sudah boleh pulang."
Umi : "Alhamdulillah."
Dokter : "Kalau begitu saya pergi dulu ya, Bu."
Umi : "Iya, Dok."Umi pun memasuki ruangan Fateh.
Umi & Muntaz : "Assalamu'alaikum!"
Fateh : "Wa'alaikum salam! Gimana, Mi? Fateh udah boleh pulang?"
Umi : "Udah, Teh. Sekarang kamu beres-beres dulu ya."Beberapa menit kemudian mereka pun selesai membereskan barang-barang Fateh.
Sore hari, Umi dipanggil ke ruangan Dokter oleh Dokter untuk mengambil hasil tes darah.
Sesampainya di ruangan Dokter.
Umi : "Permisi, saya mau mengambil hasil tes darah, tadi siang."
Dokter : "Oh, iya, Bu. Silakan masuk!"
Umi : "Baik, Dok. Bagaimana, Dok? Apakah golongan darah pendonor dengan golongan darah pasien sama?"
Dokter : "Setelah kami cek, golongan darah mereka berdua sama dan nanti malam jantungnya akan didonorkan."
Umi : "Baik, Dok. Kalau begitu, terima kasih. Saya pergi dulu."
Dokter : "Baik, Bu."Umi pun keluar dari ruangan Dokter.
Fateh : "Gimana, Mi? Golongan darah Fateh sama Kak Fatim sama kan?"
Umi : "Iya, Teh. Golongan darah kamu sama Kakak kamu sama."
Fateh : "Alhamdulillah, Fateh bisa donorin jantung Fateh buat Kak Fatim."
Muntaz : "Tapi, Bang. Muntaz gak mau Abang ninggalin Muntaz sama yang lain. Nanti siapa yang nemenin Muntaz kalau tidur? Nanti Muntaz main sama siapa kalau Abang gak ada?" (Menangis)
Fateh : "Muntaz, kan masih ada Kak Fatim, Umi, Abi, dan yang lain. Kamu gak bakalan kesepian, Taz." (Tersenyum)
Muntaz : "Iya, Muntaz tau, Bang. Tapi, Muntaz mau kita kumpul bareng-bareng lagi sama yang lain." (Menangis)
Fateh : "Abang juga maunya gitu, Taz. Tapi, mau gimana lagi? Ini juga demi nyawa Kak Fatim." (Menangis)
Muntaz : "Iya, Bang." (Memeluk Fateh)
Fateh : "Ikhlasin Abang dan do'ain Abang ya." (Tersenyum)
Muntaz : "Iya, Bang."Pada malam hari, sebelum Fateh dioperasi, Fateh menulis surat untuk Fatim, Muntaz, Umi, Abi, & yang lain. Selesai menulis surat Fateh pun dipanggil oleh Dokter untuk masuk ke ruang operasi. Saat Fateh ingin masuk ke ruang operasi ada seseorang memanggil Fateh.
Sohwa : "Fateh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung dan Hati Untuk Kakak Kami✔️
Fiksi Penggemar[ COMPLETE ] Prolog Mengapa hidupku seperti ini? Aku harus melawan 2 penyakit yang bisa menghilangkan nyawaku. Akan tetapi, tak lama kemudian, penyakitku sembuh. Tapi, aku harus kehilangan 2 orang yang aku sayangi demi kesembuhanku. ...