🌺🌺🌺
Matahari pagi yang terik itu menyinari seorang laki-laki yang sedang duduk di balkon kamarnya, dengan pandangan kosong tertuju pada balkon di seberangnya.
Sejak kepindahan keluarga Pak Ajil bersama istri dan kedua anaknya, rumah disebrangnya itu terlihat tidak terawat bahkan beberapa rumput liar tumbuh menjalar ke dinding-dinding rumah kosong tersebut.
Suara ketukan pintu kamar yang sedikit tidak sabaran membuyarkan lamunan Bara. Kemudian, dengan malas pandangan Bara beralih ke pintu kamarnya.
Bara tidak menyaut hanya berjalan mendekati pintu. Ketukan pintu tersebut masih terdengar, tidak berjeda membuat Bara terkekeh kecil.
*Gleg (tangan Bara meraih gagang pintu)
"Bang Ara! Pergi yuk! Cila mau es krim!" rengek Syila sembari memegang ujung baju kakaknya. Bara yang melihat tingkah adik kecilnya itu hanya menggelengkan kepala.
"Nanti kalau batuk gimana, Syila?" tanya Bara serta mengacak pelan puncak kepala adiknya.
Syila kemudian mengeluarkan jurus puppy eyes nya, dengan kedua matanya yang memelas membuat hati siapapun yang melihatnya luruh. Begitupun Bara. Syila tergolong cantik bagi anak seusianya, kecantikannya itu ia turuni dari wajah ibunya.
"Yaudah, ayo" Bara menggendong tubuh mungil adiknya dan menuruni anak tangga rumahnya. Syila memang tau cara mendapatkan hati orang-orang disekitarnya.
🌺🌺🌺
a/n : halo guys, ini adalah cerita pertama yang kita buat. Semoga cerita ini dapat kalian nikmati dan bikin ketagihan buat nunggu kelanjutannya. Hope u guys like it.
Jangan lupa vote n comment! 🍇
KAMU SEDANG MEMBACA
BarCa
Teen FictionMenurut banyak orang memiliki tetangga baru itu menyenangkan, tetapi pengecualian bagi Bara kehadiran tetangga baru itu mengganggu. Bagaimana tidak? Perempuan yang hobi karaoke siang malam, menempati kamar yang balkonnya berhadapan tepat dengan balk...