"Jadi... dia pindah ke sekolah ini?"
"Iya, kita bisa menangkapnya kalau keadaan tidak terlalu ramai."
"Kita harus membawanya balik."
"Demi masa depan unit mereka, kita harus membawa Angel-san."
"Yosh! Kita menangkapnya besak pagi!"
---
(Name) berjalan kecil sambil menatap langkah kakinya. Saat dia menghadap ke depan, gadis itu langsung berlari kecil menghampiri kedua pria itu.
"Isara-san! Ohayou!" Kata gadis itu dengan semangat.
"Oh! Anak baru, ohayou." Kata Mao yang terlihat lelah.
"Aku harap kau tidak perlu memanggilku anak baru, kau bisa memanggilku (Name)."
(Name) melihat ke punggungnya Mao. Pemuda bersurai hitam kelam tidur tenang dipangkuannya Mao.
"Apa dia selalu seperti ini setiap pagi?" Tanya (Name) sambil menyentuh pipi pemuda berambut hitam itu.
"Kadang, dia selalu berkata dengan malas seperti "Maa-kun~ tolong gendong aku~" gitu." (Name) tertawa kecil.
(Name) dan Mao berbincang - bincang selama pelajaran. "Hanya perasaanku saja... atau seperti ada yang mengikuti kami, ya..?" batin (Name). Gadis beriris violet itu mulai melihat sekitarnya dengan gelisah.
"Ada apa, (Name)?" Tanya Mao yang terlihat bingung melihat tingkahnya (Name).
"Bukan apa - apa. Isara-kun, bolehkah kau berjalan duluan ada sesuatu yang harus ku cek." Jawab (Name).
"Baiklah, jangan sampai terlambat." (Name) mengangguk mengerti dan melambaikan tangannya.
Sebuah tangan yang besar ingin menyentuh pundak (Name), dengan cepat (Name) langsung memegang tangan pria itu dengan keras sampai kedengaran suara retakan tulang.
Teriakkan pria itu membawa kejutan kepada Mao sampai Ritsu terbangun dari tidurnya karena teriakkan itu. (Name) menatap ganas kepada pria tersebut.
"Apa maumu.. penguntit!?" Mao langsung menghampiri (Name) yang menunjukkan tampang mengerikan mengerikan itu.
"Lepaskan! Jangan buat kami membawamu dengan cara kekerasan!" Ancam pria itu.
Mao langsung menyuruh Ritsu turun dari pangkuannya. Ritsu memberi tatapan tidak mengerti kepada Mao, sedangkan pria bermahkota merah - violet itu hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban kalau dia tidak tahu apa - apa tentang kejadian ini.
"(Name) kita harus ke sekolah. Jangan cari gara - gara di luar sekolah." (Name) hanya mengangguk paham.
(Name) memutar tangan pria itu, membuatnya teriak kesakitan. Mao menatap tidak mengerti kepada (Name).
Bukannya dia sudah menasihati gadis itu untuk tidak cari gara - gara, kenapa masih dilakuin.
"Akh! Sa-saya mohon! Tolong bergabung ke unit kami, Angel-sama!" Kata pria itu dengan memohon.
(Name) langsung melepaskan tangan pria itu dan menoleh kebelakang. Dia melihat Mao yang terlihat syok atas perkataan pria itu, sedangkan Ritsu hanya menguap.
Gadis itu menatap tidak suka kepada pria yang sedang menundukkan kepalanya sampai menyentuh lantai. Gadis itu menghentakkan kakinya ke lantai dengan keras membuat orang di sekitarnya.
"Aku takkan bergabung ke unit sialanmu itu!! Aku. Tak. Akan. Bergabung. Ke. Grup. Itu!" Kata gadis itu dengan penuh penekanan.
Dia langsung menarik tangan Mao dan Ritsu untuk berlari ke sekolah. Dia tidak peduli lagi. Suasana hatinya sudah dirusaki oleh gadis itu, Ivory Matsuoka

KAMU SEDANG MEMBACA
Angel In My Heart (Ritsu Sakuma)
Historia CortaRitsu Sakuma x OC! Reader Ya... aku ganti judulnya. Namanya (Name). Tidak ada yang tahu nama aslinya siapa, tapi orang tahu... ada sesuatu dalam diri dia yang tidak biasa. Suatu hari, dia bertemu dengan Ritsu dan jatuh cinta padanya. --- OC in the...