38

4.1K 83 1
                                    

Air mata lebat menuruni pipi " KELUAR LAH JANTAN TAK GUNA !! " dia mula meronta

Uminya bangun memeluk tubuhnya " shh sayang . dia suami kamu . jangan macamni shh "

" TAK ! DIA PEMBUNUH DIA PEMBUNUH " jeritnya kuat

Air mata qayyum bertakung . dia sudah agak perkara ini akan terjadi . dan sekarang dia hadapinya

Butang merah ditepi katil ditekan oleh papa qayyum . tak sampai seminit seorang doctor lelaki datang bersama 2 orang nurse

" tenangkan dia " nurse tersebut mengangguk sebelum memasukkan cecair di jarum suntik

" DIA PEMBUNUH UMI !! " doctor lelaki tadi mencucuk lengan qistina tanpa qistina sedari

" dia bunuh anak qis~ " tak lama itu dia kembali tidur

Qayyum menoleh memandang dinding sebelum setitik demi setitik air matanya mengalir

Terasa bahunya diusap . qayyim hanya memandang adik lelakinya dengan perasaan sukar ditafsirkan

Badan qayyum dipeluk . qayyum menyembamkan wajahnya didada qayyim " aku tak kuat bang " teresak-esak dia menangis

Tidak peduli ahli keluarga mereka yang lain memandang

Khalish dan qeisha masuk bersama kashah . mereka ke cafe sebentar disebabkan kashah lapar

Khalish memandang simpati adik iparnya yang sedang menangis

Badan qayyum melurut jatuh . dia tak kuat . ya Allah

°•°•°•°•°•°

" mana anak qistina umi ? babah ? " dia memandang umi dan babahnya silih berganti

" tadi dia ada dengan qis " qistina bersandar di kepala katil

Uminya memandang babahnya yang sedari tadi diam sebelum air mata seorang ibu mengalir

" abang . dugaan apa ni abang "

Suaminya mengusap belakang badan isterinya " shhh kita kena kuat . qistina perlukan kita " jujur . dia juga sakit melihat anaknya yang sedang termenung bersama linangan air mata . puan azizah ( maaf lupa nama umi qis ) mengangkat wajah sebelum mengangguk kecil

Dia menghampiri qistina yang duduk termenung

" sayang . jom makan sikit " penutup bubur MCD dibuka . dia tak sempat masak , jadi disuruh khalish beli

Qistina memandang uminya " okay . nanti qis nak suap anak qis pulak . kesian dia lapar " qistina menganga mulut apabila disuap

Puan azizah mengangguk kecil

Pintu dikuak dari luar " encik puan , puan qistina dibenarkan keluar pada petang esok jikalau keadaannya makin pulih " kata doctor Hashim apabila dia selesai memeriksa keaadaan qistina

" baik terima kasih doctor "

" cuma saya nak ingatkan , jangan lupa beri dia ubat . saya akan sediakan ubat khas jikalau dia meracau lagi "

" saya minta diri dulu " mereka yang berada didalam bilik itu mengangguk kecil

°•°•°•°•°•°

Sedar tak sedar kandungan rania sudah sebulan . dia mengusap perutnya bersama senyuman kecil

" mama akan jaga awak sayang "

HAMBA LELAKI ITU ( Unedited )Where stories live. Discover now