2

204 18 2
                                    

Kau tahu jodoh,maut,rezeki layaknya seperti huruf alif lam mim hanya Allah yang mengetahui.

                             ******************

"Maaf...maaf saya gak sengaja,saya gak liat jalan maaf."

Ira meminta maaf bertubi-tubi ,ia masih setia menundukkan kepalanya dan menangkup tangannya untuk meminta maaf pada sosok lelaki yang telah ia tabrak.
Namun tak ada sahutan dari laki-laki yang berada didepannya.

Dengan perlahan tapi pasti Ira mengangkat kepalanya dan sedikit demi sedikit membuka matanya untuk melihat situasi setempat.
Matanya tertuju pada laki-laki dihadapannya laki laki itu bertubuh tinggi baju dikeluarkan,tidak memakai dasi,baju kancing atas biarkan terbuka walaupun dalamnya ia memakai kaos putih,dan yang paling mengerikan kalung bermotif tengkorak menggambarkan lelaki perusuh namun yang sangat disayangkan lelaki ini memiliki wajah tampan dan rupawan,memiliki lesung pipit yang amat manis.

"Astaghfirullah."
Sudah cukup hari ini ia berhubungan dengan laki-laki.
Tersadar atas apa yang ia lihat Ira beristighfar ini tak baik tak seharusnya ia memuji orang lain terlebih laki-laki, Ampuni Ira ya Allah.

"Maaf."
Ucap Ira lalu meninggalkan laki-laki yang masih terus menatapnya dengan seringaian dibibirnya.
Namun,sepertinya cobaan tak bisa dilewatkan begitu saja Laki-laki yang baru saja Ira tabrak menarik cepat lengan Ira sontak saja membuat tubuh Ira yang tak siap dengan tarikan itu terjatuh kepelukan lelaki yang menariknya.

Plak.

Spontan Ira menjauh kan tubuhnya lalu menampar keras lelaki yang seenaknya menyentuh dirinya.
Ira tak sadar apa yang ia lakukan,Ira mentap telapak tangannya yang memerah kemudian menatap lelaki yang menjadi korban tamparan Ira.

"Boleh juga tamparan lo."
Bukannya marah lelaki itu tersenyum penuh arti kedua tangannya yang setia ia masukkan kedalam sakunya.

"Kamu!!!jangan kurang ajar ya!!"
Pekik Ira jari telunjuknya ia hadapkan ke wajah lelaki itu,baru sehari ia sekolah banyak sekali cobaan yang ia dapatkan bagaimana jika seterusnya??Ira tak mau mati muda.

Ira melenggang pergi dengan isakan tangis dan emosi yang memburu ,berani sekali laki-laki itu menyentuhnya.
Disekolah ia yang lama tak ada laki-laki yang sejahat  itu padanya.
Apakah lelaki itu tak bisa melihat hijab panjang yang ia kenakan??Ia memakai hijab panjang agar ia tak mudah diganggu dan menjaga izzah nya namun apa yang laki-laki itu perbuat?dengan seenaknya ia menyentuh Ira bahkan memeluknya?

Oh,tak akan Ira biarkan sepertinya lelaki itu harus Ira santet online,atau kalau perlu akan Ira laporkan polisi atas tuntutan kejahatan pada seorang Ira.

"Astaghfirullah,maafkan hambamu ini ya Allah."
Gumam Ira,ia melangkahkan kakinya pada masjid besar yang berada disekolah.Ia duduk diteras masjid perlahan ia membuka sepatunya isakan tangisnya belum juga berhenti,untung saja saat ini masih jam belajar tak ada satupun orang yang melihatnya menangis.

Hati Ira masih kesal oleh Lelaki yang bersikap tak baik padanya,Ira menangkup wajah dengan tangannya lalu kembali Ira menangis.

"La tahzan,innallahu ma'ana."

Mendengar ucapan seseorang akhirnya Ira berhenti menangis dan melihat siapa yang berbicara padanya,betapa terkejutnya Ira kini yang berada dihadapannya sosok lelaki yang pagi tadi mengantarnya kesekolah.
Lelaki itu memberikan sapu tangan berwarna biru bertuliskan "Ilyasa" kepada Ira,Ira hanya menatap pemberian lelaki itu.

"Saya fikir,kamu lebih membutuhkan ketimbang saya."

Seperti tahu apa yang berada difikiran Ira,lelaki itu kembali menyodorkan sapu tangan yang berada di tangannya.
Apa ia tak salah lihat??Ilyas??tak sedingin pagi tadi ketika mengantarnya,ya walaupun tetap saja ekspresi wajahnya tak bisa dirubah yaitu flat seperti tak ada ekspresi lain dari wajahnya.

MAAF,AKU TELAH MENYUKAIMU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang