jealous? (Law x Robin)

790 34 3
                                    

Senja mulai menyapa siang.
Seorang dokter berbadan tinggi dengan paras tampan berjalan terburu-buru di koridor rumah sakit.
Dari raut wajahnya ia terlihat sangat gelisah.
Sampai pada akhirnya, ia berhenti di depan sebuah ruang/kamar pasien.

Law, nama pria itu. Perlahan meraih knop pintu ruangan tersebut dan membukanya dengan hati-hati.
Seorang suster menghampirinya setelah Law benar-benar masuk ke dalam ruang tersebut.

"Dokter, pasien sudah ditenangkan. Anda bisa memeriksanya" ucap suster atau perawat tersebut.
Law membuang nafas lega kemudian mendekati ranjang di mana seorang wanita yang terbaring di sana,dengan kepala yang ditutup oleh penutup rambut rumah sakit dan wajahnya yang pucat.

Entah mengapa ketika Law memeriksa pasiennya ini, jantungnya selalu berdebar lebih keras dari biasanya. Intinya ia sangat khawatir
Law memegang tangan kanan wanita tersebut, ia memeriksa denyut nadi.

'Masih normal' gumamnya.
Tidak lupa ia memakai setoskopnya guna memastikan apakan denyut nadi wanita itu sama dengan detak jantungnya.
Law tersenyum simpul.

Suster tadi masih berdiri di dekat Law. Ia memerhatikan bagaimana Law begitu telaten dalam memeriksa wanita itu akhir-akhir ini.
Apalagi dengan senyuman yang tidak biasa Law berikan pada orang lain.

"Dokter, sepertinya anda memiliki rasa terhadap pasien kita ini" celetuk si suster disertai senyuman.

"Entahlah..." Jawab Law singkat.
Tanpa di duga tangannya mengelus kepala pasiennya itu.

"Aku ini seorang dokter, wajar jika peduli terhadap pasien, bukan?" Ucap Law tanpa melihat ke arah suster tersebut.

"Benar, tapi aku merasakan ada yang lebih dari sekedar apa yang anda katakan"

Law hanya berdehem. Ia menghentikan aktivitas mengelus kepala pasiennya itu. Kemudian tangannya tersebut dimasukan ke dalam saku jas dokternya.

"Dasar, dia ini adikku. Wajar jika aku sangat khawatir dan menyanyanginya" Law tersenyum khas.

Si suster itu tertawa kecil. "Haha, aku hanya bercanda"

"Jangan sampai kau cemburu pada adikku Lami. Tindakan itu benar-benar keterlaluan, istriku Robin". Kata Law dengan lembut sambil menepuk pelan kepala Robin dengan sebuah buku catatan.
Robin kembali tertawa kecil. Tawanya pun terhenti dan digantikan oleh senyuman.

........................
Holla ini fanfik pertamaku di grup ini 0v0)9
Terima kasih pula sudah diajak bergabung, atau saya yang minta diajak bergabung entahlah saya bingung x'D.

aku senang bila ada yang menikmati fanfiksi ini
Seperti biasa aku minta maaf jika banyak kesalahan dalam hal penulisan maupum EYD atau PUEBI
Kritik dan saran sangat dibutuhkan hehe^^

Salam 0v0)/ dari @CCaramel20

One Piece (Drabble Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang