03

1K 108 0
                                    




Sekarang sudah waktunya istirahat. Pria yang ada disamping sudah keluar dari kelas 10 menit yang lalu. Sihyeon ragu ia harus datang ke rooftop atau tidak, tetapi ia juga sangat ingin berbicara banyak dengannya dan mengetahui alasan mengapa ia diputuskan secara sepihak.

Setelah memantapkan hati, Sihyeon segera bergegas menuju ke rooftop. Tidak peduli dengan air matanya yang akan mengalir lagi nanti saat melihat pria itu lagi.

Setelah sampai, Sihyeon langsung membuka pintu rooftop dan melihat pria itu sedang membelakanginya sambil menatap jalanan kota yang sangat padat.

"Aku kira kau tidak akan datang."

Sihyeon hanya diam saja dan menuju tempat Yeonjun berdiri. Sihyeon juga melakukan apa yang Yeonjun lakukan, menatap jalanan kota uang padat oleh penduduk.

"Apa kabar?." Tanya Yeonjun

"Seperti yang kau lihat, sangat baik baik saja. Bagaimana denganmu?" Bohong, itulah satu kata yang menggambarkan keadaan Sihyeon saat ini.

"Jauh dari kata baik." Jawab Yeonjun

"Kau tidak rindu padaku?" Tanya Yeonjun lagi.

Sejujurnya dalam hati kecil Sihyeon, ia sangat merindukan sosok pria yang ada disampingnya ini, tetapi otaknya menolak itu semua. Yeonjun sudah terlalu banyak menyakiti dia, yang membuat Sihyeon terus menerus mengurung di kamar dan menangis.

"Cih. Untuk apa aku merindukan pria brengsek sepertimu." Sebenarnya bukan kalimat ini yang ingin Sihyeon ucapkan kepada Yeonjun.

'Aku sangat merindukanmu bodoh, aku sangat merindukan pelukan hangatmu. Bolehkah aku memelukmu dan bercerita bahwa aku sangat sakit?'

"Kau benar, aku sangat brengsek dan tidak perlu untuk dirindukan. Tapi akulah yang sangat rindu padamu."

Sihyeon menggigit bibirnya untuk menahan isakan yang akan keluar dari bibirnya.

Deg

Jujur, Sihyeon merasakan jantungnya berdebar dengan kencang. Yeonjun memang selalu mempunyai cara membuat dia merasakan debaran jantungnya.

"Kenapa kau rindu padaku? Aku kira kau sudah mempunyai penggantiku disana."

"Aku tidak mempunyai penggantimu disana, kamu akan tau nanti alasan aku memutuskanmu."

"Kenapa? Kenapa harus nanti?!! Beri tahu saja sekarang! Kau tahu? Aku selalu sakit saat mengingat kejadian setahun yang lalu, disaat kau memutuskan ku secara sepihak lalu pergi begitu saja! Kamu kira aku terlihat baik baik saja?! TIDAK YEONJUN! AKU SELAMA INI TERLIHAT BAIK BAIK SAJA SEOLAH TIDAK TERJADI APA APA!"

Tiba - tiba saja Yeonjun membawa Sihyeon ke dalam rengkuhannya dan menenangkan gadis itu. Sihyeon sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.

Sihyeon merasa seperti kembali kerumahnya lagi, sangat nyaman dan menenangkan. Air mata terus mengalir di mata Sihyeon, Sihyeon tidak membalas pelukan Yeonjun. Ia hanya terus menangis dan menenangkan dirinya dipelukan Yeonjun.

"Maaf."

Hanya kata maaf yang bisa keluar dari bibir Yeonjun. Yeonjun berusaha menenangkan Sihyeon didalam pelukannya, sambil sesekali mengusap punggung gadis itu dan mengecup puncak kepalanya.
























See you next time guys!💗

YEONJUN ; LET ME KNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang