2

30 4 4
                                    

Aku berjalan menyusuri koridor kelas yang sudah tampak sepi. Hanya ada beberapa murid saja yang dapatku lihat masih berada disekolah. Bel pertanda pulang berbunyi 15 menit yang lalu,  dan 15 menit pula aku menunggu seseorang yang belum juga menampakkan dirinya.

"hmm,  lamaa" gumamku yang sudah mulai bosan menunggu. Aku sekarang sudah duduk dikursi kayu yang berada di depan kelas X-IPA 3. Mengeluarkan hanphone yang kusimpan di dalam tasku dan mulai sibuk dengan sosial media. Mataku sesekali melihat ruangan yang berada diujung lorong kelas 10. Tapi tidak ada tanda-tanda orang yang akan keluar dari kelas tersebut. Aku menghela nafas gusar.

Aku menyandarkan badanku kedinding,  memikirkan kejadian yang telah terjadi hari ini. "apa gue ngambil keputusan yang salah?" pikirku.

Suara riuh berasal dari ujung lorong. Dan yapps, orang yang ku tunggu sekarang sedang berjalan menuju ke arahku. Sedangkan yang lainnya berbelok ke arah parkiran. Aku melihat Alvin -nama si ketos dengan tatapan malas.

"ayo pulang" kata alvin.

Aku pun dengan bermalasan bangkit dari dudukku dan mulai berjalan di belakangnya.

Sesampai di parkiran,  aku tercengang melihat dia yang sudah berada diatas motor berwarna hitamnya. "kita pulang pake motor?" tanyaku.

Alvin yang mendengar pertanyaanku hanya menatapku dengan tatapan mengiyakan. 

"no no, gue gak level pulang sekolah naik motor. Apalagi motor kayak gini" tunjukku ke motor alvin. Aku mengedarkan pandanganku kearah parkiran. Aku melihat raka di sana yang sedang menuju mobilnya,  mungkin.

"rakaaaaa..." panggilku kepada raka.

Raka yang mendengar panggilanku pun menolah ke arahku dan alvin. Aku pun pergi mendekati raka. "lo bawa mobil?" tanyaku saat jarak kami sudah dekat. Raka hanya menganggukkan kepalanya.

"yaudah ayo pulang" aku berjalan kearah mobil raka. Raka terdiam melihatku yang kini sudah berada di pintu samping kemudi.

"raka bukain pintunyaaa"

Aku pun segera masuk kedalam mobilnya raka.

"rakaaa,  ayo masukkk" ucapku setengah berteriak karena raka masih mematung di depan mobilnya. Raka pun segera masuk. Dari dalam mobil,  aku melihat alvin yang sedang memandang kearah mobil raka saat ini dengan tatapan seperti biasa. Datar.

Raka menghidupkan mesin mobilnya dan mulai mengemudikannya.

"stop stop stoppp" ucapku kepada raka.

"kenapa, ndi?" tanya raka yang memberhentikan mobilnya di depan alvin.

"oke sekarang kita turun", aku pun segera turun dan mendekati alvin. Aku menatap alvin dan raka bergantian. "kalian temenankan?" "mana kunci mobil lo?" tangan kiriku meminta kepada raka. "kunci motor lo?" dan tangan kananku meminta kepada alvin. Saat mereka sudah memberikan kuncinya.  Aku pun segera menukarkannya, "sekarang,  lo balik pakai motornya alvin yaa" memberikan kunci motor ke raka "Alvin mau nganterin gue pulang pake mobil eloo. Gue gak level pulang pake motor ituuu" tunjukku lagi ke arah motor hitam alvin.

Aku pun langsung kembali masuk kedalam mobil raka. Dan melihat dua laki-laki itu masih berdiam diri diluar.

"alvinn ayooooo" ucapku kepada alvin.

Alvin yang merasa dirinya dipanggil segera masuk kedalam mobil raka. Dan tak berapa lama,  mobil yang dikemudikan alvin meninggalkan parkiran sekolah dan raka.

Heninggg

Tidak ada yang mulai berbicara. Aku sekilas melirik alvin yang sedang fokus mengemudi. Lalu kembali memandang keluar jendela.

The Way I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang