Air mata lebat menuruni pipi " KELUAR LAH JANTAN TAK GUNA !! " dia mula meronta
Uminya bangun memeluk tubuhnya " shh sayang . dia suami kamu . jangan macamni shh "
" TAK ! DIA PEMBUNUH DIA PEMBUNUH " jeritnya kuat
Air mata qayyum bertakung . dia sudah agak perkara ini akan terjadi . dan sekarang dia hadapinya
Butang merah ditepi katil ditekan oleh papa qayyum . tak sampai seminit seorang doctor lelaki datang bersama 2 orang nurse
" tenangkan dia " nurse tersebut mengangguk sebelum memasukkan cecair di jarum suntik
" DIA PEMBUNUH UMI !! " doctor lelaki tadi mencucuk lengan qistina tanpa qistina sedari
" dia bunuh anak qis~ " tak lama itu dia kembali tidur
Qayyum menoleh memandang dinding sebelum setitik demi setitik air matanya mengalir
Terasa bahunya diusap . qayyim hanya memandang adik lelakinya dengan perasaan sukar ditafsirkan
Badan qayyum dipeluk . qayyum menyembamkan wajahnya didada qayyim " aku tak kuat bang " teresak-esak dia menangis
Tidak peduli ahli keluarga mereka yang lain memandang
Khalish dan qeisha masuk bersama kashah . mereka ke cafe sebentar disebabkan kashah lapar
Khalish memandang simpati adik iparnya yang sedang menangis
Badan qayyum melurut jatuh . dia tak kuat . ya Allah
°•°•°•°•°•°
" mana anak qistina umi ? babah ? " dia memandang umi dan babahnya silih berganti
" tadi dia ada dengan qis " qistina bersandar di kepala katil
Uminya memandang babahnya yang sedari tadi diam sebelum air mata seorang ibu mengalir
" abang . dugaan apa ni abang "
Suaminya mengusap belakang badan isterinya " shhh kita kena kuat . qistina perlukan kita " jujur . dia juga sakit melihat anaknya yang sedang termenung bersama linangan air mata . puan azizah ( maaf lupa nama umi qis ) mengangkat wajah sebelum mengangguk kecil
Dia menghampiri qistina yang duduk termenung
" sayang . jom makan sikit " penutup bubur MCD dibuka . dia tak sempat masak , jadi disuruh khalish beli
Qistina memandang uminya " okay . nanti qis nak suap anak qis pulak . kesian dia lapar " qistina menganga mulut apabila disuap
Puan azizah mengangguk kecil
Pintu dikuak dari luar " encik puan , puan qistina dibenarkan keluar pada petang esok jikalau keadaannya makin pulih " kata doctor Hashim apabila dia selesai memeriksa keaadaan qistina
" baik terima kasih doctor "
" cuma saya nak ingatkan , jangan lupa beri dia ubat . saya akan sediakan ubat khas jikalau dia meracau lagi "
" saya minta diri dulu " mereka yang berada didalam bilik itu mengangguk kecil
°•°•°•°•°•°
Sedar tak sedar kandungan rania sudah sebulan . dia mengusap perutnya bersama senyuman kecil
" mama akan jaga awak sayang "
YOU ARE READING
HAMBA LELAKI ITU ( Unedited )
DragosteWrites this on 2018 , unedited -I need a life that isn't just about needing to escape my life Sakit di luar dan dalam hanya dia yang mengerti Perasaan cinta dan sayang masih menebal di hati tetapi dia tidak diperlukan -When we met , i had no idea yo...