Happy reading...
—————
Luna berulang kali memejamkan matanya untuk tidur tapi dirinya tidak bisa juga terlelap, ia juga telah menghitung ratusan anak domba dikepalanya tetap saja tidak mempan. Tanpa Bubu-nya Luna tidak bisa tidur terlelap dengan nyenyak.
Biasanya jika Luna berpergian bersama bibi Frida tetapi ia lupa membawa Bubu, ia selalu akan meminta bibi Frida menemaninya untuk tidur bersama. Jika tidak ada Bubu setidaknya harus ada seseorang yang menemaninya tidur.
Bibi Frida tidak ada disini, wanita paruh baya itu saja belum mendapat kabar dari Luna hingga sekarang. Masa iya Luna harus meminta Nicholas untuk menemaninya tidur pasti Nicholas akan berpikiran macam - macam terhadap dirinya.
Tapi jika diam begini terus Luna tidak akan bisa tidur juga. Luna berjalan keluar kamar membawa sebuah bantal dari kamar Nicholas. Ia memberanikan dirinya untuk mendekati Nicholas.
Terlihat Nicholas yang berbaring disofa menghadap sandaran sofa membelakangi Luna. Haruskah ia membangunkannya? Pikiran Luna berkecamuk.
"Nicholas? Apa kau sudah tidur?" Tanya Luna. Hening, Nicholas diam tak bergeming dari posisinya.
"Kau pasti sudah tidur ya? Ya sudahlah tak apa, kuharap semoga kau bisa mendengarku kali ini. Emm.. maaf jika aku mengganggumu tapi begini, aku sedari tadi tidak bisa tidur. Aku tidak terbiasa tidur tanpa boneka kesayanganku, biasanya seseorang harus menemaniku agar aku bisa tertidur.." ucapan Luna terputus, ia melihat adanya gerakan dari Nicholas.
Nicholas merubah posisinya menjadi terlentang, mata Nicholas tetap terpejam. Luna pikir Nicholas akan terbangun ternyata pria itu hanya meregangkan tubuhnya saja. Luna berharap Nicholas dapat mendengar perkataannya agar tidak ada salah paham keesokan harinya.
"Emm.. aku akan tidur dibawah sini tenang saja aku tidak akan mengusikmu,"
Luna menata bantal yang dibawanya, ia merebahkan dirinya dibawah lantai disamping sofa Nicholas.
"Huh harusnya aku membawa selimut tadi kebawah," gumam Luna ia merapatkan hoodie yang ia kenakan.
Beberapa menit kemudian Luna sudah terlelap walaupun badannya sedikit menggigil dingin akibat tidur dilantai.
Nicholas membuka matanya sebenarnya sedari tadi Nicholas belum terlelap ia hanya memejamkan matanya. Nicholas menyangga kepalanya dengan lengannya, ia menatap Luna dibawah.
"Kau mengganggu tidurku saja," Nicholas menatap lembut Luna.
🌻🌻🌻
Bulan telah berganti menjadi matahari, sang mentari telah memunculkan tampaknya dilangit. Cahaya teriknya menyelinap melewati celah - celah tirai, mengusik tidur nyenyak Luna.
Luna meregangkan tubuhnya ia tidur sangat nyenyak semalam. Luna mengeratkan pelukan pada gulingnya. Luna rasa ia semalam tidak membawa guling tapi sekarang kenapa bisa ada, ya sudahlah itu tidak penting tidak perlu dihiraukan.
Luna meraba gulingnya namun ia merasakan ada yang janggal, gulingnya berbentuk bidang kotak - kotak dan wanginya beraroma maskulin.
"Hoaamm..." Luna menguap ia meregangkan tubuhnya dan kembali mengeratkan pelukannya pada gulingnya.
"Tidurmu nyenyak semalam hm?" Luna mengangguk.
"Sangat nyenyak dan nyaman," sahut Luna tetap memejamkan matanya, sembari mengusap air liur yang menetes dari bibirnya.
1 detik...
2 detik...
3 detik...Luna membuka matanya lebar - lebar. Ia mendongakan kepalanya tatapannya bertemu langsung dengan mata bermanik biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Sunflower (END)
RomanceApa jadinya jika seorang florist cantik yang lugu melakukan kesalahan besar terhadap CEO tampan yang memiliki kekuasaan dimana - mana? Nicholas yang niatnya hanya ingin membantu seseorang, malah Luna mengiranya sebagai seorang pengantar pizza delive...