1

506 38 1
                                    

Yuk budayakan setelah membaca lalu vote untuk memberikan apresiasi kepada para autor dan jangan lupa follow akunnya yak:)

                                 *********

Sepertinya benar mengapa kita dituntut untuk menjaga pandangan,karena dari sebuah tatapan singkat  menjadi perasaan terikat.....
Dan itu tidak baik bagi kesehatan hati,yang akan terus memikirkan yang belum pasti."

                              ************

Udara pagi menyelimuti sang bumi,enggan rasanya mentari menampakkan cahaya barang sedikit saja untuk bumi.
Rintikkan air yang turun dari langit belum juga berhenti dari semalam,menandakan ada hati yang tertutupi rasa kesedihan.

Kini gadis mungil itu masih terlelap dalam mimpinya,suasana yang sangat mendukung dikala rintikkan hujan tak kunjung berhenti.
Gadis itu menarik selimutnya kembali bergelut pada mimpi yang tak dapat dilakoni.

Sudah berkali-kali alarm berbunyi dari jam weker hingga handphone yang terletak diatas nakasnya.Namun,tetap saja matanya tertutup layaknya sebongkah lem sedang melekat pada kelopak matanya.

"Ira bangun nak."

Nama gadis itu adalah Humaira Azzahra gadis mungil nan cantik terlahir dari keluarga yang serba cukup,namun ia serba tertutup bahkan kepada orang tuanya.

"Umi..Ira gak mau pindah sekolah,Ira mau ditempat yang lama."
Ira merengek manja ia bersikukuh tak mau pindah dari sekolah yang lama .

"Ira,kenapa Ira berubah fikiran??kan sudah kita bicarakan sebelumnya."

Sudah seminggu Ira meninggalkan sekolah yang lama,dikarenakan Abi Faiz yang memfokuskan bisnis di kota Bandung hingga memborong keluarganya untuk pindah ke Kota yang asri itu.

Kepindahan ini telah dibicarakan sebulan yang lalu,namun sangat berat bagi Ira meninggalkan sesuatu ditempat yang lama.
Hingga negosiasi antara kedua orang tua dan sang anak tak dapat terelakkan,rasanya susah sekali membujuk Ira ntah ada apa ditempat yang lama.

"Nanti kalau disini orangnya sombong-sombong gimana umi??kalau disini teman-teman Ira suka pembulian gimana umi??kal-"

"Ira,kamu adalah apa yang kamu fikirkan.Kalau isi kepala Ira itu negatif semua ya hasilnyapun negatif,coba Ira berfikir positif. Tidak semua orang seperti apa yang Ira fikirkan."

Nadia Azzahra,umi dari Ira memberikan wejangan kepada sang putri tercinta.Ira sangat cepat sekali untuk berubah fikiran dan susah sekali membuat Ira tenang.

"Ayo siap-siap kesekolah yang baru,senyum jangan lupa."
Nadia menarik kedua sudut bibir Ira menyuruhnya agar tersenyum.

"Ahhh umi..."
Ira kembali merengek manja memeluk pinggang Nadia erat.

********
"Bang,kalau temen Ira jutek,judes,sinis ke Ira gimana??"

"......"

"Bang,kalau temen Ira gak suka sama Ira gimana??"

"....."

"Bang,kalau temen Ira bully Ira gimana."

"....."

"Bang kalau tem-."

Ciiiiiiiiiiiiiittttttttt

Ira dan pengemudi muda yaitu Fajri Akbar Ramadhan menjabat sebagai supir sekaligus kakak Humaira Azzahra,tersungkur kedepan akibat rem dadakan.Mobil yang kini membawa mereka ke sekolah baru Ira tiba-tiba berhenti.

"Tuh kan Ira,kamu si ngomong melulu ngambekkan si Aldo abang"

Aldo adalah nama Mobil kesayangan Fajri yang sekarang mereka bawa,Abang dari Ira ini memang suka memberi nama apapun terhadap barang yang ia sayangi,Ira saja sempat bingung teradap Abangnya ini.

MAAF,AKU TELAH MENYUKAIMU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang