4

127 15 0
                                    

Terkadang situasi memaksa kita untuk melebar luaskan sabar,walau hati rasanya ingin pergi namun,disitulah rasa sabar kita diuji.

************************************************
Kreeeekkkk...

Ira berusaha untuk menguatkan dirinya agar ia merasa tidak takut apapun itu ia harus melihatnya,rasanya gudang ini semakin mengerikan bagi Ira.Ira beristighfar dalam hati sebanyak-banyaknya ia melangkah perlahan kesumber suara dengan penerangan sinar dari handphonenya ia meneliti ke lantai dengan kepala melihat kelantai.

Ketika Ira sudah sampai dibalik rak buku,Ira dapat bernafas lega ternyata itu hanya seekor tikus Ira tidak akan takut dan jijik sedikitpun dengan hewan pengerat itu bukan seperti gadis lainnya yang sangat begitu mengeluarkan ekspresi jijik ketika melihat tikus.

"Huft..alhamdulillah hanya seekor tikus."
Ira bernafas lega,namun beberapa detik kemudian matanya yang masih setia melihat lantai melihat sepasang sepatu berada didepannya dengan perlahan Ira menelusuri sepatu lalu naik ke arah kaki,sepertinya didepannya ini lelaki karena ia memakai celana dengan perlahan Ira melihat sebuah bahu yang tegap dan ketika melihat wajahnya.

"Aaa!Astaghfirullah!Astaghfirullah Ira takut!"

Ira langsung jongkok sambil menutup matanya,sosok didepan Ira pun kebingungan melihat Ira yang teriak histeris.

"Astaghfirullah..jangan takut,saya manusia kok."
Sosok itu berusaha menenangkan Ira,tetapi Ira masih setia dengan menutup matanya dan beristighfar sebanyak-banyaknya.

Sosok itu pun kebingungan ia ingin menenangkan gadis itu namun,haram baginya untuk menyentuh gadis itu,akhirnya sosok itu menyentuh nya dengan pena yang sedari tadi berada dikantong celananya,ia menusuk-nusuk kan pena yang tertutup ke bahu gadis itu dengan pelan.

Dan itu pun berhasil,Ira membuka matanya perlahan dan ia melihat sosok lelaki beriman dan tampan sedang berdiri dihadapannya.

"Kak Ilyas?."

(.........)

*****************************

Tetttttttttt
(Anggep saja suara bel ya:))

Terdengar suara bel menandakan semua siswa SMA GALAKSI telah menyelesaikan kegiatan belajar mengajar,semua siswa sangat antusias memang bunyi itulah menjadi suara favorit bagi seluruh pelajar,betul?? Bukan hanya suara Bel pulang sekolah tapi bel istirahat menjadi primadona dipendengaran.Seluruh murid berhamburan untuk pulang,mereka tak sabar untuk sampai dirumah merasakan sensasi kasur empuk yang telah memanggil mereka.

Namun,berbeda dengan Ira kini ia hanya duduk dengan tersenyum Hana dan Acha sempat takut bahwa Ira ditempeli makhluk Allah lainnya ketika Ira digudang sekolah tadi.
Setelah selesai dari gudang tiada hentinya Ira tersenyum,andaikan bibir dan pipi Ira dapat berkata pasti mereka lelah dengan posisi itu sekarang.
Hana dan Acha hanya saling menatap aneh terhadap Ira.
Hingga senyuman itu luntur ketika handphone Ira berbunyi.

**************

[Assalamualaikum,bang?]

[.............]

[Yah,Ira sendiri dong?.]

[..............]

[Iya iya deh,waalaikumussalam]

******************

Ira tertunduk lesu setelah mendapatkan kabar bahwa kakaknya tidak bisa menjemput maka dipastika ia akan naik angkutan umum,untungnya ia mulai paham wilayah dari sekolah menuju rumanya.

"Ira,kenapa?"
Hana bertanya disaat mereka sedang berjalan menuju pagar depan.

"Bang fajri gak bisa jemput aku pulang."
Jawab Ira dengan lesu.

MAAF,AKU TELAH MENYUKAIMU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang