Pagi hari ini Sihyeon sudah sampai di sekolah pukul 06.30
Ya, Sihyeon memang termasuk dalam kategori murid yang rajin dan pintar.Berjalan di koridor banyak yang sedang membicarakan tentang anak baru yang akan pindah kesekolahnya. Namun siapa peduli? Sihyeon juga terlalu cuek untuk membicarakan anak baru itu, ia lebih suka mendengarkan musik dan membaca novel dibandingkan bergosip ria di pagi hari.
Saat sudah sampai dikelasnya, Sihyeon langsung duduk di bangkunya dan menenggelamkan wajahnya dilipatan kedua tangannya.
Ia terkadang masih memikirkan seseorang yang membuat dadanya terasa sesak saat setahun yang lalu.
'Lupakan dia Sihyeon, kamu pasti bisa. Jangan terus - terusan memikirkan dia yang tidak memikirkanmu juga.'
Memang sulit, menjalani hubungan selama 2 tahun tanpa ada gangguan orang lain. Lalu tiba tiba dengan seenaknya salah satu pihak bilang ingin mengakhiri hubungan yang sudah lama dijalin tanpa ada alasan apapun dan langsung meninggalkannya begitu saja.
Lalu ada seseorang yang berjalan ke bangku Sihyeon dan duduk disampingnya, ia adalah sahabat Sihyeon dari pertama saat masuk SMA dan beruntungnya mereka selalu sekelas.
"Hey kau masih memikirkan si keparat itu?" Tanya sahabat Sihyeon.
"Dia punya nama, dan namanya bukan bajingan okay" jawab Sihyeon
"Kenapa kau selalu saja masih baik padanya yang sudah menyakitimu sampai sejauh ini."
"Kau akan tau rasanya saat kamu merasakan cinta, aku masih mencintai dia. Tetapi jika dia tidak mencintaiku tidak apa - apa, asal melihat dia bahagia aku juga bahagia melihatnya"
"Cih dasar, terserah dirimu saja. Tapi kau jangan terlalu sering bersedih ya?"
"Hey sejak kapan aku selalu sedih?" Tanya Sihyeon.
"Ya! Memangnya aku tidak tahu, aku terkadang melihatmu menangis diam-diam karenanya. Sudahlah lupakan pembicaraan ini bahas yang lain saja"
"Bagaimana kau bisa tahu? Kamu mau membahas apa Choi Yena?" Ya, sahabat Sihyeon sedari masuk SMA bernama Choi Yena. Setiap ada Sihyeon disitu akan selalu ada Yena.
"Bagaimana kalau kita membahas tentang anak pindahan itu?" Jawab Yena antusias.
"Aku terlalu malas membicarakan tentang anak pindahan, tidak menarik."
"Ku dengar ya, katanya anak itu sangat tampan. Wah aku jadi tidak sabar untuk melihat wajahnya yang tampan itu." Yena terlihat sangat antusias membahas anak pindahan itu. Memang setampan apa sih dia?
"Setampan apa sih dia?"
"Yak! Mana aku tahu, aku hanya mendengar dari pembicaraan anak anak lain saat sedang membicarakan anak pindahan itu.".
"Bagaimana kalau dia jelek? Kau harus melihatnya langsung jangan langsung percaya sama omongan orang lain."
"Ah kau benar juga! Aku akan menunggunya masuk. Dan katanya dia akan masuk ke kelas kita."
"Ah benarkah? Tapi aku tidak tertarik sama sekali."
Kring kring
Bell sudah berbunyi, menandakan saatnya masuk kelas. Yena sudah kembali ke tempat duduknya.
Ya, Sihyeon memang duduk sendiri. Karena dia hanya ingin tidak diganggu oleh siapapun, dia ingin belajar dengan tenang.
Hingga saat guru jam pertama masuk, Sihyeon hanya memperhatikannya dan tidak berbicara sedikit pun.
Maaf ya belum ada Yeonjunnya disini next ada ko, jangan lupa vote dan comment ya!💗

KAMU SEDANG MEMBACA
YEONJUN ; LET ME KNOW
Short Story『 Kita bertemu lagi. Di keadaan yang sama, namun dengan status yang berbeda. 』 ↪bahasa baku ↪1999 liners ↪short story